17. Maaf

57 7 0
                                    

Setidaknya jangan sakiti wanitamu di depan umum karena itu sangat menyakiti hatinya.


Happy reading💙

Seperti biasa di pagi hari Talia akan melaksanakan tugasnya sebagai seorang pelajar, yaitu harus datang ke sekolah.

Hari-hari Talia seperti biasa, namun ada yang aneh dengan hari-harinya terakhir ini. Talia merasa seperti ada yang sedang mengawasinya, tapi saat Talia berbalik tidak menemukan siapapun di belakangnya.

Awalnya Talia tidak terlalu peduli, karena ia mengira itu hanya perasaan takutnya saat malam-malam ke rumah Aurel. Tapi pagi ini, Talia merasakan ada seseorang yang mengikuti dirinya lagi, entah siapa.

Talia menghembuskan nafasnya, berusaha agar terus berfikir positif tidak berfikir negatif. "Itu cuman perasaan lo aja Lia, oke? Jangan dipikirin," ucap Talia pada dirinya sendiri.

Talia kembali melanjutkan perjalanan menuju kelas yang sempat tertunda. Senyuman manis terpancar di wajah cantik Talia pagi ini.

Tapi langkah Talia kembali terhenti saat ia mendengar samar-samar namanya disebut oleh dua orang siswi yang sedang mengobrol di depan kelas 11 IPS 1.

Talia melangkahkan kakinya agar bisa semakin mendekat. Siapa tahu bahwa pendengarannya ini salah, dan menuduh orang tanpa bukti.

"Eh itu orangnya," bisik siswi yang berambut pendek, tapi masih bisa Talia dengar.

"Misi Mbak, ngapain nyebut-nyebut nama gue?" tanya Talia sembari melipat kedua tangannya di depan dada.

"Lo Talia?" tanya cewek satunya yang berpenampilan menor. Talia juga heran kenapa guru bk tidak menegur lipstik kakak kelasnya yang kelewatan batas itu.

"Iya."

"Harga diri lo dimana? Kemaren pulang bareng mantan, eh tadi malam jalan sama kak Arkel," ucap cewek berpenampilan menor itu sembari tertawa garing.

"Maksud lo apa!?" tanya Talia yang tidak terima dengan ucapan sederhana namun menyelekit dari kakak kelasnya itu.

"Lo sadar gak? Kalau lo itu gak pantes buat kak Arkel!" ucapnya dengan menekan setiap kata yang ia ucapkan.

"Betul tuh. Jadi cewek kok murah banget, gonta-ganti pacar. Nempel sana sini sama semua cowok," ejek cewek berambut pendek.

Talia mengepal kedua tangannya. Sekarang ia benar-benar emosi, merasa tersakiti dengan kalimat yang mereka lontarkan!

"Cewek gantel mah gitu," sambung cewek yang berpenampilan menor dan disambut gelak tawa dari cewek berambut pendek.

Detik berikutnya ia tidak mendengar suara kedua cewek itu karena telinganya sudah dipasang earphone. Talia langsung menatap si pelaku, dan benar saja ini adalah perbuatan dari Anwar.

Saat Talia ingin melepaskan earphone-nya, Anwar menggoyangkan jari telunjuknya yang artinya Anwar tidak mengijinkan Talia untuk melepaskan earphone itu.

"Lo tau, kalau lo lebih murah, lebih biadab, lebih gatel dari pada Talia!" Setelah mengatakan itu Anwar langsung menggenggam tangan Talia membawa Talia ke dalam kelas.

****

Brakk

Talia, Intan, serta Aurel langsung terpenjarat kaget saat meja tempat mereka makan tiba-tiba saja digebrak. Sedang asik-asiknya ghibah, tapi meja tiba-tiba digebrak bagaimana tidak kaget coba? Yang tambah membuat mereka kaget ... ternyata si pelaku adalah Arkel dan diikuti oleh dua temannya yang selalu setia menemani Arkel kemanapun.

50 KG [PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang