bgn01(hujan)

36.8K 2.6K 79
                                    

Hanya gemercik air yang terdengar
Suara nya begitu menggema
Seakan hanya sepi
Yang menemani

Liliana berjalan menelusuri jalan yang sepi hanya menggunakan snikers putih kesayangan nya celana hitam panjang yang sobek di bagian lutut serta switer putih lengkap dengan kupluk yang menutup kepala nya.

Kata sepi terlintas di fikiran nya dia tersenyum miris bukan kah hidup nya memang sudah sepi tangan nya masuk ke dalam saku depan switer nya,

tiba tiba langkah nya terhenti karna mendengar suara rintihan kesakitan kepala nya terus menoleh ke kanan dan ke kiri berusaha untuk mencari asal suara tersebut dan ternyata di sana ada seorang laki laki yang sedang berkelahi perlawanan yang sangat tidak seimbang 1 lawan 25 sangat tidak seimbang bukan ?

Liliana segera memakai maskernya, untung dia selalu membawa masker ia segera berlari ke tempat perkelahian itu.

tepat saat salah satu dari dua puluh lima orang itu ingin membogem pria ia langsung melakukan gerakan tendangan berputar ,sehingga pria berambut merah itu terjatuh lelaki yang ia bantu sudah babak belur.

"woy siapa lo?"tanya lelaki berambut abu abu dengan tatapan yang tajam menghunus ke arah Liliana.

Liliana mematap ke arah lelaki berambut abu abu tersebut dia tersenyum di balik masker nya " Maaf sebaik nya jika ada masalah di bicara kan baik baik"ujar nya dengan suara yang lembut sedikit membungkukan tubuh nya terkesan sopan dan lembut

"memang nya lu siapa ngatur ngatur gue?hah?!"ujar sang pria berambut abu abu.

para teman teman nya sempat terpaku mendengar suara lembut milik Liliana sama seperti lelaki yang di tolong nya terpaku dengan suara lembut nya.

hingga bentakan pri berambut abu abu membuat semua nya tersadar akan keterpakuan nya

" SERANGGG!!!!"

Teriak nya pria berambut abu abu itu semua teman teman nya langsung menyerang aku dan lelaki yang sudah sangat babak belur itu

Liliana dengan cepat melawan lawan nya melawan dengan kuat dan sangat cepat lelaki yang di tolong oleh Liliana mulai limbung karana banyak nya serangan yang di terima Liliana segera membantu nya melawan mereka perlawanan semakin di pegang kendali oleh Liliana

dia sangat lihai dan cepat gerakan nya begitu kuat dan cepat hingga pada saat mata tajam Liliana menagkap lelaki berambut abu abu itu siap menusukan pisau lipat ke pada pria sudah babak belur itu Liliana segera berlari, menahan pisau itu dengan tangan nya hingga terjadi goresan yang agak dalam pada lengan Liliana, laki laki berambut abu abu sepertinya kaget dengan gerakan liliana yang tiba tiba namun dia segera menyerang liliana.

para teman teman lelaki berambut abu abu itu sudah terjatuh di tanah akibat dari pergelutan mereka dengan Liliana,dengan darah yang terus mengalir dari lengan nya Liliana terus melawan laki laki berambut abu abu itu , hingga saat Liliana melakukan tendangan berputar hingga membuat laki laki berambut abu abu itu terjatuh di aspal yang keras dengan segera ia mengintruksi teman teman nya untuk meninggal kan Liliana dan laki laki yang sudah babak belur itu.

Liliana menengok ke arah laki laki itu, wajah nya masih terlihat tampan, walau banyak luka pada wajah nya.

napas nya memburu rasa perih akibat goresan pisau di lengan Liliana , mulai terasa dia berjongkok di depan laki laki itu laki laki itu langsung mengeluarkan suara nya

" kau tak apa apa" tanya nya dengan nada ketus

Liliana tak menjawab dia memikirkan bagaimana membantu laki laki dengan mata tajam dan suara yang terdengar dingin dan ketus itu pulang,

lalu dia melirik handpone yang tergeletak di samping laki laki itu, ia langsung mengambilnya laki laki di depan nya hanya menatap nya tajam, rintik hujan masih menemani mereka ,di malam yang sepi ini dan untung nya handpone nya tidak terkunci Liliana mulai mencari nama di kontak yang ada .


" stevengila " Liliana segera menekan tombol telpone

"Halo beb rindu ya sama aku" sapa nya dari sebrang sana Liliana mengernyit jiji

" ke Jl.kamboja timur cepetan " ucap Liliana dan langsung menutup telpone nya laki laki itu masih memandang Liliana dengan tajam, Liliana menghembuskan nafas pelan melirik tangan nya yang masih menegeluarkan darah sedikit ngilu bercampur perih,Apalagi saat rintik hujan mengenai tangan nya ,tapi ia tidak boleh mengeluarkan ringisan.

tak lama setelah nya terdengar suara motor ada sekitar 4 motor yang datang 4 pria turun dari motor mereka masing masing dengan sedikit berlari menghampiri laki laki yang ada di sebelah ku

"van lu kenapa?"tanya pria tampan dengan mata sipit itu

"lu kenapa bisa begini van " ucap pria yang ada di sebelah pria bermata sipit aku tersenyum tipis rasanya sedikit menyesakan.

mereka berempat masih belum menyadari ke hadiran Liliana, masih sibuk bertanya pada pria yang sudah ku tolong bagaimana keadaan nya siapa yang melakukan nya dan banyak kata yang keluar dari mulut 4 lelaki ini yang menandakan kekhawatiran nya pada lelaki yang sudah ku tolong.aku berdiri dari duduk ku menepuk pundak salah satu dari 4 pria yang baru saja datang

"jagain temen lo"suara lembut keluar begitu saja dari mulut Liliana.

Liliana segera meninggal kan mereka yang masih terpaku mendengar suara lembut nya.

Liliana ( Selesai &  Belum Revisi! )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang