bgn:64(keluarga?)

12.3K 907 18
                                    


Happy reading❤



Liliana hanya diam di pelukann keempat lelaki yang berbeda beda generasi itu

Setelahh menyemangati dirinya sendiri ia mengungkap kann dalam hati supaya tetap tegar dengan apa pun yang akaan terjadi kedepann nya

Bahkan kehilangann sebelah ginjal nya?mungkin



Mereka melepas pelukan nya dari liliana

"Permisi saya dimana dan kalian siapa?" Tanya liliana

Karna ia sendiri bingung dengan kondisi ini ia juga bingung jarus bersikap seperti apa pada mereka

"Di rumah mu nak" ucap wanita paruh baya itu sambil mengelus puncak kepala nya dengan lembut

Liliana mengernyitkan dahi nya rumah nya?

Ia tak punya tempat untuk pulang ingat?keluarga kandung nya saja membuang nya!
Ia terkekeeh.

Terkekeh  perih

Dan itu membuat semua orang bingung saat mendengar kekehan lilianaa

Tawa kecil itu terasa begitu perih bagi yang mendengar nya

Tiba tiba liliana bangkit dari posisinya  dan  ingin bergerak menuju pintu agar ia bisa keluar dari rumah asing dan orang otang yang sama sekali tak di kenali nya.

Orang asing yang mengaku sebagai rumah nya!

Namun gerakan nya sudah terbaca oleh rafa

"Kamu mau kenama laila!" Sentak nya panik

Sambil menahan lengan mungil dari gadis itu

" saya mau pergi" ucap liliana pelan

Liliana lelah

"Kamu ngak boleh pergi laila,ini rumah kamu sayang" ucap doni pria paruh baya itu menarik liliana ke pelukan nya

"Ini rumah kamu sayang,kamu anak ayah."ucap doni pelan sambil memeluk liliana erat

Menghantar kan gelanyar hangat pada dadanya

"Kamu anak ayah nak,kemana saja kamu. ayah sudah mencarimu dari tujuh belas  tahun yang lalu"sambung nya sambil mengusap surai panjang liliana dan sesekali memeberi kecudib ringan di puncak kepalanya



Liliana tersentak

Ia anak mereka?

Mereka benar benar keluarga kandung nya?

Liliana merasakan bahagia,dada nya menghangat ia menemukan keluarga nya!

Menemukan kedua orang tua nya!

Perlahan tangan  liliana  terulur ke atas memeluk tubuh atletis dari  pria paruh baya itu,pria yang sudah berkepala empat namaun masih terlihat sangat gagah dan berkarisma di usia nya yang hampir mencapai kepala lima

"Ayah?"  Gunam nya serak mata nya berkaca kaca

Doni mengguk semakin menegeratkan pelukan nya pada tubuh mungil putri kecil nya itu.

Liliana yang merasakaan dekapan doni semakin mengerat pun menelusup kann kepala nya pada dada sang ayah

Menghirup atoma maskulin yang tercium dari tubuh gagaah sang ayah


"Sayang ngak mau peluk bunda?"tanya meta dengan mata yang berkaca kaca dan suara yang parau

Suara itu mengentruksi lilianaa

Liliana melepaskan pelukan nya

Menatap wanita paruh baya yang kini menatap nya dengan mata berkaca kaca sorot rindu dan kasih sayang terpancar dari mata coklat bening yang mirip seperti bola matanaya.

Ia berjalan pelan dan berhambur ke dalam pelukan sang bunda

Menelusup kan kepala nya di ceruk leher sang bunda mencari tempat nyaman yang akan selalu ia ingat dan ia rindukan

Begini kah rasanya pelukan seorang ibu?  Tanya liliana dalam hati

Rasa nya hangat ia tak bisa berkata apa pun,ia hampir saja putus asa dengan kenyataan bahwa ia bukan anak kandung dari sinta dan aldo

Tapi ia bersykur sekarang telah di pertemukan dengan keluarga kandung nya

Tapi kenapa ia ada di panti asuhan?

Kemana keluarga nya saat itu?

Dimana mereka?

Berbagai pertanyaan memenuhi pikiran liliana,ia mencengkram baju yang di pakai oleh meta bunda nya itu.

Mentalurkan rasa kalut dan penasaran yang menyerang nya

Meta mengurai pelukan nya pada liliana(laila)

Menatap anak gadiasnya itu,begitu mirip dengan alm.laluna

Meta mengusap pipi liliana dengan lembut

Lalu membalikan bada liliana menghadap ke empat lelaki yang sedang memandang dua bidadari mereka yang sedang berpelukan

"Mereka abang abang mu laila" ucap meta dengan pelan sambil mengusap llrbut panjang liliana

" yang di sebelah kanan nama nya afgan abang pertama mu" ucap sang bunda

Sambil menunjul lelaki yang paling tinggi dari yang lain nya denhan setelan jas yang membuat nya terlihat dewasa sekaligus berkarisma

" di sebelah afgan ada elang abang ke dua mu

Dan Di sebelah elang ada rafa dan rafi abang kembar mu" sambung sang bunda

Liliana melemparkan senyum manis nya pada  mereka

Rafa berjalan ke arah nya mengusap kepala liliana dan mengecup kening nya dengan lembut

Begitu pun dengan ketiga abang nya

Beginikah rasa nya berkumpul dengan keluarga,merasakan kasih sayang yang berlimpah, berbanding terbalik dengan apa yang ia rasakan sebelum bertemu keluarga kandung nya.

Ia bahagia! bahagia busa berkumpul dengan kelurga nya

Bahagia bisa merasakan kasih sayang dari mereka

Bahagia merasakan perlundungan dari keluarga nya.



Tapi ia bertanya pada dirinya sendiri.
Apakan ia bisa bertahan lebih jauh?




























Komen kalian adalah semangat aku😊❤
Pencet bintang nya jangan lupa⭐

Liliana ( Selesai &  Belum Revisi! )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang