Alexandra - Alfanso 10

1.5K 65 1
                                    

SURAT PERJANJIAN

Alfanso Reonaldo Smith sebagai pihak pertama dan Alexandra Alicia Herland sebagai pihak kedua yang menyepakati poin-poin sebagai berikut :

1. Pihak pertama dan pihak kedua harus merahasiakan pernikahan dari semua orang di sekolah pihak kedua.

2. Pihak pertama tidak boleh mencampuri urusan pihak kedua. Dan begitu pula sebaliknya.

3. Pihak pertama tidak boleh menyentuh pihak kedua.

4. Pihak pertama dan pihak kedua berhak menjalin hubungan apapun dengan orang lain dan tidak boleh mengganggu hubungan satu sama lain.

5. Pernikahan antara pihak pertama dan pihak kedua hanya sebagai formalitas menyangkut kepentingan dan bisnis kedua keluarga. Jadi pihak pertama maupun pihak kedua harus bersikap layaknya suami istri didepan keluarga masing2.

6. Pihak pertama wajib memberikan nafkah kepada pihak kedua. Dengan sanggup membiayai semua kebutuhannya sebagai layaknya seorang istri.

7. Pihak pertama dan pihak kedua tidak boleh jatuh cinta satu sama lain. Barang siapa diantara keduanya yang jatuh cinta, maka dia harus membayar akibatnya.

Sangsi ditentukan oleh masing-masing pihak.

8. Pihak kedua berhak menggugat cerai pihak pertama jika memang terbukti melanggar perjanjian begitu pula sebaliknya.

"Ingat. Barang siapa diantara kita yang jatuh cinta, maka dia harus menanggung akibatnya." ucap Alfans memperingatkan.

"Hhh jatuh cinta sama lo?" Alexa membuang nafasnya kasar. "Nggak akan!"

"Cepetan tanda tanganin suratnya! Gue mau tidur." Alexa menyodorkan bulpoin pada Alfans.

Alfans tersenyum sinis. "Oke, nggak masalah." dia lalu meletakkan bulpoin dari Alexa dan meraih pergelangan tangan Alexa.

"Mau ngapain lo?"

Alfans lalu mengambil pisau apel yang ada di piring buah-buahan dan mengiriskannya ke ibu jari Alexa sehingga mengelurkan darah yang segar.

"Aaaauuu. Sakit."

Alfans mengarahkan darah di ibu jari Alexa ke surat perjanjian yang bermatrai itu lalu menekannya disana.

DARAHHHH....

Alfans tersenyum setelah melihat darah Alexa. Perasaannya kini sudah puas.

"Lo udah gila ya? Sakit tau. Aduuuh tangan Alexa berdarah." wajah Alexa kini sudah panik. Luka yang digoreskan Alfans sebenarnya tidak terlalu dalam, hanya luka kecil. Namun luka seperti itu sangat besar bagi Alexa.

"Aaauuu sakiiiiittt." rintih Alexa saat mencoba menghentikan darah di tagannya.

"Nggak usah manja!" Alfans melemparkan kotak p3k lalu pergi begitu saja.

Alexa terlonjak kaget. Alfans membentaknya? Ya, tadi Alfans memang benar-benar membentaknya.

Alexa merasa ada yang aneh dengan Alfans, tadi dia bersikap biasa saja tidak ada yang perlu di herankan, kemarin bahkan dia mengobati kaki Alexa yang hanya lecet terkena heels. Kenapa barusan Alfans bersikap dingin? Apakah dia marah?

Alexandra~Alfanso❤ (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang