43. Gaun

55 7 0
                                    

Halu itu menyenakan dan membuat kita bahagia, walaupun nyatanya hanya sebuah ilusi yang tercipta dari imajinasi kita sendiri.


Happy Reading 💙

Lagu love to hate me milik Blackpink mengalun dengan indah di dalam kamar Talia. Ia sengaja membesarkan volume lagunya agar suara sinetron kesukaan Tari tidak terdengar sampai ke kamarnya.

Kadang Talia heran dengan Tari, bisa-bisanya tidak bosen dengan sinetron itu padahal akhirnya hampir sama. Sampai-sampai lagu sountrack dari sinetron suara hati istri teringai-ingai.

Setelah selesai memberi makan Sora dan Ai, Talia langsung naik ke atas kasurnya. Tujuannya sekarang ialah mencari gaun yang terbaik untuk kontes nanti.

Kata Intan ini adalah kontes paling bergengsi dan juga hadiahnya tidak main-main. Juara 1 akan mendapatkan beasiswa di luar negeri dan yang lebih membuat Talia bersemangat adalah, negaranya bisa dipilih mau kuliah dimana nanti.

Sekarang Talia mulai berangan-angan, bagaimana kalau ia juara satu nanti. Pastinya Talia akan bingung setengah mati menentukan sekolah mana yang akan ia hendaki. Antara Thailand dan Korea Selatan, dua negara itu memiliki alasan tersendiri bagi Talia, kenapa ia ingin kuliah didua negara itu.

"Huwa gimana kalau nanti gue ketemu mas Terang," ucapnya sembari senyum-senyum.

"Gimana kalau entar kisah cinta gue kayak di ff, bisa pacaran sama mas Terang. Ku pastikan aku akan menjadi wanita yang paling bahagia." Talia sudah mulai berhalu yang tidak mungkin.

"Aw, love you mas Terang ku." Talia langsung menutup wajah yang memerah karena malu dengan bantal.

Dari balik bantal Talia tidak henti-hentinya untuk tersenyum. Apalagi saya ia berhalu mas Terang datang untuk melamarnya. Menghalu saja sudah membuat Talia bengek apalagi kalau jadi kenyataan, bisa-bisa Talia pingsan di tempat karena sesak nafas.

Tadi ia juga sudah memberi tahu Tari tentang kontes ini dan Tari mendukung Talia, kalau itu yang terbaik.

Ting...

Talia langsung melempar bantalnya lalu mengambil ponselnya yang berada di sampingnya.

3 pesan dari nomor yang tidak di kenal.

0823********

Hai Lia, ini Ambar salah satu panitia dari acara putri sekolah SMA BANGSA.

Besok kumpul ya jam 07.00 WiB, pagi di ruang osis.

Terima kasih

Talia Angelysta
Baik kak. Sama-sama

Talia hampir saja melupakan tujuan pertamanya tadi. Talia langsung mencari gaun untuk acara malam Minggu nanti. Tadi, Intan sudah merekomendasikan akun Instagram yang menjual gaun-gaun bagus.

Talia menghela nafasnya lega saat melihat harganya tertera di info, jadi tidak perlu menanyakan harganya lagi.

"Wah bagus," ucapnya saat melihat gaun berwarna pink dengan bunga-bunga cantik sebagai motifnya.

"Mahal." Ada nada kecewa.

Talia tidak mau membeli gaun mahal karena ia tidak mau merepotkan Tari. Bundanya sudah capek-capek kerja seharian, eh Talia dengan seenaknya aja meminta uang dengan jumlah banyak.

Sejujurnya uang hasil tantangan dulu masih ada, tapi rasanya Talia enggan untuk menggunakan uangnya. Bukan karena pelit, tapi rasanya ia tidak sudi belaja dari uang si uler.

"Udah lah lanjut besok aja, sekarang tidur biar besok bisa tampil cantik."

****

Sesuai dengan pemberitahuan yang tadi malam Ambar infokan, sekarang semua siswi yang masuk nominasi berkumpul di dalam ruang osis.

Ada Nadya dan yang pastinya ada si uler yaitu Aurel. Talia mendengus kesal, kenapa sekarang ia jadi tidak menyukai Aurel. Saat melihat Aurel bawaannya pengen ngejambak aja. Tapi karena Talia cantik nan kalem jadinya ia harus menjaga image nya.

"Apa kalian sudah paham?" tanya kakak kelas itu.

"Sudah kak!"

"Jadi kalian bisa mulai gencar melakukan promosi biar banyak yang vote kalian dan siapkan satu cowok untuk kalian ajak berdansa saat malam itu tiba."

"Ingat vote tidak sepenuhnya menentukan kemenangan, karena ada para dewan juri yang akan memutuskan kalian layak untuk menang atau tidak."

"Ada 5 macam yang akan d nilai oleh dewan juri. Selain kecantikan kalian."

"Kalian sudah dipilih berdasarkan banyak hal, jadi jangan protes kenapa kalian dipilih. Cukup syukuri aja karena hadiahnya sangat luar biasa."

"Ada yang ditanyakan?"

"Tidak ada."

"Baiklah kalau begitu kalian bisa kembali ke kelas masing-masing. Semangat untuk calon putri-putri sekolah SMA Bangsa."

Seluruh peserta satu persatu keluar dari ruang osis lalu kembali ke dalam kelas masing-masing.

Talia semakin tidak sabar untuk menunggu malam itu datang, semoga ia bisa menang.

****

Sejak tadi Talia selalu memikirkan gaun yang akan ia pakai. Waktu demi waktu mulai berlalu. Bagaimana nanti saat hari h ia belum mendapat gaun? Argh, memikirkan hal itu saja membuat Talia bete.

Saat ia memasuki kamarnya, ia tertegun saat melihat gaun berwarna kuning ada di atas kasurnya.

Mata Talia berbinar, rasa bahagianya sangat terlihat jelas di matanya.

"Cantik banget," gumam sembari melihat gaun bermotif bunga itu dari arah dekat.

"Bagaimana suka?" tanya seorang wanita berparuh baya dari arah belakang.

Talia menganggukkan kepalanya. "Suka banget!" serunya kegirangan.

"Makasih Bunda." Talia memeluk wanita berparuh baya itu.

Tari membalas pelukan anak semata wayangnya lalu mengusap pelan rambutnya. "Di pake ya," pinta Tari.

"Iya bunda!"

Bersambung....

Kalau suka jangan lupa vote+comment ya.
Maaf kalau ada typo.

50 KG [PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang