bgn:28(telat)

17.5K 1.2K 43
                                    

Happy reading ❤




















Tadi sebelum bertemu Liliana, Vano merasakan beban yang menyiksa nya namun saat pergi bersama liliana seakan akan semua  beban nya hilang begitu saja.

Jadi Vano harus bersyukur betemu Liliana.

Vano mengaguk dan memanggil waiters, membayar pesanan mereka dan langsung menuju taman tadi.

setelah Vano menaiki motornya sendiri Liliana mengelakson Vano dan langsung pergi tanpa mengucap kan apa pun.

                                    🔥⭐🔥

Liliana baru saja sampai rumah, ia segera membersih kan diri nya dan langsung berbaring di kasur berwarna abu abu itu.

Ia memandang langit langit kamar

Kamu bisa menyemangati seseorang,tapi bagaiman dengan dirimu?

Kata hatinya itu membuat  Liliana merasa tertampar.

Tak apa yang terenting hidup kita berguna  ya itu ia ucapkan lagi dalam hatinya

Ia tersenyum tipis memandang ke atas dingding kamar nya,dia senang bisa membantu sesama.

Ia mengambil handpone nya memeriksa sesuatu yang ia harapkan

Sudah berapa lama ia di tinggal kan?satu bulan,dua bulan?ah bahkan bertahun tahun hingga ia bisa sampai pada titik ini.

Liliana bangkit dari kasurnya, menuju meja belajar yang ada di sebelah kiri kamarnya,mengerjakan soal soal yang belum di pelajari olehnya,memecahkan teka teki dalam angka itu.

Bergulat dengan rumus. begitu lebih baik dari pada ia memikirkan apa yang terjadi di dalam keluarganya

Tak terasa Liliana berhasil memecahkan teka teki angka yang begitu memusing kan, sudah tiga bab ia pelajari sendiri.

jam sudah menunjukan pukul setengah satu malam.

Ah.Belajar dengan berjam jam menggulati rumus rasanya sangat memusingkan dan memuakan

namun itu adalah pengalihan Liliana  dari pikirannya sendiri

Selalu,selalu begitu, jika ia mengingat kejadian itu

Liliana bergegas masuk ke kamar mandi yang ada di kamarnya ,mencuci mukanya,tangan serta kaki tak lupa dengan begosok gigi lalu ia langsung membaringkan tubuhnya di kasur  king size nya.

Menikmati rasa nyaman yang ada di dirinya, tak lama kemudian matanya tertutup dengan nafas yang teratur, menyatakan bahwa sang pemilik kamar sudah masuk ke dalam mimpi nya.

                                   🔥⭐🔥

Matahari sudah muncul memasuki celah celah dari jendela kamarnya.

Sang lelaki yang merasa terganggu pun mengerjapkan matanya,melirik jam di nakas yang menunjukann pukul 07.15 pagi.

Dengan santainya Vano berjalan ke toilet, tanpa wajah panik sedikit pun. Bahkann raut nya kelewat santai.

  Vano segera mandi.

Vano berjalan ke luar dari  kamar nya pukul

07.40 pagi

Ia berjaln menuju motornya, menaikinya dengan santai.

lalu menjalankan motor  nya dengan kecepatan sedang.

Saat Vano sedang mengendarai motor nya.

Vano mengernyit kan dahi,postur tubuh yang mungil serta pendek itu membuatnya teringat seseorang liliana 

Liliana ( Selesai &  Belum Revisi! )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang