41. Malam Minggu

46 7 0
                                    

Masih ada juga kepo dengan stalking sosmed doi, pas tau kenyataannya kan sakit hati.


Happy Reading 💙

Setelah selesai makan malam Talia langsung membaringkan tubuhnya di atas kasurnya sembari menatap langit-langit kamarnya.

Tiba-tiba saja pikiran tentang Arkel terlintas di benaknya. Tentang bagaimana mereka bisa sedekat ini, seperti sekarang.

Apalagi tadi siang saat Arkel tiba-tiba datang ke kelas Talia dan mengajak Talia untuk makan bersama di kantin.
Ia merasa seolah-olah kembali ke masa di mana ia masih menjadi kekasih Arkel. Banyak hal yang Arkel ajarkan kepadanya, entah itu mulai dari menyukai hal yang tidak disukai, mencoba tetap semangat walaupun sedang rapuh, dan masih banyak lagi.

"Astaghfirullah Lia, ingat kak Arkel punya kak Nadya." Talia seolah-olah ditampar oleh kenyataan.

Selama ini juga ia tidak pernah menanyakan tentang Nadya. Ia penasaran apa sebenarnya hubungan keduanya.

"Berteman saja cukup, hati lo gak nerima siapapun untuk sekarang," ucapnya lagi pada dirinya sendiri.

Dari pada memikirkan hal yang tidak-tidak Talia langsung mengambil ponselnya lalu membuka aplikasi Instagramnya.

Karena tidak tahan lagi dengan kepo yang sudah meraja rela, ia langsung mengetik nama seorang di pencarian.

Mata Talia melihat dengan teliti foto demi foto, saatnya matanya melihat seseorang yang sangat ia kenali ada di dalam foto itu. Tertera caption.

My love

Talia langsung mematung, matanya membulat sempurna. Berarti selama ini rumor mengatakan bahwa Nadya dan Arkel pacaran adalah benar?

Argh... rasanya sangat tidak nyaman.

Tok... Tok... Tok...

Suara ketukan pintu langsung menghentikan aktivitasnya.

"Sebentar!" teriak Talia.

"Siapa sih ganggu." Talia berdecak.

Talia berjalan ke luar kamar. Saat ia membuka pintu, matanya langsung membulat sempurna saat tahu siapa yang datang.

Cowok yang ada di hadapannya tertegun saat melihat penampilan cewek di hadapannya. Baju kaos, celana pendek sepaha dan juga rambut dijambul, sampai leher mulus Talia terekspos dengan sangat jelas.

Arkel kesulitan untuk menelan saliva saat matanya melihat paha mulus dan leher putih Talia, sangat seksi.

Talia yang tahu mata Arkel melihat paha dan lehernya. Ia langsung menutup pintu rumah dengan sangat kencang.

Brakk

Arkel terperanjat kaget.

"Pulang sana, dasar om pedo!" teriak Talia dari balik pintu.

"Ngapain ke sini bangsat!" maki Talia.

"Mata lo brengsek banget." Ia sangat kesal karena Arkel terang-terangan menatap bagian tubuhnya yang terbuka.

"Lo kenapa?" Suara berat dari Arkel langsung membuat bulu kuduk Talia berdiri.

"Gue baik-baik aja," sahutnya.

50 KG [PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang