44. Ending

154 9 0
                                    

Aku sudah memutuskannya, menjadikanmu untuk yang terakhir.


Happy reading 💙

Malam ini sekolah SMA BANGSA ramai karena acara kontes yang yang ditunggu-tunggu oleh seluruh murid.

Banyak yang datang bersama dengan pasangan, semua orang terlihat sangat cantik dan ganteng. Tidak seperti saat sekolah, buluq karena dilarang memakai make up yang tebal.

Talia meremas jari jemarinya guna menyalurkan ragu gugupnya. Bagaimana tidak gugup karena ini adalah kontes pertamanya yang disaksikan oleh semua siswa yang ada di SMA BANGSA.

Dan lagi semua peserta terlihat sangat cantik dengan gaun mahal mereka. Entah berapapun harga dari gaun yang ia pakai sekarang, ia tidak boleh minder.

"Jangan insecure, jangan gugup." Talia mengatur nafasnya beberapa kali, agar rasa gugupnya sedikit berkurang.

"Wah cantik banget putri kita," ucap Intan saat melihat tubuh Talia dari belakang, auranya sudah kelihatan.

Talia membalikkan badannya, ternyata Intan tidak datang sendiri melainkan dengan Asep.

"Lo ganteng Sep, lo juga cantik Tan," puji Talia.

"Makasih Lia," sahut Asep.

"Semangat Lia, ini adalah satu-satunya cara biar lo bisa kuliah di luar negeri." Intan tersenyum untuk meyakinkan Talia, bahwa tidak ada yang perlu dicemaskan.

Talia mengangguk mantap. "Makasih Tan, Sep."

"Hati-hati sama si uler, jangan dekat-dekat ya entar digigit," bisik Intan.

"Lia siap-siap, sebentar lagi acara mulai," ucap salah satu panitia.

"Yaudah kalau gitu gue sama Asep pergi dulu ya Lia, semangat!"

"Btw itu gaun lo harganya mahal lo Lia, gue pernah liat soalnya!" teriak Intan.

Talia langsung terdiam, ia langsung memandang gaun yang sudah melekat di tubuhnya itu.

"Apa bener ini mahal?" gumam Talia.

"Ah stop Lia, jangan pikirin hal yang aneh-aneh dulu, oke? Pikirin aja kontesnya, lo harus menang." Talia meyakinkan dirinya sendiri.

Talia menarik nafasnya, menetralkan rasa gugupnya. Meningkatkan rasa percaya diri adalah hal yang utama.

****

Dari tadi Talia mencari seseorang datang untuk melihatnya, tapi ternyata nihil. Sampai akhir acara cowok itu tidak menampakkan batang hidungnya.

Talia mendesah pelan. Lagian dia siapa, kalau pun seseorang itu datang ia pasti akan mendukung Nadya bukan dirinya!

Bisakah ia egois untuk hari ini saja? Ia ingin cowok itu hadir, entah kenapa. Tapi rasanya, ia ingin sekali melihat cowok itu setelah seminggu ini tidak melihat wajah tampannya.

Sampai sekarang Talia masih belum menemukan pasangan untuk berdansa di akhir acara nanti. Talia kembali mengedarkan pandangannya, netranya menangkap sosok yang sudah lama tidak ia lihat. Anwar sedang menatap ke arah Talia juga, tapi dengan cepat Talia mengalihkan pandangannya.

"Baiklah ini momen yang ditunggu-tunggu oleh semua orang, yaitu pengumuman yang terpilih menjadi putri sekolah SMA BANGSA, siapakah dia .... "

Jantung Talia langsung berdetak kencang. Ia meremas-remasnya jari-jemarinya. Dalam hati Talia menggerutu, kenapa lama sekali!

50 KG [PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang