• 02 •

5.6K 439 31
                                    

~ Happy Reading ~

~ Happy Reading ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💫💫💫

SHEERA berjalan memasuki pekarangan sekolah. Ketika melewati pintu gerbang menuju parkiran, ia melihat kedua temannya yang juga baru saja sampai memarkirkan mobil. Tapi tertahan ketika mendengar godaan kakak-kakak kelas ganjen yang masih duduk-duduk santai di atas motor. 

“Hallo, ayang Roro. Pas banget kita sampenya barengan, ihhh. Gimana awal paginya ayang Roro hari ini, bahagia?” tanya Vero hiperbola. Cowok yang masih berada di atas motornya itu mengerling jenaka pada Roro yang baru saja turun dari mobilnya bersama Malla.

“Nggak ada bahagia-bahagianya gue pagi ini. Yang ada gue mau muntah, lihat wajah lo yang suram!” Roro, gadis keturunan Jawa itu membanting pintu mobilnya keras-keras.

“Bahagia apaan, orang baru keluar mobil aja yang dilihat pertama kali om-nya ondel-ondel macem lo.” Azriel ikut menimpali sambil tertawa lebar di sebelah Vero.

Tidak lama Azriel berdehem, lalu menatap Roro dengan kerlingan menggoda. “Kecuali kalau lihat wajah ganteng bak Dewa Yunani kek gue, pasti makin bahagia, kan?? Pasti, dong, pasti makin bahagiaa. Iya, kan, iya, kan, iya kaaann....”

“Makin mendung!”

Giliran Vero yang menertawakan Azriel. “Makan, tuh, mendung! Sok, ganteng lo, Zi. Padahal gantengan juga gue.” Wajah Azriel yang sebelumnya berbinar-binar cerah langsung kusut dalam sedetik.

Bisa dikatakan, Roro adalah gadis Jawa yang mempunyai darah biru atau keturunan ningrat. Dia tidak menyukai tipe laki-laki yang sangat berbeda jauh budaya dengan dirinya. Seperti Vero yang mempunyai garis keturunan China, dan Azriel yang merupakan laki-laki asli Manado yang hidup di Jakarta.

Tapi Roro adalah gadis yang sangat cantik. Tahu sendiri kan bagaimana garis wajah perempuan keturunan ningrat. Makanya, banyak murid di YHS yang juga menyukai gadis itu. Roro lebih menyukai laki-laki seperti Bramana.

Mengabaikan Vero dan Azriel. Gadis bernama lengkap, Roro Ayu Darmani itu terlihat malu-malu ketika hendak menyapa Bramana, yang dari tadi duduk diam sambil memperhatikan kedua temannya.

“Pagi, Kak Bramana,” sapa Roro pada Bramana dengan suara yang dibuat selembut mungkin.

Bramana, laki-laki berwajah manis itu tersenyum hangat membalas sapaan Roro. “Pagi.” Demi apa pun, Roro tidak tahan melihat senyuman manis itu. Ia menutup malu-malu wajahnya di pundak Malla. Bramana tersenyum tipis melihat tingkah Roro.

“Punya gue, tuh, Bro. Jangan lo main embat aja ayang Roro gue. Awas aja kalau sampe lo mau ambil punya temen.” Vero mencondongkan wajah sedikit, lalu berbisik di telinga Bramana.

G E M I N I [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang