96

126 26 8
                                    



"Bbanghee mau ular juga,"

"Kaya ularnya Bbanghoon!" Byeonghee berseru dengan semangat.

"Benar benar ya kalian ini," dibelakang Byeonghee sendiri ada Younghoon.

"E-eh? Bbangho- Kak Younghoon. Hai," seketika Byeonghee mengubah cara berbicaranya.

"Huh, terserah kalian saja. Tapi setidaknya ajak aku dong..." Byeonghee bilang apa, marahnya tidak akan selesai semudah itu.

"Kalian?" Haknyeon terkejut dengan apa yang diucapkan Bbang bersaudara di depannya ini.

"Apa? Nggak boleh?" Younghoon sedikit menaikkan suaranya.

"Boleh lah, harus boleh!" Byeonghee justru bersuara lebih keras dibanding kakak pertamanya ini.

"Kalau nggak boleh, Bbangnyeon bukan Bbang bersaudara lagi!" Younghoon mendukung Byeonghee.



"Dengan ini!" entah ke dramatisan macam apa yang Byeonghee buat.

"Ju Haknyeon, Jang Haknyeon, atau Kim Bbangnyeon," dan parahnya, Younghoon menyambungkannya.

"Akan dibuang," Byeonghee terlihat sungguh sungguh saat mengatakannya.

"Hahahaha," dilanjut dengan tawa Younghoon yang terdengar jahat.

"H-hei, tidak perlu seperti ini juga kan? Kejam sekali kalian," Haknyeon tersenyum ragu.

***

"Kalian, ikut tidak?" Haknyeon memandang kedua saudaranya, Eric berada disampingnya sekarang.

"Tidak, kan calon rajanya Bbangnyeon. Bukan aku," Byeonghee menjawab enteng, bilang saja karena dia tidak diberi satupun ular oleh Haknyeon dan akan mengambilnya diam diam saat Haknyeon pergi.

"Aku sudah menguncinya, jangan berharap kau," Haknyeon sudah menduganya, jadi dia mengunci ruangannya.

"Kejam dan licik sekali," sepertinya Byeonghee tidak berkaca, dia sendiri juga licik.

"Hush, aku tidak sekejam itu. Kalau kau ikut, nanti aku beri. Bagaimana?" Haknyeon menawar.

"Hm, licik sekali. Tapi okelah, ayo berangkat," Byeonghee setuju setuju saja.

"Bbanghoon, kau tidak ikut?" tanya Byeonghee.

Younghoon menggeleng, "Tidak, untuk apa? Memangnya targetnya siapa?"

"Rajanya tentu saja, Raja Juyeon," Eric yang sedari tadi diam akhirnya angkat bicara.

"Juyeon? Tidak bisakah itu diganti dengan orang lain?" Younghoon menawar.

"Tidak, lagipula dia rajanya," Eric menjawab singkat dan tegas.

"A-ah,  kalau begitu aku tidak perlu ikut saja. Itu lebih baik," Younghoon menunduk sebelum akhirnya menjauh dari mereka.

"Semoga berhasil," itu kata kata terakhir dari yang diucapkan Younghoon, tanpa berbalik.



"Ada ide?"

"Ide? Untuk?" Byeonghee penasaran dengan itu.

"Membunuh sang raja," jawab Haknyeon.

"Ada, tapi... Kenapa Bbanghoon tidak mau ikut?" Byeonghee, dia masih penasaran.

"Bbanghoon, dia dekat dengan Juyeon. Aku pikir sebaiknya dia juga tidak melihat Juyeon terbunuh," Byeonghee menoleh, "Eh? Bbanghoon tidak takut darahnya kan?"

Road To KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang