Trauma, salah satu alasan kenapa orang lain takut saat bertemu lagi dengan kita.
•
•
•Happy Reading 💙
"Serius gue turunin di depan aja?" tanya Intan ragu, pasalnya ini sudah malam ia takut Talia diculik lagi nanti'kan cecan rawan buat diculik, kalau kentang kayak Intan penculiknya gak bakalan doyan.
"Iya sekalian mau olahraga, soalnya habis makan banyak di tempat Asep tadi." Talia memegang perutnya yang kekeyangan.
"Iya anjir masakan ibu Asep top markotop dah, gue acungin empat jempol, enak banget. Jadi pengen tiap hari ke rumah Asep," ucap Intan dramatis.
"Jadi mantu ibu Asep aja sana," celetuk Talia.
"Gak gitu konsepnya Meimunah," decak Intan.
"Yaudah gue mau pulang, bye." Talia langsung melangkah pergi meninggalkan Intan.
"Lia kalau lo di culik nyanyi aja lagu Soimah yang liriknya mas opo aku iki masih kurang ayu atau kurang seksi toh mas," teriak Intan nyaring. Padahal ini sudah malam, masih aja mengeluarkan suara toanya.
Talia berjalan riang, merasakan dinginnya angin malam. Talia ingin melepaskan semua masalah bersama dengan tiupan angin yang menerpa wajahnya.
Saat berada di atas motor Intan tadi Talia sangat menikmati angin malam. Rasanya masalah dan rasa sakit hatinya sedikit berkurang, walaupun tidak sepenuhnya.
Talia yang terlalu asik dengan pikirannya sendiri sampai tidak menyadari bahwa seorang lelaki bermotor dari arah depan menghadang jalannya.
"Hay lama tidak bertemu," sapa sebuah suara yang sangat Talia kenali.
Cowok itu langsung turun dari motornya, ia melangkah mendekati Talia, otomatis membuat langkah Talia memundur.
Talia menatap waspada ke arah sekitar dan sialnya ia masih ada di jalan yang sepi. Jantung Talia berdegup kencang, bayangan tentang beberapa waktu yang lalu kembali terlintas di benak Talia. Kejadian dimana hampir saja ia dilecehkan oleh cowok brengsek yang ada di hadapannya sekarang ... Haikal.
"Mau apa lo?" Talia memberanikan diri untuk bertanya.
"Santai sayang, gue cuman rindu sama lo gak lebih." Tangan Haikal dengan kurang ajarnya menyentuh pipi mulus Talia.
Plak
"Brengsek lo kira gue cewek apaan!" murka Talia dengan manatap tajam ke arah Haikal.
Haikal memegang pipinya yang memanas akibat tamparan dari Talia. Ia menyunggingkan senyuman, meremahkan gadis cantik yang ada di hadapannya.
"Udah berani sama gue?" Tangannya mencengkram erat kedua tangan Talia, sampai-sampai cewek itu meringis kesakitan.
"Bisa lembut gak sama cewek," protes Talia dengan menghentak-hentakan tangannya agar cekalan itu terlepas.
"Semakin lo bergerak, semakin sakit." Haikal mengeretak, yang sontak membuat pergerakan Talia berhenti.
Bruk
Talia berjingit kaget saat melihat Haikal yang tiba-tiba terhuyung ke belakang di tampar oleh seseorang ....
Arkel?
Bersambung....
Kalau suka jangan lupa vote+comment ya.
Sorry kalau ada typo.

KAMU SEDANG MEMBACA
50 KG [PO]
Humor^^ Sebagian part dihapus untuk kepentingan penerbitan^^ Talia Angelysta, siapa yang tidak mengenal dirinya. Ia adalah cewek yang terkenal dengan gelar fakgirl. Hampir setiap minggu Talia menggandeng cowok yang berbeda. Talia bukan cewek murahan yang...