Iqbaal kembali ke villa sendirian. Saat ia baru sampai, di depan villa sudah ada orangtuanya dan orangtua Enka. Iqbaal bingung harus menjelaskan apa ke mereka. Sebisa mungkin Iqbaal menutupi apa yang sudah terjadi.
"Baal, Enka mana? Kok dia nggak pulang sama kamu?", tanya ibu.
"Itu tante, tadi.. Tadi Enka minta ke aku buat ninggalin dia di kebuh teh. Katanya dia mau jalan-jalan dulu di sana", bohong Iqbaal.
"Kok kamu ninggalin Enka gitu aja Baal?", tanya bunda.
"Iya Baal, kalau ada apa-apa sama Enka gimana?", tanya ayah Iqbaal.
"Tenang aja ayah bunda, Enka nggak bakal kenapa-napa kok. Dia baik-baik aja. Nanti kalau Enka mau pulang, aku udah suruh dia buat nelfon aku kok. Jadi aku bisa jemput dia", jawab Iqbaal kembali berbohong.
"Kenapa kamu nekat pergi sendirian sih Enka", ucap ibu terlihat mencemaskan anak semata wayangnya itu.
"Udah bu, jangan cemas kayak gitu. Nanti Enka juga pulang kok. Ibu tenang aja ya", ucap ayah Enka berusaha menenangkan istrinya.
"Iya yah", balas ibu.
---
Sampai malam tiba, Enka belum juga kembali ke villa. Semua orang menjadi panik, tak terkecuali dengan Iqbaal. Ada perasaan bersalah di hatinya, namun secepat mungkin ia tepis rasa itu.
"Sampe sekarang Enka kok belum pulang-pulang juga Baal?", tanya ibu. Btw saat ini mereka tengah berkumpul di depan villa yaa.
"Aku juga nggak tau tante", jawab Iqbaal.
"Enka belum nelfon kamu Baal?", tanya ayah Enka.
"Belum om"
"Sebenernya apa yang terjadi Baal?", tanya bunda.
"Maksud bunda?", tanya Iqbaal tidak mengerti maksud sang bunda.
"Enka ke mana Baal? Nggak mungkinkan dia minta ke kamu buat ninggalin dia sendirian di kebun teh sampe malem kayak gini", perjelas bunda.
"Iya Baal, ayah juga ngerasa ada yang aneh. Apa kamu nyembunyiin sesuatu?", tanya ayah Iqbaal.
"Ayah, ibu, om, tante, sebelumnya aku minta maaf. Sebenernya tadi aku sama Enka habis berantem. Terus aku ninggalin Enka di kebun teh. Aku-, jujur Iqbaal.
"Apa? Kenapa kamu ninggalin Enka sendirian Baal? Kenapa? Kalau ada apa-apa sama Enka gimana? Enka itu anak tante satu-satunya Baal", sahut ibu dengan mata yang sudah berkaca-kaca dan tingkat kekhawatirannya meningkat.
"Bunda nggak nyangka Baal kamu tega sama Enka. Dia itu cewek Baal, kalau ada yang jahatin dia gimana?"
"Maafin aku. Aku tau aku ceroboh. Aku nggak mikir apa akibatnya", ucap Iqbaal.
"Om nggak mau tau Baal, kamu harus tanggung jawab. Kamu harus nyari Enka sampe dia ketemu", tegas ayah Enka.
"Ayah setuju sama pak Tio. Sekarang juga kamu harus nyari Enka sampe ketemu. Kalau nggak, ayah bakal cabut semua fasilitas kamu. Dan kamu nggak boleh pulang kalau nggak sama Enka", tegas ayah Iqbaal.
"Ini kan udah malem yah, gelap pula. Ayah kan tau kalau aku takut gelap", balas Iqbaal. Btw ceritanya Iqbaal punya fobia sama gelap ya.
"Nggak ada tapi-tapian. Kamu yang berbuat, kamu juga yang harus bertanggung jawab. Kalau gelap, bawa senter. Inget, jangan pulang kalau nggak sama Enka!"
"Yaudah yah. Aku ambil senter dulu di dalem", pasrah Iqbaal lalu pergi ke kamarnya.
"Pak Tio, bu Yani, saya minta maaf atas apa yang sudah anak saya lakukan. Saya janji Iqbaal pasti akan menemukan Enka dan membawa dia pulang", ucap ayah Iqbaal yang merasa tidak enak.
"Iya pak Herry", balas ayah Enka.
"Ayah, bunda, om, tante, aku pergi dulu ya. Assalamu'alaikum", pamit Iqbaal.
"Wa'alaikumsalam"
"Bu Yani, pak Tio, kita masuk ke dalam dulu ya! Kita tungguin Enka di dalam", ajak bunda.
"Iya bu Rike"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanszone VS Friendzone (COMPLETE)
Teen FictionApa kamu tau aku ada di bumi? - DNNR Aku tau kamu ada. Tapi aku mengenalmu dengan nama SoniQ, bukan namamu sendiri. - IDR - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Happy reading guys! Don't forget to vote, comment, and share to y...