bgn:72(pesta)

10.8K 800 1
                                    

Afgan dan liliana turun dari mobil dengan banyak makanan

"Bawa apa tuh banng" celetuk rafi sambil melirik pelastik yang di pegang oleh afgan

Padahal ia tahu jika di dalam pelastik yang di bawa oleh abang pertamanya aadalah makanan

Afgan melirik rafi mengetahui jika adiknya sedang melirik pelastik yanng ada di genggaman nya

"Bareng bareng " ucap afgan memberikan satu pelastik besar yang ada di tangan nya 

Elang  dan rafi memekik senang sedang kan rafa hanya datar datar saja

Afgan mebarik lembut lengan adik nya untuk menuju ke lantqi atas

"Eh bang gue juga mau main sama lili" celetuk elang

"Nanti" jawab afgan

Setelah itu afgan menarik lengan liliana membawa gadis itu ke kamar adik nya

Ia melihat kamar dengan nuansa merah muda ini begitu rapih walaupun di pojok ruangan terdapat beberapa tumpuk buku tebal 

Tapi masih tersusun rapih di meja belajar itu begitupun dengan pulpen pulpen yang di satukann menjadi satu di sebuah kaleng

Semua terlihatt begitu tertata dan rapih

Afgan menaruh makanan yang ada di tanagn nya di pojok ruangan

Ia memang membeli bannyak camilan untuk adik nya dan memisah kan apa yang adik nya pilih

Afgan menarik lengan liliana. Untuk duduk di ranjang king size milik adik nya itu

" suka sama kamarnya" tanya afgan sambil menatap lilianaa

Liliana bergeming tak ada yang menanyakann pendapat nya tentang kamar ini

Ia menatap afganmenimbang nimbang  ingin mengungkap kan atau diam saja jika  ia kurang suka dengan kamar ini tapi takut merepotkan abang nya ini

Seakan tau apa yang di rasakan liliana afgan angkat bicara

" tak apa bicara lah" ucap nya sambil mengelus surai panjang sang adik

"Aku kurang suka warna nya bang" ucap liliana

Enatah kenapa setiap liliana menyebut nya dengan sebutan 'abang' membuat afgan menghangat

"Kamu mau ganti warna apa?"tanya nya lembut

Mata liliana sedikit berbinar mendengar apaa yang di ucao kan afgan

"Hitam putih.mungkin?" Ucap nya ragu takut jika afgan tak mengijin kan nya

Afgan mengerutkann kening nya sedikit bingung dengan warna yang adik nya pilih

Ia kira liliana akan memilih warna biru atau warna warna cerah lainnya namun itu sama sekali tak ada di pilihan liliana

" yasudah kita akan ganti cat nya" ucao afgan

"Nanti abang akan memerintah kan anak buah abang kamu beritahu saja warna apa " ucap afgan

Liliana tersenyum lalu mengguk
"Makasih bang" ucap nya

Afgan menarik liliana ke dalam pelukan nya menyalurkan rasa hangat pada liliana

"Ah ngak ngajak  ngajak" cetik seseorang

Afgan menoleh melihat ke tiga adik lelaki nya yang menatap dirinya adan liliana
"Sini"ucap nya

Dan ketiga adik nya pun langsung ikut memeluk liliana

" anak anak" teriak  bunda mereka dari lantai dasar

Memang teriakan bunda mereka tuh cukup menggelegar di rumah ini

Mereka mendengar suara langkah kaki menuju kamar liliana

"Anak anak bunda punya berita bagus buat kalian"ucap sang bunda semangat

Bunda nya ini tidak sendirian tapi di temani dengan ayah mereka

"Kita akan buat pesta sekaligus pengenalan liliana ke publik" ucap sang bunda sambil tersenyum

"Besar besaran kann bunda " tanya rafi

" tentu saja,untuk merayakan kembali nya anak bunda yang cantik ini akann ada pesta besar besaran" ucap sang bunda semangat

"Yes panti banyak cewe" ucap elang

Langsung mdngobarkan jiwa  playboy nya

"Kapan bunda " tanya rafa

"Secepat nya si, tapi belum pasti kapan nya jadi nannti kalau udah pasti nannti kalian undang teman teman kalian ya" ucap sang bunda

" nanti setelah pasti ayah akan segera mengabarkan pada kalian" ucap sang ayah

Mereka hanya mengguk

"Yasudah ayo kita ke ruang makann" ucap snag ayah

Mereka segera berjalan ke ruang makan karna sekarang  memang jam makann sore

Acara makan sore ini terasa lebih hangat bagi liliana karna banyak candaan yang menyertai saat mereka makan

Liliana memang pamit dulan karna ia sudah selesai makan ia pun belum selesai memeriksa laporan laporan dari cafe nya

Jadi  ia harus segera memnyelesai kan  tugas nya itu

Walaau pun sebagai pemikik cafe liliana tak mau menyepelekan perkerjaan nya .

Liliana ( Selesai &  Belum Revisi! )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang