5 | Pacar baru

3.3K 236 7
                                    

|| Tetap di sini, dan jangan kemana-mana~

-Daren Charty Lorians-

***

Acha dan Daren memasuki kelas XI MIA¹ yang hanya diisi oleh beberapa siswa di dalamnya. Ada Rian dan Andra yang sibuk ngerumpi di pojok kelas, serta Flo yang tengah membaca buku di meja belajarnya.

"Pagi, Cha?" Flo menyapa sembari menyunggingkan senyum lebar.

Acha membalasnya hanya dengan senyum. Malas untuk bicara.

Duduk. Acha menempati kursinya dan kemudian menoleh ke arah Daren. Pria itu memasang wajah datar. Membuat Acha kebingungan. Jarang-jarang Daren berekspressi seperti ini. Acha menopang dagu. Menatap dalam wajah Daren. Pria tersebut tidak merespon.

"Daren." Acha mendesis lirih masih dengan tatapan yang tidak ia alihkan sedikitpun.

"Hm." Daren menggumam pelan.

"Maafin gue, ya?" Acha berujar pelan. "Gue nggak sengaja berantakin kamar."

"Hm." lagi-lagi respon Daren hanyalah gumaman kecil.

Rian, Anda dan Flo yang tadinya sibuk dengan kegiatan masing-masing, kini menoleh ke arah Daren dan Acha. Diam-diam mereka mendengarkan obrolan keduanya. Tertarik.

Acha mendengus pelan. Metatap mata Daren lebih dalam lagi. Acha meraih pipi Daren lalu mengelusnya pelan. Sejenak, Acha kembali menarik tangannya karena tidak ada respon dari Daren.

"Daren." Acha masih terus berusaha membuat pria tersebut angkat bicara.

"Hm."

"Gue haus."

Daren mendengus. Kemudian melemparkan pandangannya ke arah Acha. Membalas menatap gadis tersebut lumayan lama.

"Sebentar, gue beliin." Daren mengelus pelan puncak kepala Acha tanpa senyum. Lalu bangkit dari duduknya hendak menuju ke kantin.

"Daren!" Rian di pojok kelas memekik saat Daren baru saja hendak melangkah.

Daren menoleh. Datar dan tanpa menjawab. Ia hanya memperlihatkan raut wajah yang seolah-olah bertanya, "Kenapa?"

"Guoblok lo!" Rian memekik keras. Membuat Daren sedikit kesal.

Daren membalikkan badan, lalu kembali melangkah keluar dari kelas dan menuju ke kantin.

Acha menenggelamkan wajahnya di atas ransel dengan tangannya yang dijadikan bantal. Memejamkan mata, dan mencoba untuk tidur.

"Cha." Flo yang duduk tepat di hadapan Acha, memutar balik badannya untuk berhadapan langsung dengan Acha.

Acha bangun. Mengatur posisi duduk dan kemudian menatap Flo.

"Kenapa?" tanya Acha tak semangat.

"Lo yakin, nggak ada rasa apa-apa sama Daren?" tanya Flo penasaran.

Acha berfikir sejenak, lalu mengangguk, "Yakin."

"Tapi..." Flo menjeda. "Daren pernah nembak lo, nggak?"

Acha menggeleng antusias, "Nggak pernah. Justru gue yang sering minta dijadiin istrinya Daren. Tapi Daren nggak mau terima gue." Acha mendengus pelan.

"Lo gila kali," cecar Flo geleng-geleng kepala. "Lo berdua nggak pacaran, tapi deketnya kayak suami istri."

"Lebih tepatnya Bapak sama Anak!" Andra menyahut dari belakang. Ternyata ia dan Rian mendengarkan obrolan Flo dan Acha sejak tadi.

"Diem lo!" sentak Flo menatap Andra tajam.

FRIENDSHIT [TAMAT]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang