• 17 •

3.3K 295 42
                                    

~ Happy Reading ~

~ Happy Reading ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💫💫💫

DI WAKTU istirahat kedua, Noah duduk menyendiri di kursi panjang yang terletak di belakang sekolah. Tepatnya belakang gedung kelas sebelas. Tempat yang menjadi pelariannya ketika merasakan hal ini lagi.

Noah memejamkan matanya sejenak. Merasakan kepalanya yang terasa sedikit berdenyut nyeri. Terlalu banyak pikiran memberi efek sendiri di kepalanya.

Menyendiri adalah salah satu caranya untuk menenangkan pikirin agar jauh lebih baik. Belakang gedung kelas sebelas yang sepi membuat pikirin cowok itu menjadi jauh lebih tenang. Tidak ada siapa-siapa yang berada di sekitar, hanya ada suara gesekan daun yang berasal dari pohon-pohon rindang yang berdiri kokoh tepat di sebelahnya, yang menjadi sandaran cowok itu dari halauan sinar matahari. Sesekali merasakan terpaan daun-daun kering yang jatuh menghantam dirinya akibat guncangan angin.

Sementara dari arah samping, Sheena yang terburu-buru datang ke tempat itu bernapas dengan lega setelah ia melihat jam di tangannya. Lagi-lagi Noah menyuruh dia untuk datang menemuinya di belakang gedung kelas sebelas. Ini bukan pertama kalinya Noah menyuruh Sheena untuk datang ke tempat itu.

Sheena tidak merasa apa-apa karena hal ini. Yang membuat dirinya merasa kesal, cowok itu selalu seenaknya sendiri menyuruhnya untuk datang dalam waktu yang ditentukan.

Contohnya hari ini, Noah menyuruh Sheena datang di tempat itu dalam waktu lima menit. Membuat Sheena menggelepar. Pasalnya, ia sedang berada di kantin bersama Dipshi. Ia bahkan harus meninggalkan makan siangnya untuk memenuhi suruhan cowok itu.

Sheena mengatur napasnya yang masih menderu hebat. Ia memegang dadanya yang terasa sesak. Arah dari kantin ke gedung ini cukup jauh. Membuat dirinya harus berlari cepat agar datang tepat waktu. Merasa napasnya yang sedikit lebih baik, Sheena berjalan pelan-pelan menghampiri Noah. 

“Kak Noah,” panggil Sheena rendah ketika sampai di depan cowok bertindik itu.

“Kak Noah,” panggil Sheena lagi karena belum mendapat jawaban.

Ekspresi Sheena berubah saat menyadari, Noah hanya diam dengan mata tertutup. Apa Kak Noah tidur? batin Sheena.

Ia memilih untuk duduk di sebelah Noah. Sheena memiringkan kepala menatap Noah dari samping. Sejenak, ia memperhatikan pahatan wajah cowok itu yang terlihat begitu sempurna untuk ukuran manusia. Satu hal yang menjadi daya tarik gadis itu adalah bulu mata Noah yang lentik.

Sheena tersenyum tipis. Pantas saja banyak gadis di sekolah ini yang menyukai Noah. Terlepas dari sikap cowok itu yang ditakuti oleh para murid. Noah mempunyai daya tarik sendiri yang bisa membuat dirinya dikagumi oleh banyak orang. Belum lagi Intelligence Quotient yang di miliki oleh cowok itu yang mencapai 150, sehingga mendapatkan julukan EINSTEIN NEWTON, juga menjabat sebagai ketua OSIS YHS. Menambah daftar alasan kenapa para gadis di sekolah ini menyukai seorang Noah Delano.

G E M I N I [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang