35. IQBAAL.. IQQI..

260 53 0
                                    

"IQBAAAALLLLLLL, AWAS!", teriak Iqqi.

Iqbaal menoleh ke arah belakang dan melihat Iqqi yang tengah berlari ke arahnya. Iqqi langsung mendorong tubuh Iqbaal untuk menjauh.

BRAAKKKKK!!! Alhasil karena hal tersebut, maka Iqqi lah yang tertabrak oleh mobil Rena dan Jeni. Enka pun langsung menoleh ke belakang dan mendapati Iqbaal yang sudah tergeletak karena pingsan saat kepalanya terbentur trotoar.

"Iqbaal, kamu kenapa? Bangun Baal!"
Dan saat Enka melihat ke tengah jalan, ia mendapati Iqqi yang sudah dipenuhi oleh darah. Enka langsung menghampiri Iqqi.

"Iqqi, bangun Qi! Kamu kenapa? Iqqi bangun. Jangan tinggalin aku Qi! Aku mohon. Bangun Qi!"

Saat melihat semakin banyak darah yang bercucuran dari tubuh Iqqi membuat Enka tidak sanggup menahan air matanya.

"Aku harus cari pertolongan. TOLONG! TOLONG! SIAPAPUN TOLONG! Hikshikshiks.. Kenapa nggak ada orang di sini. Iqqi bangun!"

Saat ini jalanan memang benar-benar sepi. Enka langsung menelfon ambulans untuk membawa Iqbaal dan Iqqi ke rumah sakit.

---

15 menit kemudian mereka sampai di rumah sakit.

"Dokter tolong selametin mereka berdua dok! Saya mohon", pinta Enka.

"Iya kamu tenang saja. Kami akan berusaha sebisa mungkin. Kamu bantu do'a saja", ucap dokter.

"Baik dok"

Dokter segera membawa Iqbaal dan Iqqi ke ruang ICU. Enka menelfon bunda untuk memberitahu kabar tersebut.

Halo tante. Hikshikshiks..

Enka, kamu kenapa? Kok nangis?

Tante..

Iya? Ada apa Enka? Kamu baik-baik aja kan?

Iqbaal sama Iqqi tante

Iqbaal? Iqqi? Mereka kenapa Enka?

Mereka masuk rumah sakit tante. Tante cepet ke sini ya

Apa? Mereka kenapa Enka? Mereka nggak papa kan?

Tante ke sini aja

Iya Enka, rumah sakit mana?

Rumah sakit yang sama dengan tempat om Herry dirawat tante. Aku di depan ruang ICU tan. Cepet ke sini ya!

Iya iya, tante ke sana sekarang. Kamu tunggu ya!

Iya tante, cepetan!

"Ya Allah, tolong selamatkan Iqbaal dan Iqqi. Aku nggak mau mereka kenapa-napa", gumam Enka.

---

Setelah bunda memberitau apa yang terjadi, ia dan sang suami langsung menuju ke ruang ICU. Ayah Iqbaal yang masih kurang sehat tetap memaksa untuk ikut karena ingin memastikan keadaan kedua anaknya. Saat mereka akan sampai di depan ruangan ICU, mereka bertemu dengan kedua orang tua Enka. Jadi tadi saat di perjalanan ke rumah sakit, Enka menyempatkan mengirim pesan pada ayah dan ibunya untuk memberitau apa yang barusan terjadi dan mereka langsung kembali ke rumah sakit.

"Enka, gimana keadaan Iqbaal sama Iqqi?", tanya bunda.

"Aku juga belum tau tante. Mereka masih diperiksa sama dokter", jawab Enka.

"Kamu nggak papa kan Enka?", tanya ibu.

"Alhamdulillah aku nggak papa bu. Tapi, Iqbaal sama Iqqi bu. Aku takut mereka kenapa-napa. Hikshikshiks", Enka kembali terisak dan sang ibu langsung memeluknya.

"Kamu yang tenang ya Enka, ibu yakin mereka berdua pasti akan baik-baik aja", ucap ibu.

"Sebenarnya apa yang terjadi Enka?", tanya ayah Iqbaal.

"Aku juga nggak tau pasti om. Tadi aku sama Iqbaal mau pulang, tapi tiba-tiba ban mobil Iqbaal kempes semua. Jadi aku sama Iqbaal mau nyari taksi. Tapi kata Iqbaal, di jalan depan taman jarang ada taksi lewat. Jadinya aku sama Iqbaal nyebrang ke jalan lain buat nyari taksi. Aku jalan duluan kan, sedangkan Iqbaal di belakangku. Aku nggak tau apa yang terjadi karena posisinya aku ngebelakangin. Tapi pas aku balik badan, aku udah nemuin Iqbaal sama Iqqi tergeletak di jalan om, tante. Aku takut mereka kenapa-napa, apalagi tadi aku ngeliat banyak darah yang bercucuran dari tubuh Iqqi", jelas Enka.

"Tadi kamu denger ada kayak sesuatu yang ketabrak gitu nggak?", tanya ayah Iqbaal lagi.

"Iya om. Makanya aku langsung ngadep belakang. Aku nggak sempet liat siapa yang ngelakuin. Yang jelas, yang nabrak itu mobil. Karena aku sempet denger ada mobil yang melaju dengan cepat", jawab Enka.

"Sebelumnya kamu ngeliat Iqqi di sana nggak?", giliran ayah Enka yang bertanya.

"Enggak yah, tapi aku sempet denger tadi ada yang manggil nama Iqbaal. Kayaknya itu Iqqi deh. Kemungkinan tadi ada yang mau nabrak Iqbaal terus Iqqi berusaha buat nyelametin Iqbaal. Jadinya Iqqi yang ketabrak dan Iqbaal kepalanya terbentur trotoar"

"Ya Allah, tolong selamatkan kedua putra hamba. Hamba mohon Ya Allah", ucap bunda yang sudah berlinang air mata.

"Sabar bun, kita berdo'a aja semoga anak-anak kita selamat", ucap ayah memeluk sang istri.

---

10 menit kemudian, dokter keluar dari ruang ICU.

"Dok, gimana keadaan anak-anak saya? Mereka baik-baik aja kan?", tanya bunda.

"Maaf sekali bu, kami sudah berusaha. Anak ibu ada yang dalam keadaan baik-baik saja, namun yang satu ada yang masih kritis bu", jawab dokter.

"Iqbaal.. Iqqi..", gumam bunda.

"Sabar bun", ucap ayah Iqbaal.

"Boleh saya masuk dok? Saya mau ngeliat anak-anak saya"

"Belum bisa bu"

Tiba-tiba ada seorang suster yang keluar dari ruang ICU.

"Dok, pasien mulai sadar. Dan dia memanggil-manggil nama Enka, sepertinya pasien ingin bertemu dengan Enka dok", ucap si suster.

"Apa di sini ada yang bernama Enka?", tanya dokter.

"Saya Enka dok", jawab Enka.

"Kalau gitu kamu boleh masuk. Pasien ingin bertemu dengan kamu", ucap dokter.

"Tante, om, ayah, ibu, aku masuk dulu ya", ucap Enka.

"Nanti kasih tau tante ya gimana keadaan Iqbaal sama Iqqi", pinta bunda.

"Iya tante"

"Mari saya antar ke dalam", ucap si suster.

"Iya sus"

Fanszone VS Friendzone (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang