Happy reading ❤
Vano langsung memberi uang berwana merah dan langsung menarik tangan Liliana keluar dari mini market Liliana pun tak lupa membawa belanjaan nya
" Lo yang waktu itu nolongin gue kan?" Tanya Vano dengan suara ketus dan nada datar khas nya
"......." tak ada balasan dari orang yang ada di sampingnya vano pun menoleh ke arah kanan, dimana tempat gadis yang menolong nya saat itu, gadis itu terlihat terpaku ke arah tangan Vano yang menggenggam nya.
Liliana terpaku, genggaman tangan besar ini mengingatkanya pada sosok ayahnya ia sempat menahan nafas, beberapa detik.
Tangan nya yang di genggam terasa hangat, ah. Sudah berapa tahun tangan nya hampir tak di genggam oleh sosok yang ia rindukan ?
Matanya mulai berkaca kaca, namun bibirnya melengkungkan sebuah senyuman, awalnya Vano terpaku melihat senyuman yang begitu indah itu.
namun ia sedikit tersentak, kala melihat gadis yang ada di sampingnya berkaca kaca, sambil menatap tangannya yang di genggam oleh Vano.
Vano langsung menarik lengan nya yang menggenggam tangan sang gadis, ah. Liliana sedikit merasa kehilangan.
Ia dengan cepat menormalkan raut wajahnya, mata nya yang tadi berkaca kaca, sudah menghilang di gantikan dengan netra coklat bening, yang terlihat begitu menggemaskan.
ah vano tak tahan,melihat netra yang terlihat begitu polos lama lama.
"Lo yang nolongin gua malam itu kan? Nama lo siapa?lo tinggal dimana? Lo kenapa?" Tanya Vano dengan beruntun, dengan suara yang terdengar datar namun lembut itu.
Ah, sejak kapan vano berbicara panjang lebar?dan sejak kapan, dia menggunakann suara yang lembut?
Vano juga bingung dengan dirinya sendiri, mungkin ia merasa iba pada gadis yang saat ini dia pandang?
Liliana sedikit tersentak karna Vano menanyakan pernyaan dengan beruntun, ia pun juga tersentak karna vano menarik tangannya, ia sempat merasa kehilangan namun apa boleh buat?
Liliana memandang Vano
" Nama lo siapa" tanya vano lagi
Namun Liliana tak menjawab, ia memandang Vano dan Vano pun memandang ke arah wajah nya, wajah yang membuat Vano terpaku, wajah yang begitu cantik dan manis perpaduan yang sempurna, menjadikan wajahnya sangat indah untuk di pandang.
ah rasanya,Vano ingin mencubit hidung mungil dan mancung itu.
Liliana memalingkan wajah nya.
" aku ana " suara lembut itu, mengalun dan membuat vano membeku.
Sudah berapa kali ia mendengar suara itu namun rasanya tetap sama menyejukan.
Liliana langsung pergi, meninggal kan Vano yang masih membeku, ia berlari
nanti dia akan mengembalikan uang Vano.
Vano melihat Liliana yang sudah berlari masuk ke arah koplek.
Ana gunam nya
Vano langsung menaiki motornya, dan langsung berjalan menuju markas BlackRose.
Sesampainya di markas yang ia ketuai itu, ia langsung masuk membuka pintu utama dan melihat ke arah teman temannya, yang sedang bersantai di tengah ruangan.
" Malem paketu " Ucap mereka serentak.
Vano hanya mengangguk dan duduk di sofa, ia melihat Jastin dan Steven yang sedang bermain ps , Iqbal, Rafi ,Bayu dan
Gio sedang mabar game online, sedangkan Varel sedang membaca buku, di sudut ruangan yang memang di sediakan meja dan kursi." Yang laen mana?" Suara datar itu, keluar dari bibir Vano
" Ada yang lagi tidur di kamar,paketu ada juga yang udh pulang. " Jawab Rafi, tapi ia masih fokus pada game online nya.
Tak ada suara lagi ruangan yang luas itu hanya di isi oleh suara ps dari Jastin dan Steven dan suara game online, dari para gamers itu.
Vano diam, pandangan nya menerawang wajah gadis itu terus terbayang di otak nya, wajahnya begitu cantik, dengan mata coklat yang terlihat bening.
Mata yang memancarkan sinar polos itu, terlihat begitu menggemaskan, tanpa sadar bibirnya melengkungkan sebuah senyuman.
Ana namanya ana gunam vano
Vano tak menyadari, jika teman temannya memandang aneh, ke arah vano.
" Si paketu kenapa tuh? " Tanya Rafi
" Jangan jangan kesurupan" Ucap Iqbal
"Panggil ustad cepetan " Ucap Jastin
" Lari woy ntar tiba tiba di cekek" ucap Steven.
" anjir lari " ucap Bayu
Mereka sudah bersiap untuk berlari, namun mereka mendengar vano bergunam.
Ana namanya ana
Gunaman Vano, membuat seorang pria yang ada di samping ruangan tersenyum tipis, dan Steven dan yang lain melongo ke arah Vano, yang masih saja tersenyum.
" paketu lagi jatuh cinta?" Tanya Jastin
" iya kayaknya gitu " Bayu menyaut
" Vano beneran jatuh cinta tuh?"tanya Iqbal tak percaya
" iya " suara datar dari Varel langsung membuat mereka tersentak, tak lama kemudian, suara Steven menggelegar di rumah itu.
" APA!!! VANO JATUH CINTA??!! DIA BUKAN GAY WOY!! BUKAN GAY!! TEMEN KITA BAKALAN MELEPAS STATUS JOMBLO NYAA!!" Teriak Steven
Vano langsung tersadar, mendengar teriakan Steven, anggota BlackRose yang sedang tidur di kamar yang ada di bawah pun langsung berlari keluar.
" APA PAK BOS JATUH CINTA!!! OMG!!! TERNYATA PAK BOS BUKAN GAYY!!! Teriak Erik yang berlari, dari arah kamar menuju ruang tengah itu.
" Apaan si lu semua?gk jelas " tanya Vano dengan datar
" Lu lagi jatuh cinta Van?"tanya Jastin
"Sama siapa Van?" Iqbal juga bertanya
" Siapa? Siapa yang udah membuat ketua kita jatuh cinta? Omg! Pasti dia cantik banget! Anak sekolah mana Van?siapa yang membuat bos datar dan dingin kek kutub utara ini jatuh cinta ?!! Siapa katakan" ucap Steven dengan nada suara yang mendramatis dan lengkap dengan gaya yang lebay.
" Apaan si lo semua, gk jelas tau ngak?!" Ucap Vano dengan nada datar
" terus ana siapa " tanya Varel dengan menekan kata tengah nya
Wajah Vano terlihat memerah, namun raut nya tetap datar.
Ah Vano benar benar malu, ia benar benar tak sadar sampai menyebut nama gadis itu. Tetap ia berusaha, membuat raut wajah nya tetap datar namun, namun ia tak bisa menahan, jika warna merah memenuhi wajah nya.
Ah vano sangat malu.
Vano langsung berjalan ke arah kamar yang ada di ujung lorong, dan langsung membanting pintu dan menguncinya.
" NAMA NYA ANA WOYY" teriak Steven dengan keras, tak lupa wajahnya begitu lebay dan ahirnya mereka tertawa, melihat ketua mereka wajahnya memerah karna malu.
Tawa mereka menggema di rumah itu, mengisi ke sunyian malam sedangkan Vano , wajahnya semakin memerah Namun kali ini ia melengkung kan sudut bibirnya.
Ah ana kau meracuni pikiran ku gunam vano.
vote dan komen jangan lupa!
Folow akun author!
![](https://img.wattpad.com/cover/221827042-288-k905558.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Liliana ( Selesai & Belum Revisi! )
Ficção AdolescenteLiliana seorang gadis cantik dengan kesan misterius karna banyak nya rahasia yang tersimpan oleh dirinya sendiri. pencinta warna hitam,abu,dan warna gelap lainnya karna menurutnya warna itu seperti dirinya. Si pencinta makanan pedas,dan minumann...