~ Happy Reading ~
💫💫💫
PAGI yang cerah di hari senin. Sheera turun dari lantai atas kamarnya menuju ruang makan untuk sarapan. Saat memasuki meja makan, gadis itu menatap heran kembarannya. Bukan karena Sheena yang tidak menyapa ataupun mengulas senyum manis seperti biasa. Meskipun Sheera selalu mengabaikan sapaannya, tetapi Sheena selalu melakukan hal itu setiap hari.
“Pagi, Sheera,” sapa Sheena sambil tersenyum lebar kepada Sheera.
Pagi ini Sheena telah memakai seragam sekolah yang sama dengan dirinya. Membuat kepala Sheera bertanya-tanya sendiri, kenapa gadis itu memakai seragam sekolah yang sama dengannya? Karena dari kecil Sheena homeschooling, dan tidak pernah diizinkan untuk masuk ke sekolah formal.
Sheera duduk dengan pertanyaan di kepalanya. Sesekali ia melirik Sheena yang tidak juga berhenti mengulas senyum.
“Mulai hari ini Sheena akan sekolah di tempat yang sama dengan kamu.” Anjani yang baru saja datang sambil membawa susu pisang untuk Sheena, berceletuk. Sekaligus menjawab pertanyaan Sheera yang tidak ia keluarkan.
Sheera menghentikan gerakan tangannya yang hendak mengolesi roti. Ia menatap Sheena dan Anjani secara bergantian. Seperti belum percaya dengan kalimat mamanya barusan. Sekolah di tempat yang sama?
“Mulai hari ini dan seterusnya kita bakal satu sekolah, Sheera. Aku senang banget, akhirnya aku bisa satu sekolah dengan kamu. Aku juga berharap semoga kita bisa sekelas, ya.” Sheena berucap dengan nada yang begitu ceria. Anjani mengusap sayang kepala putrinya. Wanita itu ikut bahagia jika putri kesayangannya—Sheena juga bahagia.
“Kok, bisa?” tanya Sheera masih belum percaya.
“Sheena udah diizinkan dokter buat sekolah formal. Kata dokter, kondisi Sheena udah jauh lebih baik.” Anjani yang menjawab pertanyaan Sheera.
“Tapi kenapa Sheena harus sekolah di tempat yang sama dengan aku?” nada suara Sheera masih terdengar normal.
“Karena YHS adalah sekolah yang pantas untuk Sheena. Sekolah itu juga bergengsi. Dan tingkat keamanannya yang tinggi bisa membuat Mama yakin, kalau sekolah itu bisa menjaga Sheena aman dari bahaya.”
Sheera tertawa kecil setelah mendengar kalimat terakhir dari mamanya yang terdengar seperti sebuah sindiran untuk dia. “Tapi, kan, masih ada DES. Sheena bisa sekolah di sana, kalau Mama takut dia terluka.” Sheera ikut menyindir. Nada suara Sheera yang mulai terdengar menyebalkan itu membuat Anjani mulai menatap tajam anaknya.
“Kenapa kamu terdengar seperti nggak suka kalau Sheena sekolah di sana?”
KAMU SEDANG MEMBACA
G E M I N I [COMPLETE]
Novela JuvenilSheena berharap, ada perban yang dapat ia gunakan untuk menyembuhkan luka yang tidak terlihat. Kata orang, saudara adalah tempat yang paling baik untuk meredam keluh kesah dan masalah. Akan tetapi kenyataan yang Sheena dapat, saudara tidak pernah m...