"Jagain temen lo"suara nya begitu lembut dan tepukan nya di pundak ku begitu halus
Kami berlima mematung
"astagfirulah suara nya lembut banget kaya suara bidadari surga! " ucap Iqbal dengan lebay nya di sambut gaya yang begitu dramatisir oleh Steven.
"Ya ampun manis banget suara nya calon pacar baru gua tuh " celetuk Jastin
"ye emang dia mau sama kadal buruk rupa kaya lo"ucap Steven dengan nada yang meledek
"Tau lu kadal emg dia mau ama kadal kaya lo"ucap Iqbal dengan semangat
"itu mah calon bini gue di masa depan" lanjut Iqbal
"MIMPI"ucap Steven dan Jastin berbarengan
sedangkan Vano dia masih diam seakan masih mencerna apa yang baru saja terjadi pada nya.
"Eh, ini darah siapa woyy" ucap Steven dengan lebay , Vano langsung sadar dan menoleh ke arah yang di tunjuk oleh Steven terdapat genangan darah di situ.
"Darah cewe itu"ucap Vano lirih namun semua teman nya langsung mengalih kan pandangan ke arah Vano
"WHAT!!"teriak Jastin, Iqbal dan Steven berbarengan.
"Van lu kenal sama dia?"tanya Jastin , Vano hanya menggeleng kan kepala nya pelan.
" Trus dia siapa!"teriak Iqbal dan Steven berbarengan
"yasudah kita ke markas dulu buat obatin lukanya Vano, baru cari tahu siapa dia"
Varel mengeluarkan suara nya dengan nada yang tenang, tetapi tetap datar membuat yang lain mengguk , dan mulai membantu Vano untuk bangun dan mereka segera meninggalkan tempat tersebut menuju markas BLACKROSE.
Di sisi lain Liliana hampir sampai di rumah nya, tangan nya perih terkena rintik hujan tapi ia tak memperdulikan nya.
sampai di rumah nya rumah minimalis dengan taman hijau dengat cat perpaduan hitam dan putih. depan pintu rumah nya dia langsung masuk sepi. kata itu yang mewakili keadaan rumah Liliana.
Dia tersenyum miris ia berjalan ke kamar nya dan langsung masuk di sambut dengan kamar bernuansa hitam putih
Kamar yang ia hias dengan tangan nya sendiri, di pojok ruangan terdapat banyak piala dalam lemari kaca dan banyak medali yang ia raih, pencapaian nya atas perjuangan nya di sekolah.Dia menghempaskan tubuh nya ke atas kasur menatap langit kamarnya 'apa akan terus seperti ini ?' Batinnya merenung entah apa yang ia lakukan hingga tuhan memberinya cobaan begitu berat.
Ia menghela nafas lelah , mengambil kotak p3k dan langsung mengobati tangan nya yang terluka dan langsung masuk kedalam mimpi.
Sedang kann di sisi lain
Vano dan teman teman nya baru sampai di markas BLACKROSE mereka langsung memapah Vano dan membawa nya masuk ke dalam markas.
Markas yang di sebut adalah rumah mewah berlantai tiga di dalam nya ada 25 kamar, ya! rumah ini sangatlah luas, di belakang rumah ada taman dan kolan renang di lengkapi dengan fasilitas mewah,Vano langsung di dudukan di kursi ruang tengah
"Pak bos kenapa?" Tanya Rafi salah satu anggota BLACKROSE
"Di gebukin sama geng petir " sahut Steven
"dan kalian harus tau, yang nolongin bapak ketua kita adalah seorang perempuan! PE-REM-PU-AN gilaaa!!! Tuh cewe sakti banget ya" heboh Steven
"Sakti banget lah orang vano aja sampe babak belur gitu" sahut Iqbal
"Uh tu cewe gua jadiin gebetan juga nih" ucap Jastin
"gila berarti tu cewe jago banget dong berantem nya" sahut Gio salah satu anggota BLACKROSE
"gila calon pacar gua tuh" sahut Bayu yang kebetulan sedang duduk di sebelah Gio
"Ih dia tuh calon pacar gua mana mau dia sama panci gosong kek lo"ucap Jastin mulai Halu
" Yaelah di juga mana mau ama lo yang kaya kucing garong"balas Bayu
"pokok nya dia pacar gue" ucap Jastin dengan nyolot
"Gue lah"jawab Bayu
baru saja Jastin ingin membalas ucapan Bayu, tapi langsung di sela oleh suara lain
" Brisik "ucap Vano dengan nada dingin dan ketus , yang lain langsung diam karna sang ketua sudah angkat bicara.
"Dia siapa? " tanya Varel dengan suara tenang dan datar,ia mengalih kann padangann nya untuk menatap wajah Vano.
"Iya van dia siapa?lu kenal kenalin dong mau di jadiin pacar sama gue" sambar Jastin.
Vano hanya menggedikkan bahu nya acuh tak ucuh
"jadi lo ngak tau dia siapa tapi dia nolongin lo ampe berdarah darah gitu?!OMG!gila tuh cewe"teriak Steven yang terdengar nyaring di ruang tengan markas itu.
'benar,dia siapa?sampai mau menolong gue? hingga terluka, gue harus cari tahu tentang perempuan itu! ' Batin Vano.
KAMU SEDANG MEMBACA
Liliana ( Selesai & Belum Revisi! )
Roman pour AdolescentsLiliana seorang gadis cantik dengan kesan misterius karna banyak nya rahasia yang tersimpan oleh dirinya sendiri. pencinta warna hitam,abu,dan warna gelap lainnya karna menurutnya warna itu seperti dirinya. Si pencinta makanan pedas,dan minumann...