31. KEMARAHAN AYAH

269 52 0
                                    

Saat Iqqi akan memberitau Iqbaal tentang perasaan Enka yang sebenarnya, tiba-tiba pintu terbuka dengan kerasnya memunculkan ayah dan bundanya yang baru tiba.

"Ayah bunda", ucap Iqbaal dan Iqqi bersamaan.

"IQBAAL!", seru ayahnya.

"Iya yah? Ayah kenapa? Kok kayak lagi marah gitu?", tanya Iqbaal.

"Ini apa?", tanya ayah sambil memberikan surat tagihan kartu kredit yang begitu besar.

"Tapi aku udah jarang makek kartu kredit itu, yah", ucap Iqbaal.

"Terus ini apa Baal? Rekayasa doang? Settingan?", tanya ayah.

"Iya Baal, kamu ngabisin uang sebanyak ini buat apa? Bunda tadi liat saldo ATM kamu juga tinggal sedikit. Kamu pakek buat apa aja?", tanya bunda.

"Jawab pertanyaan ayah sama bunda!", tegas ayah karena Iqbaal tak kunjung buka suara.

"Yah, sabar, yah!", ucap Iqqi.

"Kamu nggak perlu ikut campur Qi. Ini nggak ada urusannya sama kamu. Jawab ayah, Baal! JAWAB!"

"I.. Iya yah. Iqbaal pakek uang itu buat", Iqbaal terlihat ragu saat akan mengatakan yang sejujurnya.

"Buat apa?", tanya ayah.

"Buat beliin barang-barang yang Rena mau yah", jawab Iqbaal sambil menunduk karena tidak berani menatap kedua orang tuanya yang bisa ia pastikan akan memarahinya habis-habisan.

"APA? Kamu kok bisa-bisanya ngebuang uang cuma buat cewek kayak dia. Dia itu nggak baik buat kamu. Dia cuma manfaatin kamu. Harusnya kamu sadar akan hal itu", ucap ayah.

"Iya yah, maafin aku. Aku-"

"Kamu udah keterlaluan Baal. Kamu yang kerja dengan susah payah tapi Rena tinggal enaknya doang. Kamu liat bunda kamu, apa pernah dia minta ke ayah buat beli barang-barang yang mahal? Nggak Baal, nggak pernah. Bunda kalau beli barang nggak pernah berlebihan. Tapi Rena? Siapa dia bisa se-enaknya minta beliin ini itu sama kamu? Kamu aja nggak pernah beliin apapun buat bunda kamu, orang yang udah berjuang mati-matian buat ngelahirin kamu ke dunia. Kamu nggak pernah ngelakuin itu ke bunda, tapi Rena? Dengan mudahnya dia membuat kamu menuruti semua kemauannya. Dia-"

"Yah, udah cukup! Kasian Iqbaal", sahut bunda merasa tidak tega pada anaknya itu.

"Kali ini ayah nggak bisa bun. Iqbaal udah kelewatan. Dia udah-"

Belum sempat ayah melanjutkan ucapannya, tiba-tiba ia mengalami serangan jantung. Semua orang di situ langsung panik.

"Yah, ayah kenapa? Bangun yah!", ucap bunda.

"Ayah, bangun! Maafin Iqbaal yah. Iqbaal tau Iqbaal salah", ucap Iqbaal.

"Bun, Baal, kita bawa ayah ke rumah sakit aja. Buruan!", ajak Iqqi.

Iqbaal dan Iqqi mengangkat tubuh ayah menuju ke mobil. Beruntung sejak siang tadi mobil ayah sudah selesai diperbaiki.

---

15 menit kemudian, Iqbaal dan yang lainnya sampai di rumah sakit. Ayah Iqbaal langsung mendapatkan penanganan serius dari dokter. Semua orang panik memikirkan keadaannya.

"Ini semua salah gue. Gue emang bodoh, selama ini gue selalu ngecewain orang-orang yang udah sayang sama gue. Maafin Iqbaal yah. Iqbaal janji kalau ayah sadar nanti, Iqbaal pasti akan berubah jadi anak yang berbakti sama ayah. Iqbaal akan nurutin semua nasehat ayah. Iqbaal janji yah", ucap Iqbaal.

"Udah Baal. Lebih baik kamu do'ain aja yang terbaik buat ayah. Semoga ayah nggak kenapa-napa", ucap bunda.

"Iya bun. Iqbaal minta maaf ya selama ini Iqbaal belum bisa jadi anak yang membanggakan buat bunda sama ayah"

"Kamu nggak boleh ngomong gitu. Bunda sama ayah bangga kok bisa punya anak kayak kamu, kayak Iqqi juga"

"Qi, gue-"

"Keluarga bapak Herry?", tanya seorang dokter yang baru keluar dari ruangan membuat Iqbaal dan yang lain langsung menoleh.

"Saya istrinya dok. Bagaimana keadaan suami saya?", tanya bunda.

"Alhamdulillah, beliau tidak kenapa-napa. Untung saja cepat mendapatkan penanganan dari dokter. Kalian boleh menengoknya, tapi saya sarankan, jangan membuat beliau bersedih apalagi sampai marah-marah karena itu akan berpengaruh sama kesehatan jantungnya", jelas dokter.

"Baik dok, terima kasih", ucap bunda.
"Sama-sama. Saya permisi dulu", pamit dokter lalu pergi.

"Iqbaal, Iqqi, kita liat ayah yuk!", ajak bunda.

"Bunda sama Iqqi aja deh. Iqbaal takut nanti ayah marah lagi", ucap Iqbaal.

"Nggak bakal Baal. Lo tenang aja. Ayah butuh kita sekarang, ayo masuk!", bujuk Iqqi.

"Yaudah deh", putus Iqbaal.

---

Cekleekk.. Bunda yang membuka pintu lalu ketiganya segera masuk ke dalam dan mendapati ayah yang sudah sadarkan diri.

"Ayah", panggil ketiganya.

"Kalian. Ayah nggak papa kok, nggak usah khawatir", ucap ayah.

"Nggak khawatir gimana yah? Ayah sebelumnya nggak pernah kayak gini. Bunda kan takut terjadi apa-apa sama ayah"

"Ayah baik-baik aja bun"

"Ayah, Iqbaal minta maaf ya. Gara-gara aku ayah jadi kena serangan jantung. Aku tau, aku salah. Selama ini aku udah dibutakan sama cinta dan popularitas. Tapi aku janji, aku akan perbaikin semua kesalahanku", ucap Iqbaal dengan tulus.

"Iya, ayah juga minta maaf. Mungkin selama ini ayah kurang bener dalam ngedidik kamu. Ayah-"

"Ayah nggak salah, aku yang salah. Maafin aku yah. Aku sayang sama ayah", sahut Iqbaal lalu memeluk sang ayah.

"Ayah udah maafin kamu", balas ayah.

"Lebih baik sekarang ayah istirahat aja dulu. Biar cepet sembuh", ucap Iqqi.

"Bener tuh yah kata Iqqi. Ayah istirahat ya!"

"Iya bun"

Fanszone VS Friendzone (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang