bgn:92( hukum alam )

10.7K 735 13
                                    

Happy reading ❤❤





















Setelah membersih kan diri Liliana tak kembali ke kelas Ia bahkan sudah keluar dari sekolah.

Saat ini ia sedang mengendarai motornya

Menuju rumah sakit jiwa sentosa

Tempat dimana tante arum ( mama vano di rawat )Sesampai nya Ia langsung memarkir kan motornya,menenteng parsel buah yang ada di tangan nya.

"Sus tante arum ada di ruangan nya??" Tanya Liliana

"Ada mba." Ucap sang suster

"Maksih sus" ucap Liliana

"Sama sama mba" jawab sang suater di sertai dengan senyum ramah nya

Liliana berjalan menyusuri rumah sakit itu berjalan dengan cepat untuk menuju ruangan dimana ibu dari seorang Geovano Brawijaya di rawat

" assalamualaikum tante" ucap Liliana saat ia sudah berada di depan Arum

" Lili dateng bawa buah loh"sambungmya dengan senyum manis di bibir tipisnya

Arum langsung bangkit dari duduk nya memeluk tubuh mungil Liliana

"Lili" gunam nya di pelukan Liliana

Liliana membalas pelukan itu sambil mengusap punggung kurus itu dengan penuh kasih sayang

Memang mama Vano ini mau mengobrol dengan Liliana karna Liliana sudah beberapa kali berkunjung ke sini tanpa Vano

" ayo kita main!kita main!"ajak nya dengan penuh semangat

Liliana tersenyum mengguk meyetujui ajakan Arum

Liliana dan Arum sudah sangat akrab karna Liliana sudah beberapa kali mengunjungi Arum tanpa Vano.Mereka bernain dengan boneka,lalu berjalan jalan ke taman rumah sakit

Ber jam jam Liliana di sana

Hingga kini Arum sudah tertidur dengan nyenyak nya.Liliana mentap wajah Arum

Kini wajah itu tak begitu sendu seperti saat pertama kali pertama mereka bertemu. Kini perempuan paruh baya itu terlihat lebih ' hidup ' dari pada saat pertama kali mereka bertemu.

Liliana mentap wajah Arum dengan berkaca- kaca dia menarik tangannya yang sedang mengusap-usap kepala Arum.

Menggantinya dengan genggaman tangan pada tangan Arum yang terlihat rapuh

Air mata Liliana menetes

" jangan marah pada putra tante ya tante" ucap Liliana

"Jangan marah kepadanya karna telah mempermainkan aku " sambungnya

"Jangan kecewa atas sikap nya,tante tak perlu sedih atau pun kecewa atas sikap nya terhadap aku,aku bahagia ko bersama nya" ucapnya

"Aku bahagia bersama nya sampai aku tau jika aku hanya sebuah permainan untuknya "

"Hingga aku merasakan sakit yang begitu perih pada dada ini tante"

"Tapi tak apa,aku ikhlas."

" mungkin saat pertama kali mengetahui fakta itu,aku hancur aku sedih ,aku marah dan aku kecewa,semua rasa itu bersatu. Sesak memenuhi rongga dada dan bahkan untuk bernafas pun rasanya sulit "

" namun saat ini aku telah memaaf kan nya tante" ucap Liliana

"Aku memaafkannya dengan ikhlas" sambung nya

"Lagi pula aku ini siapa?aku hanya seorang gadis kurang beruntung yang penyakitan " sambung nya

Kini ini matanya kembali berkaca kaca

Liliana ( Selesai &  Belum Revisi! )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang