~ Happy Reading ~
🌠🌠🌠
SEBELUM bow atau stik biola yang ia pegang menyentuh senar biolanya, Sheena melihat sekali lagi ke arah Noah. Saat ini mereka berada di dekat kolam renang. Seperti apa kata Noah tadi, sebelum menjelang makan malam, Ibunya selalu meminta Naura untuk bermain biola dan mereka akan berkumpul di dekat kolam renang untuk mendengarnya bermain alat musik itu.
Di tempat itu bahkan ada beberapa pelayan yang ikut melihat. Penasaran dengan sosok Sheena yang datang untuk menjadi Naura. Mereka penasaran, karena kali ini sang majikan dapat merespon Sheena sebagai Naura. Tidak seperti perempuan-perempuan lain yang pernah Noah datangkan kepada Ibunya, yang tidak direspon apa-apa.
Noah hanya memberi kode dengan sekali anggukan pelan ketika Sheena melihatnya. Menyuruh gadis itu untuk segera melakukan apa kata Ibunya. Sekali lagi menarik napas panjang, bow atau stik biola itu mulai beradu dengan senar biola sebagai pasangan yang tidak bisa dipisahkan.
Lantunan lagu La vie en rose pun mulai mengalun indah dari biola yang dimainkan oleh Sheena.
Semua mata yang ada di sana tidak bisa melepas pandangan dari Sheena. Semua pelayan yang bekerja di rumah itu tentu saja tahu dan pernah mendengar, bagaimana Naura bermain biola, bagaimana tangannya dengan lihay memainkan alat musik klasik tersebut, bagaimana anak dari sang majikan mengeluarkan nada indah dari alat musik itu. Dan sekarang, mereka seperti melihat sosok majikan mereka yang telah meninggal ada di sini.
Mereka seperti bisa mendengar kembali lantunan biola yang tidak lagi terdengar di rumah ini sejak dua tahun yang lalu. Semuanya terdengar sama. Sama seperti cara Naura memainkan alat musik tersebut.
Dari samping, Noah yang melihat dan mendengar Sheena bermain biola pun tidak bisa hanya cuek atau sekedar menjadi pendengar saja. Di dalam hati sana ia berbisik, “Kenapa cara Sheena bermain biola sama persis dengan cara adiknya memainkan alat musik itu?”
Dari mulai cara Sheena memegang biola sampai biola itu mengeluarkan nadanya—semua terlihat dan terdengar sama. Bahkan cara Ibunya menatap Sheena pun sama seperti dia menatap Naura dulu. La vie en rose yang dulu sering Ibunya minta mainkan dari Naura, kini ia seperti mendengar lagu itu lagi dimainkan oleh orang yang sama di rumah ini. Melihat respon Ibunya membuat Noah kembali mempunyai harapan besar, kalau Sheena bisa membuat Ibunya kembali pulih.
Tepuk tangan yang dilakukan oleh beberapa pelayan yang ada di sana menjadi penutup dari permainan Sheena.
“Nggak usah diragukan lagi, Nona memang sangat pandai bermain biola.” Rima—salah satu pelayan yang usianya tidak jauh dari Noah, memberi pujian pada Sheena. Seperti pujian yang dulu sering dia berikan pada Naura.
KAMU SEDANG MEMBACA
G E M I N I [COMPLETE]
Novela JuvenilSheena berharap, ada perban yang dapat ia gunakan untuk menyembuhkan luka yang tidak terlihat. Kata orang, saudara adalah tempat yang paling baik untuk meredam keluh kesah dan masalah. Akan tetapi kenyataan yang Sheena dapat, saudara tidak pernah m...