bgn:63(sadar)

12K 844 18
                                    


Happy reading❤








Elang,rafa dan rafi terpaku mendengar penjelasan sang ayah mereka berjalan mendekati sang ayahh memeluk sang ayah berbarengan

" enggak ayah ngak gagal ,ayah adalah  ayah terbaik buat kita semua" ucap elang

"Maafin rafa yah,rafa sayang ayah" ucap si dingin rafa.

Uhuk

Suara batuk itu mengintruksi mereka,mereka langsung menoleh ke arah liliana yang baru saja sadar dari pingsan nya

mereka semua  melempar tatapan  khawatir pada liliana

Liliana menatap sekeliling nya ia sedang di tatap oleh enam orang satu di antar mereka wanita paruh baya yang sedang duduk di sebelah nya lima di antara mereka adalah laki laki berbeda generasi.

"Apa yang sakit sayang?"tanya wanita paruh baya itu khawatir

Liliana mengerut kan kening nya.

Bingung dengan apa uang yerjadi saat ini

Ke enam lelaki berbeda generasi itu juga menatap nya dengan tatapan khawatir

"Ngak apa apa" ucap liliana pelan

Liliana Menatap wanita paruh baya yang ada di samping nya entah perasaan nya saja atau memang ia benar karna ia merasa wajah wanita paruh baya itu cukup mirip dengan nya

Apa lagi mata coklat bening wanita paruh baya itu,seakan membuat nya melihat diri nya sendiri

Bedanya beberapa bagian wanita otu tampak sudah mmngerut di makan oleh waktu,namun sama sekali tak melunturkan kecantikan dan kehangatn yang terpancar dari mata itu

Jika Mata liliana tampak dingin dan datar tak mengeluarkan binar apa pun namun jika wanita paruh baya ini matqnya memancarkan kehangatan dan penuh  kasih sayang

Ah kasih sayang memang ia pernah merasakan nya?

Liliana menggelengkan kepala nya

Liliana mencoba mengingat apa yang terjadi dengan nya

Sebelum ia berada di tempat asing yang tak ia kenali

Dan kenapa ia bisa ada di temapat nya terduk sekarng ini

Hingga ia mengingat apa yang sebelum terjadi padanya mama nya,donor darah,bukan anak kandung  kata itu yang langsung terlintas di pikiran nya

Liliana memandang kosong ke depan dengan wajah dingin nya, tak memperdulikan keadaan sekitarnya

Rasa sesak kembali memenuhu dadanya mata nya tampak berkaca kaca dengan wajah yang kembali memerah

Yang lain mentap liliana khawatir.

Meta,nama wanita paruh baya itu.(bunda)
Sedang kan pria paruh baya itu bernama doni.(ayah).

Wanita paruh baya itu menyentuh pundak liliana hingga gadis itu tersadar dari lamunan nya

Liliana langsung menoleh ke pada wanita paruh baya itu " permisi ini dimana ya?"tanya liliana memandang bingung semua orang yang ada di ruangan ini

"kalian siapa?"  Sambung nya.

Mereka sempat terpaku dengan suara yang liliana keluarkan begitu lembut dan tenang

Tanpa mengatakan apa pun afgan langsung menaiki ranjang king size nya itu lalu memeluk tubuh mungil gadis itu

Liliana tersentak

Pelukan nya erat dan hangat membuat nya merasa terlindungi.

Tanpa mempedulikan reaksi dari liliana afgan memeluk erat adik  ny itu

Adik perempuan yang ia cari selama tujuh belas tahun itu,adik yang sangat di rindukan.

Adik nya yang belum sama sekali ia gendong,dan ia dekap.

kini ternyata

Adik nya sudah sebesar ini dan ia sama sekali tak mengetahui perkembangan nya

Tak mengetahui apa yang adik nya alami

Apakan adik nya makann dengan enak?tidur dengan nyaman? Pertanyaan pertanyaan itu mulai memenuhi pikiran nya

Membuat sesal yang afgan rasakan semakin muncul ke permukaan

Elang,rafi,dan rafa yang melihat afgan memeluk adik mereka pun langsung ikut memeluk adik perempuan nya itu.

Adik perempuan yang bahkan  tidak mereka ketahui keberadaan nya

Doni dan meta yang melihat anak anak nya memeluk liliana. Pun tersenyum dada mereka menghangat

" maafin abang laila "

"Laila"

"Abang sayang kamu laila"

" kita sayang sama kamu lai"

Laila? Liliana mengerutkann kening nya dia adalah liliana bukan laila.

Siapa laila?

Liliana bingung sangat bingung dengan kindisi saat ini apa yang harus ia lakukan?

Bagaimana ia harus bersikap?atau ia harus kembali ke kedua orang tua tiri nya?memberikan satu ginjal nya sebagai tanda terima kasih nya?

Ia sama sekali tak mengenali mereka

Dan mereka juga memanggip nya dengan sebutan laila?

Semua nya abu abu bagi liliana ia yak menegerti dengan jalan hidup nya ini

Tuhan apa lagi yang sedang kau persiap kan untuk tubuh rapuh ini?
Kesedihan atau kebahagian macam apa lagi tuhan?

Aku ingin bertemu dengan mu,menfeluh kan semua rasa yang ku rasa yang ku terima di dunia ini tuhan.

Namun aku masih memiliki tanggung jawab,masih cukup banyak orang yang bergantung kepada ku batin liliana mengeluh ia sedikit putus asa dengan tkdir yang sekan akan mempermain kan nya

Liliana merasakan pelukan dari ke empat laki laki yang sedang memeluk nya semakin kencang

Ia tersenyum tipis

Tersenyum kamu kuat kamu bisa hadapi semua yang menimpa pada hidup mu dengan baik,kamu bisa kembali menjalan kan hidup mu dengan tenang.

Kamu pasti bisa  semangat!

Batin nya menyemangati dirinya sendiri dengan kata kata positif

Kata kata yang selama tiga tahun ini  menemani nya  memberi nya semangat untuk tidak menyerah dengan apa pun yang di hadapi nya

Semangat kamu pasti bisa dan kuat liliana !

























Doubel nih ya ❤
Komen kalian adalah semangat aku❤
Pencet bintang nya jangan lupa⭐

Liliana ( Selesai &  Belum Revisi! )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang