Alexandra~Alfanso❤ (End)

Alexandra - Alfanso 42

Assalamualaikum guys..

Malam ini up lagi ya,

aja dan nikmati alurnya! Nanti juga mudeng. Komen ya, setelah baca semua! Gimana menurut kalian?

Jangan lupa vote!!!

Tandai typo

"ahhahahahhh... papa ihh! Geli tau."

"ampuh pah, udah Leca geliiii..." rengek gadis kecil itu saat perutnya terus digelitik. Tawa tak henti-hentinya dia lontarkan karena merasa geli. Ayahnya terus saja menggelitiknya membuat perutnya keram bahkan sampai terkencing-kencing.

"papa udah dong, kasian anaknya geli tuh." Ucap wanita itu saat suaminya terus saja jaih menggelitik sang putri. Sang suami pun akhirnya menghentikan aksinya karna takut saat ibu ratu marah. "ok papa kalah,"

"hahahaa..." tawa keluarga kecil itu pecah seketika. Kebahagiaan selalu datang ditengah mereka setelah hadir anugrah terindah yang tuhan berikan. Putri yang cantik dan pintar menambah kelengkapan pasangan suami istri itu. taman kota ini jadi saksi, bersama bulan dan bintang-bintang dilangit sana tentang kebahagiaan keluarga itu.

"Al pelan-pelan dong makannya!"

"gabisa mah, soalnya ini enak bangett!" jawab anak itu sambil melahap habis es krimnya. Makanan itu memang menjadi salah satu makanan favoritnya meski sang mama selalu melarangnya menghabiskan banyak es krim. Namun gadis itu justru malah lari saat mamanya mengejarnya. "ayo kejar aku ma, pa!"

"sayang, pelan-pelan larinya nanti kamu jatoh."

"Aaaaaaa....."

"Alexaaaa!!!" histeris kedua orang tua anak itu saat tubuh putrinya dihantam oleh mobil yang melaju sangat kencang dan akhirnya menabrak pohon yang berada di tepi jalan tak jauh dari tempat putrinya berdiri.

~

"Alexa bertahan sayang."

"mamaaa..." lirihnya. Genggaman tangan tak pernah lepas dari tangannya. "ini mama sayang."

"maa,," hanya itu yang bisa dia katakan.

"jangan tinggalin mama...." Sebelum ambulans tiba di rumah sakit terdekat hanya suara tangis sang ibu dan doa-doa yang dipanjatkan oleh sang ayah yang bisa didengar oleh sang bocah. Kesadarannya tidak hilang, namun tak dapat melihat apapun. itulah yang membuat rasa sakit semakin dirasakannya di area indra penglihatan.

"Rosaaaa.."

"Rosa banguuuun..."

"jangaaan.. jangan bawa Rosaku!"

"lepas!! Aku hanya ingin menyelamatkan Rosa."

"dokter tolong selamatkat dia!" suara laki-laki itu terus saja menggema di telinga siapapun. Terus beriringan dengan tangisan. Itulah kata-kata terakhir yang terdengar ditelinga gadis kecil bernama Alexandra dan setelahnya, dia tidak ingat apapun lagi.

Para perawat berlarian mendorong brankar yang membawa seorang anak perempuan yang badannya berlumuran darah. Wajahnya bahkan hampir tak bisa dikenali lagi. Luka, pecahan kaca dan darah hampir menutupi semua bagian wajahnya. Matannya??? "aawww sakit!!!" Alexa merasakan sakit di bagian mata saat melihat mata anak itu. siapapun yang melihatnya mungkin akan merasakan hal yang sama. Rasa nyeri yang mengganggu meskipun kita tidak mengalaminya. Sama ketika kita melihat korban kecelakaan yang terluka parah. Pasti kita akan merasakan merinding dan ngeri sendiri bahkan ada yang sampai menangis dan pingsan melihatnya. Inilah yang dirasakan oleh Alexandra. Namun bedanya jika orang-orang biasanya hanya merasakan nyeri dan gemetar, tapi Alexa merasakan sakit yang berlebihan. Seperti merasakan sakit yang dirasakan anak perempuan itu seolah dia yang mengalaminya sendiri.