Tarik nafas sebelum baca ><
***
"Acha..."
Mata Daren membulat sempurna saat ia melihat sosok gadis cantik yang tengah berdiri di ambang pintu kamarnya. Gadis yang ia rindukan selama ini akhirnya kembali menemuinya. Mata Acha terlihat sembab dan memerah. Tampaknya gadis itu baru saja menangis.
Tanpa membuang waktu, Daren langsung berlari ke arah Acha dan memeluk gadisnya itu erat-erat. Seketika itu juga Daren menangis tersedu-sedu.
Akhirnya, rindu yang dipendamnya selama setahun, tertuntaskan semuanya. Acha... Daren sangat merindukan sosok itu. Sosok yang sudah sejak lama menghilang darinya. Sosok yang sudah sejak lama ia rindukan.
"Cha, jangan pergi lagi." Daren menggeleng-gelengkan kepalanya kuat-kuat. Tubuhnya bergetar hebat. "Aku nggak mau kehilangan kamu lagi, Cha..."
Entah mengapa Daren tiba-tiba saja mengganti kosa-katanya dari 'lo-gue' menjadi 'aku-kamu'.
Acha melepas genggaman tangannya pada koper besar yang dibawanya. Selanjutnya gadis itu balas memeluk Daren tidak kalah erat.
"Aku nggak bakal pernah tinggalin kamu lagi, Ren. Nggak akan pernah..."
Daren mempererat pelukannya hingga Acha merasa sedikit sesak.
Perlahan pelukan keduanya mulai longgar. Daren segera membingkai wajah Acha menggunakan kedua tangannya.
"Aku cinta sama kamu, Cha."
Ungkapan Daren berhasil membuat Acha menangis bahagia. Akhirnya Daren mengutarakan perasaannya. Sudah sejak lama Acha menantikan kata-kata tersebut terlontarkan dari mulut Daren.
Acha mengangguk cepat, "Aku juga cinta sama kamu, Ren."
Lagi, Daren membawa Acha ke dalam pelukannya. Mengelus lembut surai Acha hingga menyisakan jejak darahnya di sana. Sanking senangnya Daren bertemu dengan Acha, hingga ia lupa jika tangannya sedang terluka cukup parah karena memukul cermin.
"Mama seneng ngeliat kalian kayak gini..."
Secara kompak, Acha dan Daren melepas pelukan masing-masing, dan langsung menoleh ke arah sumber suara. Tiba-tiba saja muncul sosok Maya dan Elle dari sana. Keduanya berjalan mendekati Acha dan Daren.
"Mama sangat sangat setuju kalo kalian berdua menjalin hubungan." Maya tersenyum lebar sembari mengelus pundak Acha dan Daren.
"Gue juga ikutan seneng ngeliat lo berdua yang akhirnya bersatu." Elle menyahut. "Gue do'ain semoga lo berdua jodoh."
Acha dan Daren saling menoleh. Sama-sama menatap satu sama lain.
"Sekarang kamu bukan hanya sahabat aku, tapi juga pasangan hidup aku."
Daren mengelus puncak kepala Acha. Lalu menarik Acha ke dalam pelukannya. Sangat... erat.
"I love you..."
"I love you more..."
***
"Daren..."
"Ren..."
Daren mencoba sebisa mungkin membuka kedua matanya yang terasa sangat berat. Seluruh badannya terasa lemah dan sulit untuk digerakkan. Hal pertama yang ditangkap oleh iris coklat miliknya adalah ruangan serba putih dan berbau obat. Selanjutnya Daren dapat melihat wajah Maya dan juga Elle meskipun sedikit pudar.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDSHIT [TAMAT]√
RastgeleSepenggal kisah persahabatan antara Acha dan Daren. Hubungan persahabatan yang sudah terjalin selama sebelas tahun, tanpa melibatkan perasaan? Tidak mungkin. Di balik tawa dan canda, ada bisikan hati yang tak terucapkan. Ketidakpekaan Acha dan Daren...