Jam masih menunjukkan pukul 07.05. Enka segera bersiap-siap untuk pergi ke kafe. Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, ia segera ke ruang makan karena merasakan cacing-cacing di perutnya sudah berdemo semua. Terlihat di ruang makan sudah ada ayah dan ibunya.
"Pagi ayah ibu", sapa Enka dengan ceria seperti biasa.
"Pagi sayang", balas keduanya.
"Masak apa nih hari ini?", tanya Enka setelah duduk di kursinya.
"Ibu tadi cuma masak nasi goreng sama telur dadar, nggak papa kan? Soalnya ibu lupa kalau bahan-bahan masak udah pada habis", jawab ibu.
"Nggak papa kok bu", ucap Enka tersenyum.
"Oh ya Enka, kamu mau ketemu sama temen-temen di mana? Biar ayah aja yang nganterin", tanya ayah.
"Di kafe biasa yah. Nggak perlu yah, aku naik taksi aja", jawab Enka menolak tawaran ayahnya.
"Udah nggak papa Enka, biar dianterin aja sama ayah", sahut ibu.
"Yaudah bu, iya. Aku mau dianterin sama ayah, asal nggak ngerepotin", putus Enka.
"Ya nggak mungkin ngerepotin lah. Kamu kan anak ayah", balas ayah.
"Hehehe bercanda doang yah", ucap Enka menyengir.
---
Setelah selesai makan, Enka segera menuju ke kafe. Di perjalanan, ia mencoba bertanya ke ayah tentang rumah dan sekolah barunya nanti.
"Ayah", panggil Enka membuat ayah meliriknya sekilas.
"Iya Enka, kenapa?", tanya ayah.
"Nanti kita tinggal di Jakarta mana?", tanya Enka memulai sesi wawancaranya dengan sang ayah.
"Jakarta Timur tepatnya di daerah Pondok Kopi", jawab ayah membuat Enka terkejut.
"APA?", pekik Enka dengan suara yang meninggi.
"Emang kenapa? Ada masalah?", tanya ayah bingung melihat reaksi agak berlebihan dari anaknya itu.
"I-itu daerah rumahnya Iqbaal yah", jawab Enka yang masih mode terkejut.
"Yang bener kamu?", tanya ayah memastikan.
"Iya yah. Kok bisa ya?", heran Enka.
"Mungkin cuma kebetulan. Ayah juga nggak tau. Soalnya kemarin bos ayah yang bantu nyari rumah di Jaktim sana dan katanya rumah itu harganya juga nggak terlalu mahal dan nggak jauh dari kantor baru ayah", jelas ayah membuat Enka manggut-manggut.
"Oh.. Terus nanti aku sekolah di mana yah? SMA GIS bukan?", tanya Enka lagi.
"Bukan. Kamu nanti sekolah di SMA Merah Putih", jawab ayah membuat Enka sedikit kecewa.
"Yaahhh, kenapa nggak di GIS aja sih yah? Biar nanti aku bisa selalu ketemu sama Iqbaal"
"Sekolah di manapun itu sama aja Enka. Yang penting tuh kamunya, niat nggak buat sekolah", ucap ayah dengan bijaknya.
"Yaudah deh terserah ayah aja", pasrah Enka.
"Nah gitu dong"
"Udah sampe nih di kafe", ucap ayah setelah menghentikan mobilnya.
"Aku turun dulu ya yah, makasih udah nganterin aku", ucap Enka.
"Sama-sama. Nanti mau ayah jemput atau gimana?", tanya ayah.
"Nggak usah yah. Ntar pulangnya aku nebeng sama temen-temen aja", jawab Enka.
"Kalau gitu ayah ke kantor ya. Jaga diri kamu baik-baik", pesan ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanszone VS Friendzone (COMPLETE)
Teen FictionApa kamu tau aku ada di bumi? - DNNR Aku tau kamu ada. Tapi aku mengenalmu dengan nama SoniQ, bukan namamu sendiri. - IDR - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Happy reading guys! Don't forget to vote, comment, and share to y...