23. Biologi

46 7 0
                                    

Kalian berdua adalah orang yang sangat berbeda. Entah kamu atau dia, sama-sama membuat perasaanku aneh, bercampur aduk.



Happy reading 💙

Saat Malam hari Talia hanya bisa menggulingkan tubuhnya di atas kasur, entah apa manfaatnya Talia hanya ingin membuat rasa kesalnya yang sejak tadi siang belum kunjung juga hilang.

Talia melirik meja belajarnya, untuk mengerjakan tugas biologi saja ia tidak ada minat, semangatnya entah hilang ke mana.

Talia mengambil ponselnya yang terletak tidak jauh darinya. Ia langsung memutar musik galau kebanggannya yaitu if you~Bigbang.

Talia membuka kembali room chat-nya dengan Anwar yang sudah lama tidak terisi dengan pesan-pesan manis dari keduanya.

Air mata Talia tiba-tiba keluar saat membaca ulang pesan keduanya dulu, saat mereka masih bersama.

Suara merdu G-Dragon dan artinya yang sangat dalam membuat rasa sedih Talia kian menjadi, ia merindukan Anwar sekarang.

Kadang seorang wanita suka bingung dengan perasaannya sendiri karena tanpa sadar ia membuka hati untuk keduanya.

Talia tidak tahu apa yang membuatnya tiba-tiba menangis, tanpa sebuah alasan. Apa mungkin ini karena dampak dari rasa kesal?

Satu minggu lebih sudah Talia menjalani hubungan pacaran dengan Arkel, tapi Arkel tidak pernah menghubungi Talia sama sekali. Tidak pernah meminta nomor Talia. Cih, hubungan macam apa seperti ini.

Ting

Talia mengerutkan keningnya saat melihat nomor yang tidak ia kenal tertera di layar ponselnya.

Arkel
Besok berangkat gue jemput

Kening Talia tambah berkerut. Siapa dia, berani-beraninya mengajak Talia untuk berangkat bareng.

Ting

Arkel
Gue Arkel. Gak usah nanya gue dapat nomor lo dari mana.
Berangkat bareng gue besok!

Talia Angelysta
Maksa mulu!
Masuk neraka mampus!

Arkel
Lo ngedoain gue?!

Talia Angelysta
Maap nih bang, kalau masuk neraka gak usah didoain juga bakalan masuk neraka kalau pahalanya dikit

Talia tertawa pelan saat membaca ulang pesan yang ia kirimkan untuk Arkel. Kalau tatap muka pasti saja rahang Arkel akan mengeras karena menahan kesal dan itu membuat kesenangan tersendiri baginya.

Ting

Tanpa membuang waktu lagi Talia langsung membuka pesan yang dikirimkan oleh Arkel.

Arkel
Oh

"Gila," umpat Talia saat melihat balasan singkat dari Arkel. Percuma dong jari lentiknya mengetik kalimat sepanjang itu kalau hanya dibalas oh. Sakit.

Setelah itu Talia langsung melempar handphone kesamping tubuhnya. Moodnya kembali jelek karena ulah Arkel.

Talia menutup matanya berusaha untuk tidur agar menghilangkan rasa kesalnya.

****

"Lia sarapan dulu," ucap Tari yang melihat Talia lari kesana kemari seperti orang panik.

50 KG [PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang