Pukul 11 pagi Enka baru bangun tidur. Ia membuka mata dan melihat sekelilingnya. Enka masih merasa sedikit pusing di kepalanya, mungkin karena semalaman ia terkena demam.
Tiba-tiba pintu terbuka dan menampakkan seorang laki-laki yang begitu tampan ditambah dengan senyuman di bibirnya. Yap! Iqbaal. Ia datang ke kamar Enka dengan membawa sebuah nampan berisi makanan dan minuman.
"Hai Enka", sapa Iqbaal terlihat ramah.
"Lo udah bangun? Gimana keadaan lo?", tanya Iqbaal kemudian.
"Aku baik-baik aja Baal. Kamu ngapain ke sini?", heran Enka.
"Ini gue bawain sarapan buat lo. Lo pasti belum makan kan?"
"Aku nggak laper Baal"
"Lo harus makan Enka. Dari kemarin kan lo belum makan apa-apa. Gue suapin ya?", tawar Iqbaal.
"Nggak mau Baal", tolak Enka.
"Sekali-kali nurut napa. Buka muka mulut lo!", suruh Iqbaal sambil menyodorkan sesuap nasi beserta lauk dia hadapan Enka.
Enka pun pasrah. Ia mulai membuka mulutnya dan satu suap dari Iqbaal mulai masuk ke dalam mulutnya.Iqbaal terus menyuapi Enka hingga suapan terakhir.
"Nah gitu dong. Kan kalau lo mau makan bisa cepet sembuh. Nih, lo minum dulu!", Iqbaal menyodorkan segelas air putih untuk Enka.
"Makasih Baal. Sorry kalau aku udah bikin kamu repot", ucap Enka setelah selesai minum.
"No problem. Gue ke dapur dulu ya, naruh ini"
"Iya"
Setelah dari dapur, Iqbaal kembali ke kamar Enka.
"Kok balik lagi?", tanya Enka.
"Emang nggak boleh ya kalau gue nemenin lo di sini?", tanya Iqbaal balik.
"Ya nggak papa sih. Btw yang lain pada ke mana Baal? Kok aku nggak denger suara mereka?", tanya Enka. Btw yang dimaksud mereka oleh Enka ya tentu saja para orang tua.
"Setengah jam yang lalu mereka pergi ke supermarket, katanya sih mau beli bahan-bahan yang diperluin buat ntar malem", jawab Iqbaal membuat Enka menautkan kedua alisnya.
"Emang ntar malem ada acara apa?"
"Lo tuh gimana sih? Ntar malem kan rencananya mau barbeque-an. Jadi mereka mau beli daging, ikan, jagung, sama yang lainnya"
"Oh"
"Lo nggak bosen di kamar terus?"
"Aku-"
Belum sempat Enka menjawab, tiba-tiba handphone Iqbaal berdering.
"Bentar Enka, gue angkat telfon dulu", ucap Iqbaal yang diangguki oleh Enka.
Halo sayang
Iya say, kenapa? Kangen ya sama aku?
Ih, apaan sih? Tapi emang sih, aku kangen sama kamu. Kamu lagi apa?
Aku lagi nggak ngapa-ngapain nih, kamu?
Lagi nelfon kamu. Kamu kapan balik ke Jakarta?
Besok sih kayaknya, ntar malem kan masih harus manggung
Oh iya, gimana konser yang semalam
Alhamdulillah semuanya lancar
Oh ya Baal, aku lagi sedih deh
Sedih kenapa?
Aku habis dimarahin sama mama papa
Dimarahin kenapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanszone VS Friendzone (COMPLETE)
Novela JuvenilApa kamu tau aku ada di bumi? - DNNR Aku tau kamu ada. Tapi aku mengenalmu dengan nama SoniQ, bukan namamu sendiri. - IDR - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Happy reading guys! Don't forget to vote, comment, and share to y...