Happy reading ❤
karna besok weekend cafe menjadi ramai Liliana mengambil handpone nya dan memeriksa notip dari handpone nya.
Lalu meletakan kembali handpone nya, dan kembali mengerjakam pekarjaan nya,tangan nya sudah cukup pegal karna sudah satu jam ia menjaga meja kasir.
ia mengambil kursi dan mendudukan dirinya,sambil menunggu orang yang akan membayar peasanan makanan mereka.
Liliana duduk sambil bermain handpone
Sedang kan di pojok kafe....
Varel dan Vano pun juga hanya menikmati cake itu tanpa berkomentar apa pun.
" gimana van lu dapet ngk nomer tu cewe " celetuk steven
Vano yang merasa di sebut nama nya hanya mengangkat alis dengan tak perduli melanjutkan memain kan handpone nya sambil sesekali menyeruput minuman nya.
" hah?cewe siapa ste?" Tanya jastin penasan
"Itu yang tadi sore di kejar vano" jawab steven
"Iya van dapet ngk kalau dapet bagi bagi dong nomernya" ucap jastin dengan semangat, dia mengetahui maksud dari gadis yang di bicara kan steven.
"Iya mau gua jugaaaa" ucap iqbal
" ga" jawab vano singkat
"HAH?" Ucap mereka bertiga berbarengan
Menatap Vano pemasaran
" wah wah wah, ternya pangeram es kita pun ke sem sem" ucap Steven dengan nada menggoda
" yah ilah saingan nya berat amat" ucap Jastin
"Gue pengen tau pangeran es jatuh cinta kaya giman" ucap Iqbal dengan nada menggoda sambil melihat ke arah Vano
Vano tidak mendengarkan keusilan teman teman nya,dengan cuek iya malh terus bermain game online di handpone nya.
" tuh kan es kutub ni" ucap steven menggerutu kesal karna omongan nya tak di tanggapi vano
" ah kita punya dua kulkas berjalan kawan kawan" ucap Jastin
" yakali" celetuk Iqbal.
Vano dan Varel hanya diam tak berekspresi saam sekali, dengan santainya varel nyeletuk
" bct"Setelah celetukan Varel itu mereka diam.sambil menikamati cake pesana mereka masing masing.
Sudah setengah jam lamanya mereka bergelut dengan kegiatan masing masing ahir nya Vano menaruh handpone nya.
" gua ke kasir " ucap Vano
Mereka hanya tersenyum mereka tau Vano menelaktir mereka semua.
Vano berjalan menuju kasir, ia melihat seorang perempuan dengan baju panjang berwarna putih serta celana panjang hitam dengan rambut yang menutupi sebagian wajah nya.
Karna sedang bermain ponsel.
Ehem Vano berdehem
Liliana mengkat wajahnya nya melihat Vano yang sedang berdiri, dengan gagah nya di depan meja kasir.
Liliana tersenyum tipis
" meja no 21" ucap vano
Liliana melihat di bil apa saja yang vano pesan.
" total dua ratus lima puluh ribu rupiah " ucap nya sambil mengetikan jumlah nya pada bil.
Vano hanya melihat wajah Liliana yang sedang fokus dengan bil nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Liliana ( Selesai & Belum Revisi! )
Novela JuvenilLiliana seorang gadis cantik dengan kesan misterius karna banyak nya rahasia yang tersimpan oleh dirinya sendiri. pencinta warna hitam,abu,dan warna gelap lainnya karna menurutnya warna itu seperti dirinya. Si pencinta makanan pedas,dan minumann...