Keesokan harinya adalah hari pemakaman Iqqi. Terlihat di sana ada Iqbaal, Enka, orang tua Iqbaal, orang tua Enka, dan para tetangga yang ikut ke pemakaman Iqqi.
Saat publik mengetahui bahwa seorang Iqbaal Dhiafakhri mempunyai kembaran dan kini kembarannya sudah meninggal, tentu saja membuat para wartawan berbondong-bondong ke rumah Iqbaal.
Namun Iqbaal belum mau berbicara mengenai kematian Iqqi pada media, dia menolak untuk diwawancarai. Beruntung para wartawan bisa mengerti keadaan Iqbaal saat ini.
Di pemakaman nampak dua sosok yang tidak asing lagi. Setelah pemakaman selesai, mereka menghampiri Iqbaal dan Enka.
"Iqbaal! Enka!", panggil mereka bersamaan.
"Rena! Jeni!", seru Iqbaal dan Enka bersamaan. Yaa jadi dua sosok tersebut adalah Rena dan Jeni.
"Lo berdua ngapain di sini?", tanya Iqbaal menatap tak suka pada keduanya, terutama sang mantan pacar.
"Baal, gue minta maaf sama lo. Gue tau, gue yang bertanggung jawab atas semua yang udah terjadi sama Iqqi", ucap Rena menunduk tak berani menatap Iqbaal dan yang lain.
"Maksud lo? Tunggu tunggu! Jangan bilang kalau yang nabrak Iqqi kemarin itu-"
"Iya Baal, gue sama Jeni yang udah nabrak Iqqi. Gue minta maaf. Tadinya kita mau nabrak Enka, tapi yang kena malah Iqqi", sahut Rena.
"Apa? Kalian mau nyelakain aku? Kenapa? Jen, kamu kan temen aku. Kenapa kamu tega ngelakuin ini?", tanya Enka yang terkejut.
"Gue minta maaf Enka. Gue cemburu setiap kali gue ngeliat lo deket sama Iqqi", jawab Jeni.
"Aku sama Iqqi nggak ada hubungan apa-apa Jen", ucap Enka.
"Gue tau, maka dari itu gue minta maaf Enka. Kemarin gue khilaf. Gue nggak mikir panjang. Akibat ulah gue, malah orang yang gue sayang yang celaka. Tante, om, saya minta maaf", ucap Jeni melirik kedua orang tua Iqbaal.
"Nggak ada maaf buat kamu. Gara-gara kamu Iqqi meninggal", seru bunda sambil menunjuk Jeni.
"Udah bun, udah", ayah Iqbaal berusaha menenangkan sang istri.
"Nggak yah, bunda nggak bisa diem aja. Mereka harus kita laporin ke polisi. Gara-gara mereka Iqqi meninggal", ucap bunda.
"Saya mohon tante, om. Maafin saya sama Jeni. Kita janji nggak bakal ganggu hidup kalian lagi. Iqbaal, Enka, gue juga minta maaf ya", ucap Rena dengan melasnya
"Nggak semudah itu gue bisa maafin lo Ren. Lo udah bikin adik gue mati dan lo harus nerima akibat dari perbuatan lo itu", balas Iqbaal.
"Tolong jangan laporin gue ke polisi Baal", pinta Rena.
"Iya Baal, gue sama Rena janji bakal berubah. Enka, gue mohon sama lo, demi pertemanan kita, please!", pinta Jeni.
"Jangan dengerin Jeni, Enka. Sekarang aja dia bawa-bawa pertemanan, kemarin waktu dia mau nyelakain lo emang dia masih nganggep lo temen?", sahut Iqbaal.
"Please, Enka! Gue nggak bakal ganggu hidup lo lagi", ucap Jeni.
"Oke..", ucap Enka membuat Iqbaal membulatkan matanya.
"Enka? Lo-"
"Baal, tante, om. Mungkin Jeni sama Rena emang yang nyebapin Iqqi meninggal. Tapi ini semua nggak pure kesalahan mereka. Secara nggak langsung aku juga bersalah. Andai aku nggak ada di kehidupan kalian, mungkin semua ini nggak akan terjadi", jelas Enka.
"Lo ngomong apa sih Enka? Jelas-jelas lo nggak salah apa-apa", ucap Iqbaal.
"Andai kemarin aku nggak ikut Iqbaal buat mutusin Rena, andai aku nggak satu sekolah sama Iqqi, andai aku nggak kenal sama kalian, dan andai aku nggak pernah ada di kehidupan kalian, mungkin saat ini Iqqi masih ada di sini sama kalian. Aku minta maaf", ucap Enka meneteskan air matanya.
"Lo nggak salah apa-apa Enka, jadi lo nggak perlu minta maaf. Gue nggak pernah nyesel lo ada di hidup gue, justru gue bersyukur dengan adanya lo", balas Iqbaal.
"Iya Enka, bener kata Iqbaal. Kamu nggak perlu minta maaf", ucap ayah Iqbaal.
"Tapi om-"
"Om sama Iqbaal bener Enka, kamu jangan terpengaruh dengan omongan mereka berdua. Kamu nggak salah, tapi mereka yang salah", sahut bunda.
"Tan-"
"Udah Enka, lo nggak perlu ngebela mereka lagi. Gue udah ngabarin polisi dan sebentar lagi mereka akan ke sini", sahut Iqbaal membuat Rena dan Jeni semakin ketakutan.
"Kasian mereka Baal. Mereka kan masih muda, masa harus dipenjara", ucap Enka.
"Ini pantes buat mereka Enka", seru Iqbaal.
"Udah Enka, lo nggak perlu belain kita lagi. Iqbaal emang bener. Mungkin dengan cara ini, gue bisa sadar kalau selama ini gue udah salah. Baal, kalau lo mau masukin gue ke penjara, nggak papa Baal. Asal jangan bawa-bawa Jeni. Dia nggak salah. Gue yang udah ngajak dia kemarin", ucap Rena.
"Lo ngomong apa sih Ren? Pokoknya gue nggak bakal ngebiarin lo masuk penjara sendirian", sahut Jeni.
"Lo itu sepupu gue Jen. Selama ini lo udah baik banget sama gue. Masa depan lo masih panjang, gue nggak mau ngerusak itu", tulus Rena.
"Tapi Ren, masa depan lo juga masih panjang. Kalau lo masuk penjara, gue juga harus masuk penjara", balas Jeni.
"Iqbaal, tante, om, apa kalian nggak kasian? Mereka masih muda dan masa depannya juga masih panjang", ucap Enka.
"Gue nggak kasian sama mereka. Menurut gue, penjara itu tempat yang cocok buat mereka", sinis Iqbaal.
"Huft.. Gimana kalau seandainya kalian ngebebasin mereka dari hukuman tapi dengan syarat?", tawar Enka.
"Maksud kamu?", tanya ayah Iqbaal.
"Jadi gini om, kalian nggak akan masukin Jeni sama Rena ke penjara tapi dengan syarat. Terserah deh syaratnya apa", jawab Enka.
"Om setuju sama kamu", ucap ayah Iqbaal.
"Tante juga setuju kalau gitu", ucap bunda.
"Baal?", tanya Enka menatap Iqbaal.
"Oke fine, gue setuju. Tapi gue yang ngasih syarat ke mereka", jawab Iqbaal.
"Terserah kamu", ucap Enka.
"Syarat dari gue simple aja. Buat lo berdua, jangan pernah ganggu hidup gue, Enka, sama keluarga kita, dan lo Ren, jangan pernah ngebully fans gue lagi. Kalau sampe lo berdua ngelanggar, siap-siap aja, gue nggak bakal ngebiarin kalian hidup dengan tenang", tegas Iqbaal. Btw jadi selama ini Rena sering nmembully fans Iqbaal ya. Apalagi fans yang kayak caper gitu. Tapi Rena akan membully lewat sosmed dan itu pakai fake account. Kenapa Iqbaal bisa tau? Ya karena Iqbaal pernah minjem hpnya Rena dan ngeliat di aplikasi instagramnya ada akun khusus membully itu tadi. Kadang membully lewat komen, kadang dm. Kenapa selama ini Iqbaal diem aja? Ya karena Iqbaal masih dibutakan oleh cintanya. Jadi ia mewajarkan semua sifat buruk sang mantan.
"Iya Baal, kita janji. Makasih ya", ucap Rena dan Jeni bersamaan.
"Dan satu lagi. Ren, semua barang-barang mewah yang pernah gue kasih ke lo masih ada kan?", tanya Iqbaal.
"Masih Baal", jawab Rena.
"Bagus. Gue mau habis ini lo jual semua barang-barang itu dan uangnya lo sumbangin ke orang yang membutuhkan atau ke panti asuhan", suruh Iqbaal.
"Baik Baal, gue bakal ngelakuin apa yang lo mau", ucap Rena dengan pasrahnya.
"Sekarang juga kalian pergi!", usir Iqbaal.
"Sebentar. Enka, makasih banyak ya. Lo emang temen gue yang baik", ucap Jeni memeluk Enka.
"Sama-sama Jen", balas Enka.
"Thanks ya Enka", ucap Rena tersenyum.
"Iya Ren"
"Kita pamit dulu. Permisi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanszone VS Friendzone (COMPLETE)
Teen FictionApa kamu tau aku ada di bumi? - DNNR Aku tau kamu ada. Tapi aku mengenalmu dengan nama SoniQ, bukan namamu sendiri. - IDR - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Happy reading guys! Don't forget to vote, comment, and share to y...