bgn:22(rumah sakit jiwa sentosa)

17.8K 1.3K 26
                                    

Happy reading ❤




Saat di perjalanan pulang menuju rumah nya, ia melihat motor yang Liliana kenali  melaju dengan kencang,ia bingung  dan penasaran.

Hingga ahirnya dia memilih untuk mengikuti motor yang ia kenal itu,

Di sana motor Vano berhenti di parkiran

Rumah sakit jiwa sentosa

Dahi liliana mengkerut

Untuk apa vano ke sini? Batin nya.

Ia melihat Vano berjalan bahkan hampir berlari dengan wajah panik,wajah yang biasa nya sangat jarang menunjukan ekspresi itu tampak terlihat panik dan cemas

Liliana memgikuti Vano.

Di sana di sebuah ruangan yang hanya berisikan brankar pasien,Liliana melihat Vano dengan seorang wanita paruh baya yang sedang di pelukan nya.

Wanita itu tampak meronta di dekapan Vano

Para suster mulai menyuntikan obat penenang pada wanita paruh baya itu

Hingga Para suster mulai meninggalkan wanita paruh baya yang baru saja mereka suntik

Liliana berjalan lebih dekat,ke arah ruangan itu agar bisa melihat dengan jelas apa yang sedang di alami Vano.

Jangan kaya gini mah vano ngak mau kehilangan mamah. Suara Vano terdengar parau.

Mama?itu mamanya vano? Batin Liliana

Vano sayang mamah ucap Vano sambil mengecup kening wanita paruh baya itu

Liliana tersenyum tipis melihat itu.

Vano berjalan keluar dan Liliana segera bersembunyi di balik pilar.

Vano berjalan dengan gontai keluar rumah sakit jiwa ini.

Liliana berjalan masuk ke ruangan itu, melihat wajah pucat dengan  rambut berantakan serta tubuh yang kurus

Ia mengusap rambut wanita paruh baya itu, " tante semoga lekas membaik ya"ucap Liliana pelan.

Dengan senyum tipis yang menghiasi bibir tipisnya.

Ia berjalan ke luar rumah sakit itu,dan melihat Vano yang sedang duduk melamun di taman rumah sakit ini.

Ia melihat ada kafe di sebrang jalan rumah sakit itu

Ia segera memanggil  waiters dan
Ia memesan minuman.

Saat sang waiters menaruh pesanan nya Liliana menahan sang waiters saat ia ingin berbalik gerakan nya terpotong karna  ucapan permintaan tolong dari Liliana

" mas saya boleh minta tolong?" Ucap liliana. Dengan sopan

Sang waiters sempat tertegun mendengar suara indah itu menyapa telinga nya

Karna tadi saat Liliana di ajak bicara di jawab dengan mengangguk dan menggeleng saja.

" boleh de,mau minta tolong apa?" Ucap sang waiters dengan senyum ramah nya.

" mas tolong kasih minuman ini ke dia ya" ucap liliana sambil memberikan minumann yang ada di tangan nya dan menunjuk ke arah Vano yang sedang duduk di taman rumah sakit

" sebentar mas" ucap nya

Sambil mengambil

Ia mengambil stiknote di tas nya

Yang pahit pun terkadang dapat di nikmati:)

Ia nemempelkan di pinggir minuman kopi nya.

Ia sengaja memesan kopi pahit dan semoga itu bisa membut Vano lebih tenang.

Lagian menurut Liliana kopi hitam mempunyai kesan

Bahawa yang hitam tak selalu buruk
Dan
Bahwa yang pahit masih bisa di nikmati

Ia memberikan minuman yang sudah di tempel note itu ke pada sang waiters dan mengucapkan terimakasih.

Tak lupa memberi sedikit uang tip dan juga memberi tahu pada sang waiters agar tidak memberi tahu bahwa minuman ini darinya.

Ia segara beranjak dari tempatnya duduk dan berjalan menuju ke arah motornya.

Ia segera mengendarai motornya,agar segera sampai ke rumahnya karna badannya sudah tersa lengket setelah beraktivitas.








Vote dan komen!
Jangan lupa folow akun author!

Liliana ( Selesai &  Belum Revisi! )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang