Happy reading ❤❤
Liliana mengambil surat izin yang ter- geletak di meja nya
Ia memandang kosong surat izin orang tua yang ada di tangan nya
Pada siapa aku meminta izin Batin ya.perih
Waktu berjalan begitu cepat hingga
Bel pulang sekolah berbunyi
Liliana mulai membereskan bukunya dengan pelan,teman teman sekelas nya sudah mulai meninggal kan kelas.
Saat barang barang nya sudah beres, ia menggendong tas hitam nya.
Namun saat ia keluar kelas, ia di kagetkan oleh seorang lelaki yang yang memiliki tubuh atletis yang sedang bersandar di tembok sebelah pintu keluar kelasnya
Vano menoleh ke arah liliana
" boleh minta temen in ketemu mama gue" ucap Vano dengan wajah datar
Liliana awalnya kaget dengan apa yang di katakan Vano
Vano pun tak tau mengapa ia harus mengajak Liliana,namun semenjak ia menceritakan apa yang di alami, apa yang di rasanya ia mulai percaya pada Liliana.
setidak nya Liliana bisa membantunya atau pun menghibur nya.
Vano merasa Liliana juga orang yang cocok dengan mama nya
Namun tanpa Vano sadari,ia telah menanamkan banyak rasa percaya pada Liliana.
"Mau kan nemenin gue ke temu mama?" ucap Vano sambil menatap Liliana
Awalnya Liliana merasa bingung dengan Vano namun tak lama kemudia ia pun memgguk memberikan jawaban atas pertanyaan Vano.
Vano tersenyum tipis lalu menarik tangan Liliana menuju Parkiran sekolah nya.
Ia memberikan jaket nya pada Liliana untuk menutupi pahanya yang terekspos, Liliana hanya mengambil jaket itu tanpa mengucapkan apa pun.
Sesampainya di parkiran Vano segera menaiki motornya itu dan membantu Liliana untuk naik di motornya.
Setelah itu Vano mengendarai motornya dengan kecepatan sedang agar segera sampai pada tempat tujuan mereka.
Setelah lima belas menit perjalanan ahirnya mereka sampai pada
Rumah sakit jiwa sentosa.Di tempat mama vano di rawat, Liliana berjalan di samping Vano
Saat telah berdiri di depan ruangan mama Vano, Liliana melihat mama vano hanya memandang kosong ke depan dengan wajah pucat,rambut berantakann serta tubuh yang terlihat begitu kurus di dalam pakaian rumah sakit itu.
Miris. Begitu miris sebenarnya dengan apa yang di ceritakan Vano pada hari itu, Liliana bisa merasakan kesedihannya.
Mereka masuk pada ruangan mama Vano,
Vano langsung memeluk dan mencium kening sang mama walau pun tak ada tanggapan atau pun respon dari sang mamaLiliana yang melihatnya merasakan sesak melingkupi hatinya.ia iri dengan vano yang masih bisa mencium ataupun memeluk sang mamaa sedangkan ia?
Ah seseknya memenuhi rongga dada hingga ia bisa merasakan matanya panas sekaranh
" mama apa kabar"
" hari ini makan apa"
" Vano kangen mama"
Ucapan ucapan itu, tak ada satu pun yang di tanggapi oleh sang mama, Vano merasakan perih di dada nya.
Ia rindu mama nya yang selalu tersenyum hangat,yang selalu berbicara dengan lembut,ia rindu masakan sang mama,dan ia begitu rindu dengan belai halus sang mama.
Liliana yang melihat Vano mulai murung pun langsung menyapa mama vano
" hai tante,aku Ana teman vano" ucap Liliana sambil tersenyum lebar menyapa mama Vano
Vano yang melihat Liliana menyapa mama nya sambil tersenyum lebar pun sempat tertegun, dengan apa yang di lakukan oleh Liliana.
Namun setelah nya ia tersenyum tipis
Karna mama nya menoleh ke arah Liliana,meneliti gadis itu lalu tangan mama vano menagkup wajah Liliana
Mata Liliana terpejam menikmati belaian di wajahnya
Walau pun tanagn nya terasa sedikit kasar,tapi bisa menghapus sedikit rasa rindu yang memenuhi dada nya.
Sudah berapa lama ia tak merasakan belaian seperti ini?
"Liliana?" Ucap sang mama
Vano tersenyum.
senyumnya yang semula tipis mulai melebar karna mama nya mau di ajak bicara oleh seseorang.
"Iya tante itu nama aku, nama tante siapa" tanya Liliana dengan lembut.
"Arum" ucap mama Vano dengan pelan dan lembut .
suaranya begitu lembut dan khas seorang ibu.
Membuat Liliana merasakan rindu,yang sudah lama menumpuk
Vote dan komen jangan lupa ! ❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Liliana ( Selesai & Belum Revisi! )
Fiksi RemajaLiliana seorang gadis cantik dengan kesan misterius karna banyak nya rahasia yang tersimpan oleh dirinya sendiri. pencinta warna hitam,abu,dan warna gelap lainnya karna menurutnya warna itu seperti dirinya. Si pencinta makanan pedas,dan minumann...