Iqqi tidak langsung mengajak Enka pulang, tapi kini ia membawa Enka ke sebuah tempat.
"Kita mau ke mana Qi?", tanya Enka di tengah-tengah perjalanan.
"Ke taman. Udah ikut aja! Tamannya bagus kok", jawab Iqqi.
Setelah 15 menit di perjalanan, akhirnya sampai juga di sebuah taman yang dimaksud oleh Iqqi. Enka baru pertama kali ke taman itu. Ia langsung terkesan saat melihat taman se-cantik itu. Begitu bersih dan banyak bunga-bunga yang sedang bermekaran.
"Bagus ya tamannya? Aku suka", ucap Enka.
Sorry Val, gue nggak bisa nepatin janji ke lo. Gue nggak mau bohongin diri gue sendiri. Gue nggak bisa kalau cuma jadi teman baik buat Enka, gue mau lebih. Dan gue nggak bakal biarin Enka jadian sama Iqbaal. Iqbaal nggak pantes dapet cewek se-baik Enka. Batin Iqqi.
"Kamu kok bengong Qi?", tanya Enka.
"Eh, kenapa? Sorry sorry. Gimana Enka, kamu suka sama tamannya?", tanya Iqqi.
"Tadi aku udah bilang kalau aku suka sama tamannya", jawab Enka.
"Bagus deh kalau kamu suka. Kamu duduk di bangku sana dulu ya, aku mau ngambil sesuatu dulu", ucap Iqqi menunjuk bangku yang dimaksudnya.
"Sejak kapan kamu ngomong pakek aku kamu?", heran Enka.
"Sejak? Tadi. Udah ya kamu langsung ke sana aja!", suruh Iqqi.
"Iya, jangan lama-lama Qi", pesan Enka.
"Pastilah, cuma bentaran doang kok", balas Iqqi.
Enka berjalan mendekati bangku taman yang dimaksud Iqqi. Ia tidak mengerti akan perubahan sikap Iqqi saat ini. Ada yang aneh dari dirinya.
---
Setelah beberapa saat, akhirnya Iqqi kembali. Namun, ia seperti sedang menyembunyikan sesuatu di belakang tangannya.
" Enka", panggil Iqqi.
"Iya, kenapa Qi?", tanya Enka.
"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu", jawab Iqqi.
"Apa?"
"Coba berdiri deh Enka", ucap Iqqi.
"Oke, udah. Terus?", tanya Enka setelah menuruti ucapan Iqqi.
Tiba-tiba saja Iqqi berjongkok di depan Enka dengan satu lutut yang ditekuk, dengan satu tangan memegang tangan Enka dan satu lagi membawa se-bucket bunga mawar merah yang begitu indah. Btw bucketnya nggak terlalu besar ya, jadi pas disembunyiin di punggung Iqqi bisa tertutup dan tidak keliatan oleh Enka.
"Iqqi, kamu ngapain? Berdiri berdiri!", suruh Enka yang tidak digubris oleh Iqqi.
"Enka, sebenernya dari awal aku ketemu sama kamu pas di Surabaya waktu itu, aku udah suka sama kamu. Dan saat aku tau, kalau kamu pindah ke Jakarta dan tetanggaan sama aku, jujur aku seneng banget. Apalagi kita bisa satu sekolah", ucap Iqqi dengan jujur mengutarakan isi hatinya.
"Jadi… Enka, apa kamu mau jadi pacar aku?", tanya Iqqi kemudian.
"Apa? Jadi kamu nembak aku?", kaget Enka.
"Iya, kamu mau kan jadi pacar aku? Please Enka!"
"Sorry, Qi. Aku nggak bisa. Aku cuma nganggep kamu temen doang, nggak lebih. Sorry, aku harus pergi"
Enka segera berjalan meninggalkan Iqqi. Namun Iqqi langsung mengejarnya. Iqqi menahan pergelangan tangan Enka membuatnya menghentikan langkah."Iqqi, lepasin! Aku mau pergi", ucap Enka.
"Nggak, aku nggak bakal lepasin kamu sebelum kamu ngasih penjelasan kenapa kamu nolak aku", ucap Iqqi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanszone VS Friendzone (COMPLETE)
Teen FictionApa kamu tau aku ada di bumi? - DNNR Aku tau kamu ada. Tapi aku mengenalmu dengan nama SoniQ, bukan namamu sendiri. - IDR - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Happy reading guys! Don't forget to vote, comment, and share to y...