• 54 •

3.3K 345 259
                                    

~ Happy Reading ~

~ Happy Reading ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌠🌠🌠

“DARI mana saja kamu?”

Anjani yang baru saja sampai rumah terkejut ketika melihat kehadiran seseorang. Wanita tua yang memiliki usia jauh di atasnya. Lipatan tipis yang terlihat di bawah matanya menandakan usia dia yang tidak lagi muda.

Anjani menatap wanita itu sebentar, sebelum berjalan beberapa langkah mendekati wanita yang berstatus sebagai Ibunya ini.

“Aku dari rumah sakit. Sheena udah dua hari masuk rumah sakit.”

“Suami kamu?”

“Irawan harus ke kantor.”

“Seharian penuh waktu yang kamu habiskan di rumah sakit, apa kamu lupa kalau kamu juga punya dua anak?” sindir Dahlia—Ibunya.

Wanita itu melipat kedua tangannya di depan dada. Di usianya yang terbilang tua, namun tidak membuat karisma Dahlia luntur. Wibawanya tetap terjaga meskipun usianya yang kini telah memasuki lanjut usia.

“Sheena sakit, Ma. Jadi aku harus ke sana buat jagain dia.”

Sebelah tangan Dahlia terangkat menyentuh hidungnya, memijitnya dengan ringan. Kepalanya mendadak terasa pusing. Dahlia menggelengkan kepalanya, kemudian beralih menatap anaknya yang masih diam di sana.

“Sheena sakit, apa kamu tahu kalau Sheera juga sakit?”

Anjani diam selama beberapa detik. Karena tidak mengetahui kalau salah satu anaknya yang ternyata juga sakit. Namun wanita itu tidak menampilkan wajah kekhawatiran yang serius.

“Aku nggak tahu kalau dia sakit.”

“Sesantai itu kamu menjawabnya? Wah, pilih kasih kamu sangat terlihat jelas, Anjani.” Dahlia terkekeh miris.

Anjani yang merasa tersindir beralih menatap Ibunya. “Sheera dan Sheena itu berbeda, Ma. Saat ini Sheera mungkin aja sedang sakit, tapi aku tahu kalau dia bakal cepat sembuh. Beda dengan Sheena yang masih harus membutuhkan banyak perhatian khusus dari aku.”

“Itu masalahnya di sini,” Dahlia menurunkan kedua tangannya yang sebelumnya bersedakap. Berjalan dua langkah hingga tersisa jarak beberapa senti saja dari anaknya.

Sambil menunjuk wajah Anjani dengan tegas, wanita itu kembali melanjutkan ucapannya. “Kamu hanya melihat dari satu sisi. Tanpa kamu tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ingat, Sheera mungkin terlihat kuat di mata kamu. Tapi kamu sama sekali nggak tahu apa yang sedang terjadi dengan dia.”

G E M I N I [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang