45. 17TH

354 53 3
                                    

Dua hari kemudian, tepat hari di mana Enka genap berusia 17 tahun. Enka bangun lebih awal. Setelah shalat Shubuh, ia turun ke bawah untuk menemui ayah dan ibunya. Namun saat Enka hendak membuka pintu kamarnya, tiba-tiba semua lampu di kamarnya menjadi padam.

"Kok tiba-tiba lampu mati sih?", gumam Enka.

Enka mencoba mencari senter di kamarnya. Namun sampai 5 menit, ia belum juga menemukan. Tiba-tiba ada yang membuka pintu kamar Enka dan saat itu lampu kamarnya pun kembali menyala. Enka berbalik badan dan melihat kedua orang tuanya tengah berdiri sambil membawa kue dan sebuah kotak yang entah isinya apa.

"Happy birthday Enka", seru kedua orang tuanya.

"Ayah! Ibu!", pekik Enka merasa terharu.

"Happy birthday ya anak ibu. Semoga kamu panjang umur, selalu diberikan kesehatan, kemudahan, dan selalu dalam perlindungan Tuhan"

"Happy birthday anak kesayangan ayah. Sekarang kamu kan udah 17 tahun, berarti udah dewasa. Ayah harap kehidupan kamu ke depannya akan lebih baik lagi"

"Aamiin. Makasih ya ibu, ayah. Aku sayang kalian"

"Ibu juga sayang sama kamu"

"Ayah juga Enka. Yaudah tiup lilinnya sekarang ya", suruh ayah sambil menyodorkan kue yang dibawanya ke hadapan Enka.

"Eh, make a wish dulu dong yah", sahut ibu.

"Oh ya, make a wish dulu ya Enka", ucap ayah.

Tuhan, terimakasih untuk 17 tahun ini. Terimakasih Engkau telah memberi orangtua yang begitu menyayangi hamba. Semoga ke depannya hamba bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan semoga hamba bisa bahagia selalu bersama orang-orang yang hamba sayangi. Aamiin. Ucap Enka dalam hati.

Setelah make a wish, Enka langsung meniup lilin angka 17 itu. Lalu Enka mulai memotong kue dan untuk suapan pertama ia berikan kepada ibunya, lalu yang kedua untuk ayahnya.

---

Pukuk 6.30 Enka berangkat ke sekolah seperti biasa dengan di antarkan ayahnya. Sore harinya Enka pulang ke rumah dengan naik taksi karena sang ayah tidak bisa menjemputnya.

"Enka, kamu kenapa? Pulang sekolah kok sedih gitu?", tanya ibu saat melihat Enka masuk ke dalam rumah dengan wajah yang murung.

"Nggak papa bu", bohong Enka.

"Kamu tadi nggak dibully sama temen-temen kamu kan gara-gara hari ini kamu ultah?"

"Nggak kok bu, temen-temen aku sikapnya biasa aja. Tapi.."

"Tapi kenapa?"

"Kenapa Iqbaal nggak ngucapin happy birthday ke aku, bu? Padahal aku berharap di tahun ini Iqbaal bakal ngucapin hbd, tapi ternyata nggak", ucap Enka yang matanya mulai berkaca-kaca.

"Kamu jangan sedih gitu dong. Lebih baik sekarang kamu mandi, habis itu ganti baju ya. Ibu mau ngajak kamu ke suatu tempat", ucap ibu.

"Ke mana bu?", tanya Enka.

"Ada deh. Buruan gih mandi! Terus jangan lupa pakek gaun yang tadi ibu beliin ya"

"Tumben ibu beliin gaun?"

"Ya nggak papa dong sekali-kali. Ibu jamin kamu pasti suka sama gaunnya. Terus satu lagi, jangan lupa dandan ya!"

"Aku kan nggak suka dandan bu, nggak mau ah"

"Pokoknya kamu harus dandan ya, nggak usah terlalu berlebihan kok. Tetep biasa aja, tapi biar ya bisa menyesuaikan dengan gaunnya lah. Masa gaunnya bagus, terus kamu tanpa make up sih. Atau mau ibu aja yang nge-make up kamu?"

Fanszone VS Friendzone (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang