13. BERANGKAT BARENG

279 56 0
                                    

Hari ini adalah hari pertama Enka masuk sekolah. Ia sangat excited karena akan bersekolah di sekolah baru dan tentunya akan mendapatkan teman-teman baru.

Semoga hariku menyenangkan. Batin Enka berharap.

"ENKA, AYO SARAPAN DULU NIH! UDAH IBU SIAPIN NIH", teriak ibu dari ruang makan.

Enka langsung menuruni anak tangga dengan langkah yang begitu tenang tanpa ada unsur ketergesa-gesaan.

"Wih, anak ayah udah cantik nih. Mau ke mana Enka?", tanya ayah berniat menggoda sang anak.

"Ih ayah. Orang anaknya mau sekolah kok malah tanya segala", jawab Enka memanyunkan bibirnya.

"Masa putri kesayangan ayah gitu aja manyun. Ayah kan cuma bercanda Enka", ucap ayah.

"Kamu kayak nggak tau ayah aja. Dia kan emang orangnya gitu, suka bercanda", sahut ibu.

"Iya yah, bu. Aku tau kok hehe", balas Enka menyengir.

"Yaudah nih kamu sarapan dulu", ibu memberikan sepiring nasi goreng kepada Enka.

"Iya bu, makasih", ucap Enka.

"Kamu mau bareng sama ayah atau gimana Enka?", tanya ayah.

"Aku berangkat bareng Iqqi yah", jawab Enka.

"Iqqi? Anaknya bu Rike?", tanya ibu memastikan.

"Iya. Ibu kok tau?", heran Enka karena seingatnya ia belum cerita soal Iqqi ke ibunya.

"Semalam bu Rike cerita soal Iqqi, makanya ibu tau", jawab ibu.

"Ayah masih nggak percaya deh kalau Iqbaal punya kembaran. Kamu juga nggak pernah bilang kan Enka?"

"Aku juga baru tau kemarin yah", jawab Enka

"Yaudah ngomongnya dilanjut ntar aja, sekarang waktunya sarapan dulu", ucap ibu.

"Siap bu!", seru Enka dan ayah bersamaan.

---

Setelah Enka selesai menghabiskan nasi goreng buatan sang ibu, tiba-tiba ada yang memencet bel rumahnya.

Mungkin itu Iqqi. Pikir Enka.

Enka langsung berpamitan ke ayah dan ibu, lalu segera menuju ke depan rumahnya. Dan benar saja, Iqqi sudah menunggunya dengan berdiri di samping motor.

"Pagi Enka", sapa Iqqi tersenyum ramah seperti biasa.

"Pagi juga Iqqi", balas Enka dengan demikian pula.

"Berangkat sekarang?", tanya Iqqi.

"Hm, kita naik motor?", tanya Enka menatap ragu pada motor Iqqi.

"Iya. Emang kenapa Enka? Lo nggak suka ya naik motor?"

"Bukan gitu Qi. Aku nggak suka aja kalau berangkat sekolah apalagi pakek rok selutut kayak gini terus harus naik motor, ninja lagi. Ntar malah-", ucap Enka agak belibet tapi Iqqi paham maksudnya apa.

"Iya iya gue ngerti kok. Nih, lo pakek aja jaket gue biar bisa bikin lo lebih nyaman naik motor", sahut Iqqi memberikan jaketnya pada Enka.

Dengan ragu, Enka menerima jaket itu lalu segera ia ikatkan pada pinggangnya. Saat Enka hendak menaiki motor Iqqi, ia melihat dari arah belakang ada Iqbaal yang sepertinya juga hendak pergi ke sekolah. Enka menatap Iqbaal sekilas lalu segera naik ke motor Iqqi.

"Udah siap Enka?", tanya Iqqi memastikan.

"Udah Qi. Yuk jalan!", seru Enka.

"Pegangan ya!", suruh Iqqi lalu mulai melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

"Nggak mau. Aku nggak suka", balas Enka.

"Kenapa?", tanya Iqqi.

"Nggak papa. Eh Qi, aku liat-liat motor kamu sama Iqbaal samaan ya? Cuma beda warna aja", ucap Enka.

"Iya Enka. Jadi pas ultah gue sama Iqbaal yang ke-17 kemarin, gue sama Iqbaal dikasih kado motor sama ayah bunda. Yang satu warna putih dan satu lagi warna item. Karena Iqbaal lebih suka warna item, jadi gue deh yg warna putih", jelas Iqqi.

"Oh gitu"

---

Tak terasa kini Enka dan Iqqi sudah sampai di depan sekolah barunya. Saat Enka ingin turun dari motor, Iqqi menyuruhnya untuk tetap berada di atas motor. Lalu Iqqi melajukan motornya ke parkiran sekolah. Saat Iqqi sudah mematikan mesin motor, barulah Enka turun.

"Ini Enka sekolah baru lo. Gue harap lo betah ya sekolah di sini", ucap Iqqi.

"In Shaa Allah aku betah kok Qi.Makasih ya udah ngajak aku berangkat bareng"

"Sama-sama, setiap hari kayak gini juga nggak papa kok"

"Nggak usah Qi, takut ngerepotin kamu. Oh ya, boleh tolong anterin aku ke ruang kepsek nggak? Kata ayah kalau aku udah nyampe di sekolah suruh langsung ke ruang kepsek"

"Oh boleh kok. Yuk gue anterin!"

Iqqi mengantarkan Enka ke ruangan kepala sekolah SMA Merah Putih.

Fanszone VS Friendzone (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang