Haruskah kah bertahan, ku menahan rasa curiga atau ku terpaksa percaya, ku satu-satunya yang sungguh kau cinta.
••
•Happy reading 💙
Setiap seminggu sekali akan ada pertandingan basket yang dilakukan antara dua kelas. Pak Ryan melakukan semua itu karena ingin mengetahui potensi yang dimiliki oleh siswanya sampai mana.
"Duduk di sini Lia!" seru Intan.
Talia duduk dengan malas di kursi penontonnya, tidak seperti yang lain sangat antusias saat menonton pertandingan basket yang sebentar lagi ingin mulai.
Baru saja bel istirahat berbunyi Intan sudah menarik Talia ke lapangan basket. Alasannya tidak lain adalah untuk mendapatkan tempat duduk bagian depan.
"Gue gak sabar liat tim kak Arkel tampil pasti ganteng banget!" seru Intan kegirangan.
Talia mendesah pelan. Ia merasa ingin pulang saja, terlalu malas saat berada ditengah keramaian seperti ini.
"Lo tau kelas kak Arkel musuh kelas kak Anwar, loh. Makanya penontonnya pada bejibun," ucap Intan lagi yang membuat Talia menoleh sepenuhnya ke arah Intan.
"Serius?" Talia terkejut.
"Iya!" Intan mengangguk dengan antusias.
Jantung Talia jadi berdetak kencang sekarang, ia takut kalau terjadi sesuatu di lapangan basket.
Kejadian 3 bulan lalu juga masih membuat Talia ngeri, saat mengingatnya. Menyaksikan Anwar dihajar di depan matanya adalah hal paling menyakitkan bagi Talia. Hanya Anwar satu-satunya cowok yang ia miliki sekarang.
****
Sedangkan di dalam gedung tua yang tertutup rapat. Karena ada dua orang yang sedang bermesraan di dalamnya.
"Cepat sana mau mulai," ucap cewek itu dengan membelai lembut rambut seseorang cowok yang duduk di hadapannya.
"Masih ada sepuluh menit lagi." Cowok itu tersenyum lembut.
"Cepat ih!"
"Peluk dulu." Cowok itu merentangkan tangannya, agar cewek di depannya bisa dengan leluasa memeluk tubuhnya.
"Ih dasar Kang modus," cibir cewek itu, tapi ia tetap memeluk cowok itu. Sesekali juga ia mendaratkan kecupan singkat di pipi cowok itu.
"Makasih."
Mereka berdua tidak menyadari dari tadi ada seseorang yang memperhatikn keduanya, bahkan disaat adegan pelukan dan gadis itu mencium pipi cowok itu.
Orang itu memotret keduanya lalu mengirim ke nomor seseorang, agar ia tahu yang sebenarnya. Bahwa 'dia' tidak sebaik apa yang selama ini diucapkan oleh gadis itu.
****
Ting...
Talia langsung membuka handphonenya yang sedari tadi ia pegangan.
Dahinya berkerut samar saat melihat ada nomor yang tidak dikenal mengirimkan foto untuk dirinya. Tanpa ragu ia membuka foto itu, tapi detik berikutnya matanya langsung membelalak kaget, bibirnya terbuka saat melihat foto yang dikirimkan oleh nomor asing itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
50 KG [PO]
Comédie^^ Sebagian part dihapus untuk kepentingan penerbitan^^ Talia Angelysta, siapa yang tidak mengenal dirinya. Ia adalah cewek yang terkenal dengan gelar fakgirl. Hampir setiap minggu Talia menggandeng cowok yang berbeda. Talia bukan cewek murahan yang...