90

112 29 10
                                    

[ASDFGHJKL hewhew]


"Paman Jibeom," Yongseung memanggil Donghyun.

Yongseung sudah membaca dengan teliti sejarah mereka.

"Kok Paman?" Donghyun sedikit tidak terima.


"A-ah, tentang itu..." Yongseung menjadi sedikit bingung sekarang.


"Kita seumuran kan? Atau setidaknya aku beberapa tahun diatasmu, tapi aku tidak setua itu untuk dipanggil paman. Dan..."

"Itu adalah paman paman yang sesungguhnya," Donghyun menunjuk Youngtaek yang sedang menyiram Jangjun dengan segelas air putih.


"Yongseung, kita tidak boleh merubah apapun. Ingat pesan Profesor Beautiful X," Hoyoung memperingatkan.

***

Joochan kebingungan untuk saat ini.

Kata Yongseung, mereka akan pulang sebentar lagi. Orang tua mereka (pfft, sebenarnya Profesor Beautiful X) meminta mereka pulang.

Padahal Joochan belum mengajak Kangmin untuk jalan jalan.



"Wahai anak muda sekalian ~" Jangjun memanggil mereka.

Joochan menoleh, lamunannya buyar oleh suara Jangjun, "Iya paman?"



"Gapapa, cuma manggil doang,"

"Minta ribut ya paman?" Joochan tersenyum lebar, ngeri.


"A-ah, bercanda doang kok. Sedang melakukan apa memangnya?" Jangjun duduk di samping Joochan.

"Tentang Kangmin? Anak itu lucu," Joochan menjawab tanpa memandang Jangjun sama sekali.



"Kangmin ya? Dia memang seorang manusia," ucap Jangjun serius.

"Paman, Kangmin memang manusia..."

"Hah? Benarkah?"

"Iya paman,"

***


"Kangmin pulang dulu ya Kak Joochan ~" Kangmin melambaikan tangannya ke Joochan.

"Hati hati ya Kangmin," Joochan tersenyum hangat, itu membuat Donghyun dan Jibeom sendiri ngeri.


"Yah, kita udah pulang aja nih? Cepet banget," Gyehyeon tidak terima sebenarnya.

"Mau gimana lagi? Ini kehendak author, capek dianya," Yeonho berbisik bisik.

"Iya mungkin, dia lagi stress sekarang. Katanya gara gara tugas ya?" Gyehyeon ikut menyambung.

"Pfft, authornya itu gila. Bodoh juga, makannya tugas nggak selesai,"


"Kalian bicara apa? Sudah ditunggu Profesor Beautiful X di belakang rumah nih," Yongseung menyela percakapan mereka.

"Y-ya, oke oke," Yeonho mengangguk tanda paham.


Setelah itu, mereka berjalan pergi menjauh dari rumah Youngtaek.

Road To KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang