• 41 •

3.1K 333 95
                                    

~ Happy Reading ~

~ Happy Reading ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌠🌠🌠

BUGH!

Sheena kaget saat salah satu preman yang menjarahi dia barusan jatuh tersungkur ke aspal. Semakin kaget lagi ketika mengetahui orang yang baru saja menendang kuat preman tadi sampai jatuh adalah seorang perempuan.

Apalagi setelah ia melihat dengan jelas kalau perempuan itu adalah...

“Sheera?”

“Sebenarnya gue paling nggak suka ngehajar orang tua.” Sheera menoleh ke salah satu preman yang barusan ia tendang. Hanya sekilas, kemudian menoleh ke salah satu preman yang memeluk tas Sheena.

Preman itu diam. Terperangah melihat seorang perempuan bisa menendang teman dia sampai jatuh mengenaskan seperti itu. Dagunya bahkan sampai berdarah karena menghantam aspal yang kasar.

Sheera meniliknya tajam. Memberi tatapan yang menyiratkan satu hal. Seolah tahu ke mana arah tatapan Sheera, preman itu kian menggepit tas Sheena dengan erat. Enggan melepas barang yang bukan kepunyaannya.

Sheera berdecih. “Balikin tas adik gue!”

Dari posisinya yang masih duduk di atas aspal karena jatuh didorong pria jahat tadi, Sheena menarik senyum. Ia senang mendengar Sheera menyebut dia dengan sebutan adik.

“Mana bisa gitu. Tas ini udah jadi milik gue!” Preman itu berusaha melawan.

“Cih, nggak tahu diri. Udah tahu bentar lagi mati bukannya tobat malah cari dosa,” sarkasnya tajam.

“Hey, Om, tahu kalau udah bau tanah itu mending tobat sana. Jangan cari makan lewat dosa. Dan lo bukannya kenyang yang ada malah dapat azab, mau?”

Preman bertubuh kurus dengan kumis segaris itu tersenyum miring. Ia membalas perkataan Sheera penuh ejekan. “Anak kecil macem lo emang tahu apa?! Mending lo diam, dan bawa adik lo itu secepatnya. Sebelum gue habisin lo berdua di sini!”

Sheera mencebik, kemudian berjalan beberapa langkah mendekati preman tersebut. Tidak ada rasa takut sedikit pun yang ia perlihatkan. Dia terkesan sangat berani untuk ukuran perempuan.

Lain halnya dengan Sheena yang malah cemas melihat keberanian Sheera. Meskipun menguasai teknik bela diri, namun rasanya mustahil bagi Sheera melawan pria yang lebih besar daripadanya ini.

“Anak kecil?” Sheera mengikuti ucapan preman itu. Dengan tatapan penuh cemooh ia tersenyum miring menatap pria tersebut sebelah mata.

G E M I N I [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang