70 | Rasa Sakit

936 69 13
                                    

Jam istirahat sudah berlangsung selama sepuluh menit. Acha, Daren, serta teman-temannya yang lain--termasuk Elle, mereka tengah di kelas. Duduk di atas kursi mengeliligi meja belajar Acha dan Daren. Mereka tengah bercengkrama sembari menghabiskan jam istirahat.

Untuk kali ini mereka tidak menghabiskan waktu di kantin. Awalnya memang mereka berniat ke kantin, tapi karena Acha menolak, jadinya mereka semua membatalkan niatnya. Kekompakan mereka memang sangat terlihat jelas.

Di dalam kelas tersebut tidak ada siapapun selain rombongan mereka. Siswa-siswi lain sibuk di luar kelas untuk menghabiskan jam istirahat.

"Permisi..."

Sontak mereka semua melemparkan pandangan ke arah ambang pintu kelas. Terlihat di sana sosok gadis berwajah cantik berdiri sembari tangannya yang memegangi sebuah bekal.

"Citra?" Daren mendesis pelan.

Citra tersenyum manis. Selanjutnya gadis itu langsung memasuki kelas tersebut. Menghampiri Daren yang saat ini masih berstatus sebagai pacarnya.

"Aku masakin nasi goreng buat kamu." Citra menyerahkan kotak bekal tersebut. "Semoga kamu suka. Dihabisin ya?"

Daren tersenyum lebar, lalu meraih kotak bekal tersebut.

"Makasih ya, Cit?" Daren mengelus pelan puncak kepala Citra. "Lo pacar yang pengertian."

Citra ikut tersenyum, "Iya sama-sama, Ren." Citra mengangguk. "Aku seneng kalo kamu seneng. Karena aku sayang sama kamu."

Daren menepis pelan hidung Citra menggunakan telunjuknya, "Gue juga sayang sama lo."

Acha memilih untuk membenamkan wajahnya di atas tangannya yang ia lipat di atas meja. Muak rasanya melihat kemesraan Daren dengan Citra. Tapi Acha tidak bisa berbuat apa-apa. Acha sadar akan posisinya yang hanyalah sahabat Daren.

"Yaudah deh, kalo gitu aku balik ke kelas dulu ya?" pamit Citra yang langsung dianggukkan oleh Daren. "Oh iya, Cha. Ini ada pizza buat lo." Citra beralih ke arah Acha.

Acha mengangkat kepalanya. Tersenyum lebar sembari mengambil box pizza yang diberikan oleh Citra.

"Makasih, Cit. Lo baik." Acha mendesis pelan.

"Iya, sama-sama." Citra mengangguk tersenyum. "Yaudah aku balik, ya?" Citra menoleh kembali ke arah Daren.

Daren mengangguk pelan, "Hati-hati."

Citra lagi-lagi mengangguk. Selanjutnya garis cantik itu bergegas meninggalkan kelas Daren.

Daren menoleh ke arah Acha yang kini menyembunyikan wajahnya di atas kedua tangannya yang dilipat.

"Cha, nasi goreng ini buat lo aja. Lo laper, kan?" Daren memberikan kotak bekal tersebut kepada Acha.

Acha menggeleng, "Gue nggak laper. Lagian Citra masakin itu buat lo." Acha menjawab tanpa berniat menoleh ke arah Daren.

Teman-teman di sekeliling mereka hanya diam saja. Tidak ada yang berani membuka suara.

"Permisi."

Lagi-lagi mereka dikejutkan dengan kehadiran seseorang yang berdiri di ambang pintu. Bedanya, kali ini bukan siswa ataupun siswi, melainkan salah-satu guru mereka.

"Pak Bogar?" Daren mendesis.

"Yang cowok-cowok bisa bantu Bapak, sebentar?" Pak Bogar bertanya pelan.

"Bisa, Pak." Elle menjawab.

"Yaudah, kalian ikut Bapak ke gudang sebentar. Sekarang ya?" lantas Pak Bogar bergegas meninggalkan kelas mereka.

FRIENDSHIT [TAMAT]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang