11. Putus

99 7 0
                                    

Karena meninggalkanmu adalah jalan keluar terbaik, dari pada aku harus melihatmu terus di sakiti.


•••

Happy reading 💙

•••

Setelah pelajaran berakhir Talia langsung menghampiri Anwar ke kelasnya, alasannya tidak lain adalah untuk makan bersama Anwar. Ia sudah menolak tawaran dari Asep berarti Anwar tidak boleh menolak tawaran Talia.

"Kak permisi, ada kak Anwar?" tanya Talia pada seseorang siswi yang baru saja keluar dari kelas.

"Ada, tunggu bentar ya," ucap siswi itu lalu kembali masuk untuk menghampiri Anwar.

"Sia ... eh, Lia ngapain disini?" tanya Anwar saat melihat keberadaan Talia di depan kelasnya.

"Pak ketua, laper," adu Talia sembari memanyunkan bibirnya.

Anwar yang mengerti akan ucapan Talia langsung menggenggam tangan Talia, tidak memperdulikan tatapan orang-orang yang melihat kemesraan mereka berdua. Mungkin bagi yang belum tau akan kaget, tapi untuk sebagian orang itu biasa, karena mereka juga sering melihat Anwar dan Talia pulang bersama.

Senyuman Talia tak luntur dari wajah cantiknya, entah kenapa rasanya hari ini kebahagiaan berlipat ganda.

"I love you," bisik Anwar tepat di telinga Talia.

Talia yang mendengar bisikan itu langsung tersenyum malu, hal sederhana yang mampu membuat Talia bahagia.

Sesampainya di kantin mereka berdua langsung mencari tempat duduk, untung masih ada yang tersisa.

"Aku pesan dulu ya," ucap Anwar lalu pergi meninggalkan Talia.

Talia yang melirik ke sekeliling kantin, nampak ramai terisi oleh puluhan siswa dan siswi yang sedang mengisi perut mereka.

10 menit kemudian Anwar datang membawakan nampan yang berisikan dua piring seblak dan dua gelas es susu.

"Susu biar mengurangi rasa pedas," ucap Anwar sembari menyodorkan segelas es susu ke hadapan Talia.

"Makasih sayang," ucap Talia pelan yang lebih seperti berbisik.

"Apa?" Anwar pura-pura tidak mendengar.

"Ish, Pak ketua gitu." Talia mencibikkan bibirnya.

"Sama-sama sayang," ucap Anwar sembari mengusap lembut rambut Talia.

Talia tidak bisa menghentikan bibirnya yang mengembang. Lagi-lagi Anwar berhasil membuat ia tersenyum.

"Hari ini kok kamu beda," ucap Anwar sembari memperhatikan wajah Talia.

"Jelek ya?" tanya Talia spontan.

"Kamu gak pernah jelek di mata aku, Lia," ucap Anwar jujur. Menurut Anwar, Talia lah yang paling cantik dari deretan cewek yang mendekati dirinya.

"Gombal." Kedua pipi Talia langsung memerah.

Anwar tertawa pelan saat melihat reaksi malu dari Talia.

Brakk...

Suara gebrakan meja langsung membuat seisi kantin kaget tidak terkecuali Anwar dan Talia.

"Minggir!" titah cowok jangkung itu yang tak mau dibantah.

Ketiga siswa yang sedang makan itu langsung berdiri, mengangguk patuh. Sampai-sampai ketiganya lari karena saking takutnya dengan kakak kelas itu.

50 KG [PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang