50 KG [PO]

18. Hujan

Setiap orang punya cara tersendiri, untuk menjaga kekasihnya.
•
•
•

Happy reading 💙

Setelah kejadian tempo hari lalu Talia benar-benar menghidari Anwar bahkan, saat Anwar melambaikan tangannya ia seolah-olah tidak melihat Anwar.

Talia sadar ini bukan lah sepenuhnya kesalahan Arkel ini juga kesalahannya karena, kalau kita sedang menjalani hubungan dengan seseorang sebaiknya kita tidak merespon orang lain, kelak orang lain itu'lah yang akan menjadi duri diantara hubungan kalian.

Walaupun hubungan mereka hanya sebuah taruhan, tapi Talia juga harus menghargai Arkel sebagai cowoknya sekarang. Hubungan boleh main-main, tapi tidak dengan hati orang.

Terik matahari yang sangat menyengat membuat wajah Talia memerah apalagi tadi, ia lupa memakai sunscreen untuk melindungi kulit wajahnya.

Brum... Brum...

Suara deru motor yang kian lama kian mendekat, membuat Talia menatap waspada sekitar apalagi sekolah sudah hampir sepi karena sudah banyak siswa yang pulang.

Talia mengerutkan dahinya. Kenapa tiba-tiba para pengendara motor itu berhenti tepat di depannya. Talia tambah mengerutkan dahinya karena tidak ada satupun wajah dari kelimanya yang Talia kenali.

"Hay, ini Talia kan?" tanya seorang cowok yang sedang menyeringai, tampan namun menyeramkan bagi Talia. Cowok itu bernama Haikal.

Talia memundurkan tubuhnya saat kelimanya kian mendekat. "Jangan mendekat!" peringat Talia.

Kelimanya tertawa saat melihat reaksinya menggemaskan dari Talia.

"Gak usah takut cantik," ucap Reza.

"Tenang lo aman sama kita," timpal Regal.

"Mau pulang bareng kita gak?" tanya Ardian sembari mencolek dagu Talia, kurang ajar!

"Ayok ikut," ucap Jepri sembari menarik tangan Talia.

Talia mengehentakan tangannya berusaha melepaskan cekalan tangannya dari tangan cowok sialan itu, namun apa daya tenaga Talia tidak cukup kuat.

Saat Talia ingin teriak tiba-tiba saja salah satu diantara mereka kembali berucap, "Lo sampe teriak, kita perkosa rame-rame!" ancam Haikal yang langsung membuat Talia bungkam.

Tapi tiba-tiba saja tangan Talia yang satunya ditarik oleh seseorang. "Mau Lo bawa kemana cewek gue?" tanya Anwar sembari menatap sengit ke arah kelimanya.

Dalam hati Talia sangat bersyukur karena lagi-lagi Anwar selalu menolongnya dalam keadaan gawat seperti ini.

"Yakin dia cewek lo?" tanya Haikal sembari menyunggingkan senyumannya.

"Iya, dia cewek gue!" tegas Anwar.

Haikal menatap kearah samping kirinya, sembari menaikkan alisnya untuk meminta penjelasan.

Reza membisikkan sesuatu ditelinga Haikal, detik berikutnya Haikal tersenyum. Entah apa yang sedang mereka bicarakan, Talia hanya ingin cepat pergi dari hadapan 5 cowok asing itu.

"Lepasin!" titah Anwar.

"Lepasin aja dia," ucap Haikal yang Talia yakini adalah ketua dari kelimanya.

Jepri langsung melepaskan cekalan tangannya.

Anwar langsung memeluk pinggang Talia berusaha menjaga cewek itu, takutnya nanti ada serangan tiba-tiba dari kelima cowok asing itu. Talia hanya bisa menyembunyikan wajahnya dibalik bahu lebar Anwar, ia takut.