2. SOTO DAN ICE CREAM

558 71 2
                                    

Enka menunggu di depan gedung tempat konser tadi. Ia melirik gedung itu yang nampak sudah sepi. Mungkin hanya tinggal CJR dan crew yang masih berada di dalamnya. Tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri Enka.

"Hai Enka!", sapa orang tersebut membuat Enka menoleh dan betapa terkejutnya saat melihat orang yang berdiri di sebelahnya adalah..

"Iqbaal! Kamu kok ada di sini?", tanya Enka merasa heran.

"Tadinya gue pengen nyari udara di luar, terus ngeliat lo, yaudah deh gue samperin. Lo sendiri kok belum pulang?", tanya Iqbaal balik

"Aku masih nungguin ayah. Dia lagi di perjalanan mau jemput aku", jawab Enka berusaha menutupi kegugupannya.

"Oh gitu. Eh, lo udah makan siang belum?", tanya Iqbaal membuat Enka mengernyitkan dahinya.

"Belum", jawab Enka singkat.

"Kita makan dulu yuk! Tadi gue liat di depan sana ada yang jualan soto. Gimana?", ajak Iqbaal membuat Enka terkejut dan refleks matanya membulat.

"A-Aku takut nanti ayah udah nungguin aku. A-ku..",

Enka berusaha mencari alasan namun tiba-tiba handphonenya berbunyi dan dengan segera ia mengangkatnya karena melihat ayahnya lah yang menelfon.

...

Wa'alaikumsalam. Ayah di mana?
...

Oh, yaudah yah nggak papa, aku tungguin

...

Iya yah. Wa'alaikumsalam

"Ada apa?", tanya Iqbaal saat melihat perubahan raut wajah Enka

"Ayah tiba-tiba ada meeting mendadak. Terus kata ayah, dia baru bisa jemput aku sejam lagi", jawab Enka terlihat sedih.

"Yaudah sekarang kita cari makan dulu ya. Lo pasti udah laper kan? Yuk!", ajak Iqbaal lagi.

"Tapi nanti kalau kamu dicariin sama bang Kiki, Aldi, atau crew yang lain gimana?", tanya Enka.

"Udah, soal itu mah gampang. Tadi gue udah minta izin ke ka Patrick kok", jawab Iqbaal.

"Terus kalau nanti orang-orang pada ngenalin kamu gimana? Mereka pasti bakal minta fotbar atau tanda tangan kamu", tanya Enka lagi mengutarakan kecemasannya.

"Hahhaha.. Tenang aja. Nih, gue udah bawa topi sama kacamata. Jadi nggak bakal ada yang ngenalin gue", jawab Iqbaal sambil menunjukkan kedua benda tersebut dan membuat Enka hanya ber-oh ria.

"Buruan yuk! Gue udah laper", ajak Iqbaal lalu diangguki oleh Enka.

Akhirnya Iqbaal dan Enka jadi pergi ke tempat makan yang ada di depan gedung tempat konser tadi. Mereka memesan soto yang menjadi favorit di situ. Sambil menunggu makanan datang, Iqbaal memulai pembicaraan untuk menghilangkan rasa canggung antara keduanya.

"Lo udah lama jadi comate?", tanya Iqbaal pada Enka yang duduk di hadapannya.

"Lumayan lama sih. Ya kurang lebih 5 tahunlah", jawab Enka dengan agak canggung karena berbicara dengan idolanya tersebut.

"Lumayan lama juga ya. Tapi seinget gue, setiap kali CJR konser di Surabaya kok gue nggak pernah ngeliat lo ya?"

"Kan tadi aku udah bilang. Kalau ini tuh pertama kali aku bisa ngeliat konser CJR secara langsung. Soalnya setiap kali CJR ke Surabaya, aku pasti nggak bisa nonton", jelas Enka.

"Kenapa?", tanya Iqbaal lagi.

"Karena saat itu, aku ada ulangan atau ujian gitu, jadi ya aku harus fokus sama belajar dulu. Nah, mumpung sekarang CJR konser di Surabaya lagi dan bertepatan sama liburan sekolah, jadi aku bisa nonton deh. Aku seneng banget. Akhirnya apa yang selama ini menjadi impianku sekarang bisa jadi kenyataan",  jawab Enka yang mulai terbiasa sehingga mengurangi rasa canggungnya.

"Gue juga seneng", ucap Iqbaal tersenyum.

"Seneng kenapa?", tanya Enka penasaran.

"Ya karena gue bisa dapet temen baru, comate lagi", jawab Iqbaal.

"Temen? Siapa?", kepo Enka.

"Ya lo lah Enka. Masak iya penjual soto itu. Kan nggak lucu"

"Hehehe, ya kan bisa aja"

"Btw lo kelas berapa?", tanya Iqbaal.

"Otw 2 SMA", jawab Enka.

"Oh berarti sama kayak gue ya?"

"Yaps"

"Eeee soal yang tadi di toilet, gue minta maaf ya. Tadi gue lagi buru-buru soalnya", ucap Iqbaal yang kembali merasa bersalah karena tindakannya tadi hampir membuat Enka terjatuh.

"Iya nggak papa kok Baal. Santai aja. Lagipula tadi kamu kan udah minta maaf", balas Enka tersenyum.

"Minta maaf lagi. Siapa tau lo belum maafin gue hehe"

"Udah kok"

"Oke sip"

---

Setelah menunggu 10 menitan, akhirnya makanan pun datang. Iqbaal dan Enka langsung menyantap makanan tersebut. Tiba-tiba saja, handphone Iqbaal berdering.

...

Iya halo

...

Rena lo kenapa? Kok nangis? Lo baik-baik aja kan?

Enka yang mendengar nama Rena pun langsung tersedak. Iqbaal yang melihat Enka terbatuk-batuk langsung memberikan minum untuknya.

...

Yaudah Ren, nanti gue telfon lagi ya, sekarang gue lagi makan nih. Daa..

Iqbaal langsung mematikan telefon secara sepihak dan meletakkan hpnya di atas meja.

"Enka lo nggak papa kan?", tanya Iqbaal terlihat khawatir.

"Nggak papa kok. Thanks", jawab Enka.

---

20 menit kemudian, Iqbaal dan Enka kembali ke gedung tempat konser.

"Lo tunggu sini bentar ya!", suruh Iqbaal.

"Kamu mau ke mana Baal?", tanya Enka.

"Udah, tunggu sini aja. Gue pergi dulu", jawab Iqbaal lalu pergi meninggalkan Enka.

Tak lama kemudian, Iqbaal kembali dengan dua buah ice cream di tangannya.

"Nih, buat lo", ucap Iqbaal sambil memberikan salah satu ice creamnya pada Enka.

"Ice cream? Beli di mana?", tanya Enka setelah menerima ice cream tersebut.

"Tuh, di depan sana ada yang jualan tadi", jawab Iqbaal.

"Makasih", ucap Enka tersenyum.

"Sama-sama", balas Iqbaal.

Saat mereka berdua tengah asik menikmati manisnya ice cream, tiba-tiba ayah Enka datang menjemputnya.

"Maaf ya Enka, tadi ayah ada meeting, jadinya agak telat jemput kamu", ucap ayah setelah turun dari mobil dan menghampiri anaknya.

"Iya yah, nggak papa kok, balas Enka.

“Oh ya, ayah kenalin ini Iqbaal, Iqbaal kenalin ini ayahku", ucap Enka kemudian.

"Iqbaal om", ucap Iqbaal bersalaman dengan ayah Enka.

"Yaudah kita pulang yuk! Ibu udah nungguin di rumah", ajak ayah.

"Iya yah, bentar. Baal, aku pulang dulu ya, makasih buat hari ini", ucap Enka kembali tersenyum.

"Iya Enka sama-sama. Lo hati-hati ya. Sampe ketemu lagi", balas Iqbaal yang juga tersenyum.

"Daa.."

Setelah melambaikan tangan, Enka segera masuk ke dalam mobil. Kini perasaannya tercampur aduk. Ada perasaan senang setelah apa yang baru saja ia alami dan ada juga perasaan sedih karena ia harus berpisah dengan Iqbaal.

Gimana kalau ini pertemuan pertama sekaligus terakhir sama Iqbaal? Tanya Enka dalam hati.

Fanszone VS Friendzone (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang