6. Kepercayaan

11K 2.2K 514
                                    

Halooo
Ada yang rindu cerita ini gaaakk???

Jangan lupa vote dan komennya yah ❤

Selamat membaca ✨

***



"Gak kerja kamu?"

Zul tersenyum manis sebelum menjawabnya. Seakan bersiap untuk membalas sarkasme itu dengan sarkasme pula.

"Saya dikasih izin karena sakit sama bos saya yang baik hati dan bahkan gak dipotong gaji. Bos saya memang pengertian. Sekalipun dia tukang nyindir, tapi dia gak pernah mengintimidasi saya."

"Ekhm," Idris berdehem karena merasa aura ruangan akan menjadi panas.

"Sebaik itu ya bos kamu. Saya jadi pengen ketemu dan ngobrol-ngobrol sama dia."

Tapi sepertinya deheman Idris tidak mempan. Kedua manusia itu masih melanjutkan perbincangan panas mereka.

"Bisa diatur. Saya sekretarisnya."

"Oke."

Baiklah, sebelum menjadi lebih panjang, Idris harus menyela, "Zul, coba susulin Zulfa sama ibu kamu. Mereka dari tadi keluar, belum balik lagi."

"Mereka kemana?"

"Ke rumah tetangga."

Ah, sepertinya Zul tahu apa yang emaknya lakukan. Zul pun permisi keluar untuk menyelamatkan istri cantiknya yang jadi ajang pamer si emak sekaligus menyelamatkannya agar tidak ikut berghibah dengan tetangga. Karena Zulfa cuma boleh ghibah sama dia doang. Hm.

"Eh, Mas. Udah bangun. Dari tadi?"

Ternyata Zulfa udah keburu pulang. Tapi Zul tidak menemukan emaknya dimana-mana. Kayaknya masih betah ngeghibah.

"Barusan."

"Udah baikan?" tanya wanita itu sambil mengulurkan tangan menyentuh keningnya. Perlakuan manis yang selama ini cuma Zul dapet dari emak. Tapi sekarang udah punya istri. Zul kan jadi suka.

Sambil tersenyum ia menjawab, "Gimana gak sembuh kalau aku dirawat sama bidadari."

Itulah gombalan pagi ala Zul yang sukses membuat Zulfa merona.

"Waw."

Kode merah. Ada tamu gak diundang datang dari arah belakang. Pantas saja Zul merasa merinding di punggungnya. Ternyata Immanuel. Oke, jangan contoh sikap durhaka Zul ke bapak mertuanya.

"Apa putri saya menikahi buaya darat?"

Zul menoleh dengan tatapan sengit yang kali ini terang-terangan ia tunjukkan. Bukannya apa, ini masih pagi dan Immanuel sudah sangat membuatnya kesal.

"Anda salah. Saya bukan buaya darat."

"Lalu?"

"Biawak."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zul [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang