Alexandra - Alfanso 48

1.2K 44 0
                                    

Alexandra – Alfanso 48

Alexa menghembuskan nafasnya kesal, ditentengnya tangan dipingggang. Ekspresi cemberut terpampang jelas di wajah ayu miliknya pada pagi hari yang cerah ini. Sementara sang suami masih setia merkelun didalam selimut dengan bantal yang menjadi sandarannya. Mungkin sekarang dia masih berada di alam mimpi sana menikmati nyenyaknya waktu tidur.

“kak All,” alexa mencoba berkali-kali mengusik tidur abadi itu.
Kali ini lebih keras lagi, “baguuun, Alexa terlambat!!!”

Alexa menggoyang-goyangkan tubuh Alfanso membuat si empunya mengerang. Namun tidur lagi.
“kak bangun Alex terlambat,”

“Alfansoo!!!”

“uuughhh…” Alfanso melenguh panjang. Sambil tak lupa meregangkan otot-ototnya yang kaku akibat terlalu lelah semalam.

“terlambat apasih Xa, kamu udah nggak sekolah.” Keluh Alfans sambil kembali meringkuk ditempat tidur nya yang nyaman.

“ishh, siapa juga yang mau sekolah.” Kesalnya sambil menuju wajah sang suami yang membelakanginya.
“bukan itu maksudnya.”

“terus apaa?” tanya Alfanso dengan suara berat khas bangun tidur.
“bangun. Makannya banguuun, dasar kebo.”

Dengan malas akhirnya Alfanso bangun juga. “apa?”

“alexa terlambat,” rengek Alexa. kali ini dengan nada suara manja.
“terlambat apaan? Buruan ngomong, aku ngantuk.”

“Alexa, terlambattt….” Ucap Alexa dengan kalimat yang sengaja dipotong, membuat Alfanso penasaran menunggu kata selanjutnya.
“Aku terlambat datang bulan.”

Wajah Alfanso langsung berbinar mendengarnya. “apa sayang, kamu serius?”

Alexa mengangguk. “aku serius,” sambil menunjukkan tespex kehamilan.

Saking senangnya, Alfanso langsung memeluk tubuh Alexa erat-erat. Ini adalah momen yang dinantikannya sejak lama, “terimakasih tuhan, akhirnya aku punya anak sepuluh.”
“iiihh apaan sih, perut Alexa segede apa kalo anaknya sepupuh.”

“Bbhahaha..” Alfanso langsung melepaskan tawanya yang tak terbendung lagi melihat ekspresi wajah Alexa yang lucu. Pantas saja belakangan ini Alexa jadi sering marah-marah tak jelas, kadang berlebihan. Dia jadi lebih perasa, mungkin ini kareena bawaan bayi.
“ngapain ketawa?”

“lucu aja bayangin perut kamu diisi anak sepuluh,”

“Alfaans!!!” tak tahan lagi rasanya ingin menjambak rambut pria itu.

“sakit xa, ampun.”

Alexa pun menghentikan aksinya. “mamy jangan galak-galak, nanti baby nya kaget lo didalam sana,” usapnya lembut di perut Alexa yang masih rata itu.

Alexa sedikit lebih tenang saat ini.
“terimakasih sayang,” kini kepala Alfanso bersandar disana, “kamu mau hadir untuk papa,”

Pipi Alexa langsung memerah mendengar kata-kata manis itu. belum pernah Alfanso terlihat se manis ini. Sejujurnya ini seperti bukan pria itu, ini adalah sisi lain dari dirinya.  “papa akan menjaga kalian dengan baik.”

Alexandra~Alfanso❤ (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang