14. JENI & IQQI

274 53 0
                                    

Sesampainya di depan ruang kepala sekolah, Enka segera masuk ke dalamnya sedangkan Iqqi langsung menuju ke kelas.

Setelah menemui bapak kepala sekolah, Enka segera menuju ke ruang kelasnya yang berada di lantai 2. Ia masuk di kelas XI IPA 1. Btw ia ke kelas dengan di antar oleh wali kelasnya yang baru ya, bernama pak Jono.

Setelah sampai di dalam kelas, pak Jono segera memperkenalkan Enka pada semua murid di kelas itu. Ada satu orang yang sudah tidak asing lagi baginya yaitu..

Iqqi! Jadi aku satu kelas sama dia? Ucap Enka dalam hatinya.

"Selamat pagi anak-anak. Ya, hari ini adalah hari pertama masuk sekolah di tahun ajaran yang baru ini. Sebelumnya saya ucapkan, selamat hari raya idul fitri. Minal aidzin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin. Sebelum kita memulai pembelajaran, bapak akan memperkenalkan teman baru kalian. Enka, silahkan perkenalkan diri kamu!", ucap pak Jono.

"Terima kasih pak. Selamat pagi teman-teman", sapa Enka dengan tersenyum ramah.

"Pagi", balas mereka dengan ramah pula.

"Kenalkan nama saya Enka Putri Issabel, biasa dipanggil Enka. Saya pindahan dari Surabaya. Saya harap teman-teman semua bisa menerima saya dengan baik. Terimakasih", Enka berucap dengan kosakata formalnya.

"Ya sudah Enka, kamu bisa duduk di samping Jeni"

"Jeni silakan angkat tangan kamu", suruh pak Jono dan yang bernama Jeni langsung mengangkat tangan kanannya.

"Baik pak", kata Enka mengangguk sopan.

Enka berjalan ke tempat duduk yang telah disebutkan pak Jono tadi. Tepat di belakang tempat duduknya adalah tempat duduk Iqqi. Saat Enka melirik Iqqi, ternyata ia tengah tersenyum kepadanya.

"Hai Enka. Kenalin nama gue Jeni", ucap Jeni mengulurkan tangannya.

"Iya. Salam kenal ya Jen", balas Enka.

"Salam kenal juga", kata Jeni.

Enka merasa senang dengan sekolah barunya. Tempatnya yang nyaman dan tidak kalah bagus dari sekolah lamanya.

---

Pada saat jam istirahat tiba, Enka merasa cacing-cacing di perutnya sudah berdemo dengan suka ria.

Aku pengen ke kantin, tapi nggak tau kantinnya di mana. Aduhh, nasib deh jadi murid baru. Kata Enka dalam hati.

Enka masih setia duduk di bangkunya. Ia memperhatikan kondisi kelasnya yang sudah sepi karena teman-temannya sudah berhamburan keluar kelas. Enka melihat Jeni dan Iqqi yang berjalan berdua menuju pintu keluar. Karena saat ini hanya mereka berdua yang cukup akrab dengan Enka, maka ia memutuskan untuk memanggil mereka.

"Jeni, Iqqi", panggil Enka yang berjalan menghampiri keduanya.

"Ya Enka, ada apa?", tanya Jeni menatap Enka.

"Eh Enka, lo mau ke kantin bareng nggak sama kita?", tawar Iqqi.

"Aku manggil kalian karena mau ikut ke kantin. Habisnya aku nggak tau di mana kantinnya", ucap Enka.

"Yaudah yuk Enka! Gue sama Jeni juga mau ke kantin", ucap Iqqi.

"Nggak papa nih kalau aku ikut kalian ke kantin? Ntar malah ganggu lagi", tanya Enka memastikan.

"Nggak papa kali, santai aja", jawab Iqqi.

"Jeni?", Enka menatap Jeni seolah meminta persetujuannya.

"Iya Enka, nggak papa kok. Ayo ke kantin!", balas Jeni tersenyum.

Kini Enka, Iqqi, dan Jeni berjalan bersama menuju ke kantin.

Fanszone VS Friendzone (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang