Sheena berharap, ada perban yang dapat ia gunakan untuk menyembuhkan luka yang tidak terlihat.
Kata orang, saudara adalah tempat yang paling baik untuk meredam keluh kesah dan masalah. Akan tetapi kenyataan yang Sheena dapat, saudara tidak pernah m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
💫💫💫
SHEERA melipat kedua tangannya di depan dada. Perempuan itu sengaja memelankan langkah kakinya saat sampai di parkiran YHS. Di waktu yang sama, Arion menunggu Sheera di samping mobilnya.
Laki-laki dengan seragam yang masih melekat rapi itu bersandar di sisi mobil. Dengan sabarnya Arion masih menunggu Sheera. Karena gadis itu baru terlihat setelah dia menunggu selama hampir setengah jam.
“Sheera.” Suara itu membuat Sheera menoleh. Ia membuat gestur seperti terkejut, melihat Arion yang masih menunggu dirinya.
“Ternyata Kak Arion masih nungguin lo, Ser,” bisik Malla sambil menyikut lengan Sheera dengan pelan.
“Gila lo, Ser. Bisa-bisanya buat Kak Arion nungguin lo kayak gitu.” Roro ikut menimpali.
Sheera meminta Roro dan Malla agar menemaninya dulu sebelum pulang. Gadis itu sengaja membuat Arion menunggu sedikit lebih lama. Sheera hanya ingin tahu, apakah Arion serius mengajaknya untuk pulang bersama. Dan ternyata setelah membiarkan Arion menunggu selama setengah jam, cowok itu masih setia menunggu dia dengan sabar.
“Kenapa baru keluar?” Arion berjalan mendekati Sheera. Arion mengangkat salah satu alisnya, saat melihat Sheera yang hanya diam tidak merespon pertanyaannya.
Seperti ada magnet yang membuat Sheera tidak bisa berkedip ketika melihat wajah tampan Arion saat ini. Ia terpaku bisu menatap garis wajah Arion yang terlihat tegas. Tapi di balik wajahnya yang tegas itu, Arion justru memiliki sikap yang sangat lembut dan ramah.
“Sheera?” Suara yang dibarengi dengan tepukan pelan di bahu itu membuat Sheera tersentak. Buru-buru Sheera mengubah ekspresi wajahnya seperti semula.
“Apa?” tanya Sheera ketus. Roro dan Malla yang masih berdiri di samping Sheera pun menatapnya dengan kelesa. Sheera tidak pernah merubah sikapnya saat dia bersama Arion.
Dan menurut Roro dan Malla, sikap Sheera ini terbilang aneh. Mana ada orang yang menyukai seseorang, tapi selalu bersikap ketus dengan orang yang disukainya.
Arion tersenyum. “Aku nungguin kamu dari tadi, lho.”
“Ya siapa suruh lo nungguin gue?” Ia memalingkan tatapannya dari Arion.
“Kan, tadi aku udah bilang pengen ngajakin kamu pulang bareng. Kamu lupa, ya, sama janji yang tadi?” Arion tertawa lembut.
Sumpah demi apa pun, jantung Sheera serasa mau meledak. Kenapa cowok ini sangat lembut dengannya? Bahkan di saat ia selalu menampilkan sikap cuek dan dingin. Arion selalu bersikap sebaliknya. Kalau seperti ini terus, hatinya juga pasti akan cepat luluh dengan Arion.