03

607 93 18
                                    


"Joochan?" lelaki itu mendekat, menghampiri Joochan yang masih terdiam.

"Ini Joochan kan? Anaknya Dayeol?"

Donghyun, Jibeom dan Jaehyun hanya memandang mereka berdua bergantian, clueless dengan apa yang terjadi.

"Saya Youngtaek, kita pernah bertemu saat kau masih kecil," kata lelaki itu memberi penjelasan.

"Paman Youngatek?"

***

"Saya diberi tugas untuk mengisi acara kerajaan untuk menggantikan ayah saya, namun karena saya merasa belum mampu saya disuruh ayah untuk belajar dengan paman,"

Kini mereka sudah berada di ruang tamu rumah Youngtaek. Youngtaek mengangguk-angguk "Mengapa bukan ayahmu saja? Seingat paman, Dayeol itu musisi terkenal,"

"Kakek meninggal, ayah mengurus pemakamannya,"

"Oh," Youngtaek terdiam, tidak bisa berkata-kata. Bagaimana tidak, dia dan Dayeol berteman sejak dulu. Bukan hanya Dayeol, juga dengan Seungyoon yang sekarang sudah menjadi petinggi istana. Namun setelah Youngtaek dan orangtuanya pindah, koneksi mereka terputus. Hanya Seungyoon yang masih ia dengar kabarnya, terakhir kali mereka berkirim surat sebulan yang lalu. Hanya menanyakan kabar, tak lebih.

Youngtaek berdeham, mengalihkan perhatian "Tiga orang ini siapa?"

"Saya Kim Donghyun,"

"Saya Kim Jibeom,"

"Saya Bong Jaehyun,"

"Dan kami bertiga adalah saudara kembar!" ucap Donghyun, menutup acara perkenalan singkat mereka.

Youngtaek mengerutkan dahi "Kembar? Bagaimana kalian bisa kembar jika yang paling tampan itu berbeda marga?"

"Hehehe... saya bercanda, paman. Kami temannya Joochan,"

Youngtaek hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Donghyun.

***

"Em, paman, apakah paman benar benar akan mengajari saya?" Joochan bertanya. Youngtaek menganggukkan kepalanya "Tentu saja, paman akan mengajarimu,"


Donghyun menyenggol lengan Joochan, Joochan yang merasa terganggu menoleh, "Ada apa?"

"Tidak apa apa," sungguh, jawaban dari Donghyun membuat Joochan ingin melempar batu kepadanya.

Sayangnya tidak ada batu di sekitar Joochan saat ini, tidak mungkin kan, Joochan keluar dan mengambil batu untuk dilemparkan ke Donghyun?

Mungkin Jibeom mau, tapi Joochan tidak.


"Jadi paman kapan saya akan memulai latihan?"

Youngtaek sedikit berpikir, "Kita mulai sekarang,"

Wajah Joochan menjadi ceria, "Baik paman,"



"Kita mulai besok," Donghyun ingin tertawa saat melihat perubahan wajah Joochan dari ceria ke cemberut.


Joochan rasa, hanya dia dan Jaehyun saja yang bisa diandalkan.


"Oke, kalian boleh beristirahat terlebih dahulu," Donghyun yang mendengarnya segera menarik tangan Jibeom dan Joochan, menariknya keluar rumah.

Road To KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang