44. AKU MENCINTAIMU

281 56 0
                                    

Sedangkan Enka kini sedang menyiapkan barang-barangnya dibantu oleh bi Gani.

"Nanti bi Gani nggak bisa ketemu mbak Enka lagi dong?"

"Bibi nggak usah sedih, kapan-kapan pasti kita bisa ketemu lagi"

"Tetep aja mbak Enka, bibi nggak bakal bisa nemuin majikan kayak mbak Enka lagi. Udah baik, ramah, cantik pula"

"Hehehe, bibi bisa aja"

Tiba-tiba Enka teringat akan ucapan bunda Rike mengenai Iqbaal yang ke Surabaya namun belum menemuinya.

"Bi, kemarin ada yang ke sini nggak?", tanya Enka.

"Maksudnya mas Rival, mbak?", tanya bi Gani balik.

"Bukan bi, selain Rival. Ada nggak?"

"Ya ampun mbak, bibi lupa. Kemarin ada cowok ganteng yang nyariin mbak Enka, tapi kemarin mbak Enka lagi pergi sama mas Rival", jawab bi Gani yang baru mengingat hal tersebut.

"Serius bi? Siapa?", tanya Enka tak sabar.

"Bibi lupa namanya, tapi wajah dia kayak artis mbak. Bibi kayak pernah liat di TV gitu. Dia kemarin ngasih sesuatu buat mbak Enka. Bentar ya, bibi ambilin dulu"

Beberapa saat kemudian, bi Gani kembali dengan membawa sebuah bingkisan dari Iqbaal.

"Ini mbak. Maaf ya kemarin bibi lupa ngasihin", ucap bi Gani.

"Iya bi, nggak papa", balas Enka.

Enka segera membuka paperbag tersebut. Di dalamnya ada setangkai mawar putih yang sudah layu dan sebuah kotak yang berisikan banyak cokelat berbagai merek. Lalu di bawah tumpukan cokelat terdapat sebuah kertas. Enka segera mengambil kertas itu lalu membacanya.

Hai Enka..
Aku sengaja nggak ngasih tau ke kamu kalau aku nyusulin kamu ke Surabaya. Aku pengen nemenin kamu selama di sini. Kamu pasti heran kan, kenapa aku nyampein ini lewat surat? Iya kan? Karena sebenernya aku nggak pandai untuk berbicara dan mengungkapkan apa yang aku rasain. Sekarang kamu pasti mikir kan, "Aku? Kamu?" Iya Enka, mungkin selama ini aku selalu makek kosakata lo-gue kalau sama kamu. Tapi kamu harus tau, ketika kosakata gue-lo berubah menjadi aku-kamu, di situlah ungkapanku mulai menyatakan sayang. Selamat Enka, kamu udah berhasil bikin aku sayang sama kamu. Dan sekarang, melalui surat ini, aku, Iqbaal Dhiafakhri menyatakan, AKU MENCINTAIMU ❤

Ketika selesai membaca surat dari Iqbaal, Enka langsung meneteskan airmata kebahagiaannya.

"Aku juga cinta sama kamu Baal", ucap Enka dengan lirih.

"Mbak Enka kenapa? Kok nangis?", tanya bi Gan.

"Nggak papa bi", jawab Enka.

---

Setengah jam kemudian Rival sampai di rumah Enka. Lalu sore harinya, tepat pukul 15.00 Enka dan Rival langsung menuju ke bandara. Hanya mereka berdua. Tadinya bi Gani ingin ikut, namun karena Enka tidak mengizinkan dengan alasan bi Gani tidak tau jalan pulang. Akhirnya bi Gani tidak jadi ikut.

Pesawat Enka 10 menit lagi take off, sedangkan pesawat Rival, 25 menit lagi.

"Val, makasih ya, kamu udah nemenin aku selama di Surabaya", ucap Enka.

"Iya Enka, sama-sama. Tujuan utama aku ke sini kan emang buat nemenin kamu", balas Rival.

"Aku bersyukur banget bisa punya sahabat kayak kamu"

"Aku juga Enka. Cewek yang tadinya aku suka sekarang bisa jadi sahabat terbaikku. Kamu bener, ternyata lebih enakan sahabatan daripada pacaran"

"Hahhaha, kamu mah. Yaa, aku berharap kamu bisa dapet cewek yang lebih baik dari aku. Tapi jangan lupa dikenalin ke aku ya!"

Fanszone VS Friendzone (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang