67 | Terungkap

829 62 11
                                    

"Elle?"

Acha tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Mengapa tiba-tiba Elle muncul di saat seperti ini? Elle muncul di saat yang tidak tepat. Sekarang apa yang harus dikatakan oleh Acha kepada Elle.

Daren san Reina sama kagetnya saat mengetahui kehadiran Elle.

Elle melangkah mendekati mereka. Ia melepas ranselnya lalu meletakkan di atas meja kaca di hadapannya. Elle menduduki sofa tepat di sebelah Acha.

"Maksud lo apa, Cha?" Elle mengulang pertanyaannya.

"E-Elle-" Acha bingung. Tidak tau harus memberikan jawaban apa kepada Elle.

"Maksud lo bilang kalo gue Kakak kandung lo itu, apa?" Elle memperhatikan Acha serius.

Acha gelagapan. Sungguh, ia tidak tau harus menjawab apa.

"Acha, biar Tante yang jawab." Reina menyahut sembari mengelus tangan Acha lembut.

"Ini maksudnya apa, Tan?" Elle kini melemparkan pandangannya ke arah Reina. Ke arah Tante yang kini merawatnya.

"Ada apaan, kok rame?" Andi mendadak muncul menuruni anak tangga sembari memegangi ponselnya. Lelaki itu sudah menggati seragam sekolahnya dengan kaos lengan pendek dan celana selutut. "Lo kok pulang, Elle? Nggak kerja?"

Elle menggeleng tanpa berniat menjawab.

"Berhubung Acha dan Daren minta Tante untuk menjawab pertanyaan mereka, dan kamu juga udah denger semuanya, Tante bakal cerita sama kalian yang sebenar-benarnya." Reina mendesis pelan.

Andi yang baru datang tampak heran. Ada apa sebenarnya? Pria itu mengambil posisi duduk di sebelah Elle.

"Ada apa, Ma?" tanya Andi penasaran.

"Maksud Tante yang sebenarnya itu apa, Tan?" Elle mendesak Reina untuk segera menjawab pertanyaannya.

Reina menghembuskan nafas berat, lalu melemaparkan pandangannya ke arah Elle.

"Elle..." Reina memanggi lirih. "Tante rasa, sekarang ini udah saatnya kamu tau yang sebenarnya."

Elle mengerutkan keningnya, "Yang sebenarnya apa, Tan? Aku nggak ngerti." Elle menggeleng-gelengkan kepalanya tidak paham.

"Elle, sebenarnya kamu bukan anak kandung Mama kamu."

Bagai disambar petir di siang bolong, Elle sungguh terperanjat kaget mendengar pengakuan Reina--orang yang notabenya adalah Kakak kandung Mamanya. Elle menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya.

"Nggak mungkin, Tan." Elle mengkilah ucapan Reina. "Trus, kalo bukan anak Mama, aku anak siapa?" Elle bertanya lirih.

"Elle, kamu itu diadopsi sama Mama Papa kamu dari salah-satu panti asuhan," ungkap Reina. "Mama sama Papa angkat kamu itu sedikit bermasalah sehingga menyebabkan mereka nggak bisa mempunya keturunan. Karena itu mereka memilih untuk mengangkat kamu dari panti."

Sungguh, Elle tidak pernah mengira jika ternyata dia bukan anak kandung Mamanya yang bernama Dewi, tapi justru ia diadopsi dari panti asuhan.

Acha, Daren, dan Andi juga sama kagetnya. Andi tidak menyangka jika sepupunya itu mempunyai masa lalu yang kelam.

"Jadi, aku bukan siapa-siapa di sini?" Elle menatap Reina tidak percaya.

"Enggak, Elle. Tante udah anggap kamu seperti anak Tante sendiri." Reina menyanggah.

"Trus, di mana keluarga aku yang sebenernya, Tan? Siapa orang tua aku yang sebenernya, Tan? Siapa Mama kandung aku dan siapa Papa kandung aku?" tanya Elle menyerang Reina dengan pertanyaan-pertanyaannya.

FRIENDSHIT [TAMAT]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang